Ombudsman: Stok Aman, Tidak Perlu Impor Beras dalam Waktu Dekat

Rabu, 24 Maret 2021 13:57 WIB

Gedung Ombudsman RI [Ombudsman]

TEMPO.CO, Jakarta – Ombudsman RI meminta pemerintah menunda keputusan impor beras 1,5 juta ton lantaran cadangan di dalam negeri masih mencukupi. Berdasarkan data yang dihimpun, Ombudsman mencatat stok beras seluruhnya saat ini masih sekitar 6 juta ton.

“Stok beras masih relatif aman dan tidak memerlukan impor dalam waktu dekat,” ujar anggota Ombudsman, Yeka Hendra Fatika, dalam konferensi pers yang digelar secara virtual pada Rabu, 24 Maret 2021.

Menurut data yang dilaporkan Kementerian Perdagangan, stok beras di gudang Bulog per 14 Maret tercatat sebesar 883.585 ton. Dari jumlah tersebut, 859 ribu di antaranya merupakan cadangan beras pemerintah dan 23,7 ribu ton adalah stok beras komersial.

Meski 400 ribu ton di antaranya diklaim turun mutu sehingga tinggal menyisakan cadangan kurang dari 500 ribu ton, Yeka menyebut stok beras masih beredar di tempat lain atau di luar gudang Bulog. Pada Februari 2021, Ombudsman mendata stok beras di penggilingan masih 1 juta ton.

Kemudian stok di lumbung pangan masih ada sebanyak 6.300 ton, di Pasar Induk Cipinang 30,6 ribu ton, di rumah tangga sebanyak 3,2 juta ton, dan tempat lain 260,2 ribu ton. Bila diakumulasikan, jumlah stok beras yang ada saat ini masih 6 juta ton.

Kemudian indikasi kecukupan cadangan beras juga dilihat dari stok yang ada di Jabodetabek. Ombudsman mencatat ada sebanyak 3.300-3.500 ton beras per hari di wilayah Ibu Kota dan sekitarnya atau surplus dari kebutuhan normal yang sebesar 3.000 ton per hari. Dari angka tersebut, Ombudsman menilai kondisi ini menunjukkan bahwa petani memasuki panen raya.
<!--more-->
Sementara itu bila merujuk angka BPS, luas panen padi pada Januari-April mencapai 4,86 juta hektare naik dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar 3,84 juta hektare. Dari lahan tersebut, petani bisa menghasilkan panen 14,45 juta ton beras atau meningkat 26,8 persen ketimbang 2020. Angka ini pun surplus 3 juta ton dibanding tahun sebelumnya yang sebesar 11,46 juta ton.

Wacana pemerintah untuk mengimpor beras sebanyak 1,5 juta ton mengemuka dalam paparan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian beberapa waktu lalu. Rencana tersebut merupakan skenario untuk menghitung kecukupan kebutuhan pangan pokok berdasarkan stok beras yang ada di gudang Bulog.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi memastikan pemerintah tidak akan mengimpor beras bila stok petani dalam negeri mencukupi kebutuhan pangan nasional. Menurut dia, keran impor baru dibuka ketika cadangan di gudang Perusahaan Umum Bulog menipis.

“Saya jamin tidak ada impor beras ketika panen raya dan hari ini tidak ada beras impor yang menghancurkan petani karena memang belum ada impor,” ujar Lutfi, 19 Maret lalu.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca juga: Soal Rencana Impor Beras, Pengusaha Penggilingan Padi Desak Mendag Mundur

Berita terkait

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

42 menit lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

10 jam lalu

Menko Airlangga Bahas Produk Susu dengan Menteri Perdagangan Inggris: RI akan Lakukan Deregulasi

Menko Airlangga menegaskan Indonesia tengah melakukan deregulasi yang menekankan mekanisme lebih mudah untuk pendaftaran produk susu dan turunannya.

Baca Selengkapnya

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

22 jam lalu

Mendag Zulkifli Hasan Kembalikan Aturan Impor Bahan Baku Industri ke Aturan Lama, Ini Alasannya

Mendag Zulkifli Hasan kembalikan aturan impor bahan baku industri. Apa alasannya? Begini bunyi Permendag 25/2022.

Baca Selengkapnya

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

1 hari lalu

Alexander Marwata Bantah Konflik Nurul Ghufron dengan Albertina Ho Sebagai Upaya Pelemahan KPK

Alexander Marwata membantah konflik yang sedang terjadi antara Nurul Ghufron dan anggota Dewas KPK Albertina Ho tidak ada kaitan dengan pelemahan KPK.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

4 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

4 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan Lantik 6 Pejabat Eselon I dan II, Berpesan Waspadai Situasi Geopolitik Timur Tengah

Menteri Perdagangan melantik pejabat eselon I dan II. Dia berpesan agar siap menghadapi keadaan geopolitik Timur Tengah saat ini.

Baca Selengkapnya

Menteri Perdagangan Zulhas Prediksi Harga Bawang Merah Turun dalam Waktu Sepekan

6 hari lalu

Menteri Perdagangan Zulhas Prediksi Harga Bawang Merah Turun dalam Waktu Sepekan

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan alias Zulhas yakin harga bawang merah akan kembali normal dalam kurun waktu seminggu ke depan.

Baca Selengkapnya

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

7 hari lalu

Bawang Merah Rp 80 Ribu, Menteri Zulhas: Gara-gara Lebaran

Harga bawang merah naik hingga Rp 80 ribu per kilogram. Menteri Zulhas bilang gara-gara lebaran.

Baca Selengkapnya

Zulhas Sebut Pembatasan Barang Impor untuk Melindungi Konsumen

7 hari lalu

Zulhas Sebut Pembatasan Barang Impor untuk Melindungi Konsumen

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengungkap latar belakang aturan pembatasan barang impor.

Baca Selengkapnya

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

9 hari lalu

Neraca Perdagangan Kita Surplus 47 Bulan Berturut-turut, Apa Penyebabnya?

Indonesia memperpanjang rekor surplus neraca perdagangan dalam 47 bulan terakhir pada Maret 2024

Baca Selengkapnya