Sri Mulyani: Covid-19 Seperti Makhluk Halus, Tidak Bisa Diajak Negosiasi

Kamis, 25 Maret 2021 13:33 WIB

(Paling kiri) Menteri Keuangan Sri Mulyani bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini. Instagram/@smindrawati

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan negara-negara di dunia masih akan menghadapi berbagai tantangan perekonomian pada 2021. Salah satu tantangan tersebut ialah penyebaran virus corona yang terus berlanjut dan penyakit Covid-19 yang ditimbulkannya.

Covid-19 masih ada karena tidak bisa diundang di meja perundingan. Covid ini bukan makhluk manusia, dia seperti makhluk halus, jadi tidak bisa diajak negosiasi seperti itu,” ujar Sri Mulyani dalam acara temu stakeholders untuk percepatan pemulihan ekonomi nasional, Kamis, 25 Maret 2021.

Baca Juga: Sri Mulyani Sebut 16 Juta Dosis Vaksin Sinovac Tiba di Indonesia Hari Ini

Meski penanganan terhadap pandemi terus digalakkan, gelombang penyebaran virus corona di berbagai negara tak bisa terprediksi. Sri Mulyani mencontohkan kondisi yang terjadi di Eropa.

Ia mengatakan beberapa negara di Eropa kembali melakukan lockdown setelah sempat membuka gerbang perbatasannya. Lockdown dilakukan sebagai dampak munculnya gelombang ketiga pandemi dan meluasnya varian virus baru corona.

Advertising
Advertising

Situasi serupa pun terjadi di Florida, Amerika Serikat. Ia bercerita negara bagian yang terletak di sisi tenggara Amerika itu menghadapi tantangan penyebaran virus menjelang liburan musim semi. Padahal, Amerika sudah menggencarkan vaksinasi bagi penduduknya.

Untuk menghadapi tantangan perekonomian ini, ia mengatakan penanganan terhadap pandemi Covid-19 menjadi fokus utama negara-negara, termasuk Indonesia. Pemerintah pun tak bisa sendiri mengatasi masalah pandemi sehingga membutuhkan kerja sama dari berbagai pihak.

Pada 2020 lalu, penanganan pandemi dilakukan bersama-sama antara pemerintah, lembaga keuangan, dan bank sentral Bank Indonesia. “Untuk penanganan Covid-19, kita didanai BI dengan suku bunga 0 persen. Bayangkan kalau seluruh biayanya menggunakan surat utang negara dengan harga pasar itu bebannnya luar biasa berat,” kata dia.

Bank Indonesia juga memberikan dukungan terhadap penyaluran bansos untuk keluarga harapan sebesar Rp 220 triliun. Sri Mulyani optimistis, dengan instrumen sumber daya yang ada, Indonesia bisa menghadapi tantangan pandemi Covid-19 sepanjang 2021.

Berita terkait

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

15 jam lalu

Gejala Baru pada Pasien DBD yang Dialami Penyintas COVID-19

Kemenkes mendapat beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19. Apa saja?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

18 jam lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

18 jam lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

19 jam lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

21 jam lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

1 hari lalu

Heboh Efek Samping AstraZeneca, Pernah Difatwa Haram MUI Karena Kandungan Babi

MUI sempat mengharamkan vaksin AstraZeneca. Namun dibolehkan jika situasi darurat.

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

1 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

2 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

2 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya