Sri Mulyani: Tren Pemulihan Ekonomi Indonesia Berlanjut di Februari
Reporter
Muhammad Hendartyo
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Selasa, 23 Maret 2021 16:45 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan perekonomian domestik di bulan Februari melanjutkan perbaikan seiring upaya pemerintah dalam menjaga kesehatan masyarakat dan menggerakkan ekonomi.
Beberapa indikator ekonomi menunjukkan perbaikan di tengah akselerasi program vaksinasi yang semakin meluas. Kendati begitu, kata dia, Pemerintah tetap mewaspadai perkembangan ekonomi, terutama akibat tekanan global dengan kebijakan yang mendukung stabilitas ekonomi dan keuangan domestik.
“Bulan Februari ini, kita mengobservasi adanya perbaikan kegiatan ekonomi yang sangat positif, dan tentu ini adalah upaya bersama menjaga agar Covid-19 dapat dikendalikan, karena berdampak langsung pada pergerakan dan pemulihan ekonomi," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita secara Virtual, Selasa, 23 Maret 2021.
Dia mengatakan indikator ekonomi menunjukkan perbaikan, dengan juga pada saat yang sama, upaya untuk mengakselerasi vaksinasi, serta tetap dijaga disiplin kesehatan dengan pembatasan mikro dan 3M serta 3T.
Kinerja manufaktur Indonesia bulan Februari kembali ekspansif pada level 50,9 atau sedikit lebih rendah dibanding Januari yang mencapai 52,2, namun masih lebih baik dari beberapa negara ASEAN. Kinerja PMI Manufaktur masih didorong oleh peningkatan permintaan baru dan output, yang mengindikasikan berlanjutnya pemulihan aktivitas manufaktur.
<!--more-->
Selanjutnya, Neraca Perdagangan (NP) Indonesia sampai dengan bulan Februari 2021 mencatatkan surplus USD3,97 miliar, lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Kinerja ekspor bulan Februari 2021 mencatat pertumbuhan 8,56 persen (yoy), didorong oleh ekspor nonmigas seperti bahan bakar mineral, lemak dan minyak, serta besi dan baja, yang tumbuh 8,59 persen (yoy).
Sementara itu, kinerja impor bulan Februari 2021 juga tumbuh positif 14,86 persen (yoy) ditopang oleh pertumbuhan impor non migas seperti bahan farmasi, bahan tekstil, dan peralatan komunikasi.
Beberapa jenis barang impor mengalami pertumbuhan, memberikan sinyal aktivitas ekonomi ke depan, antara lain Bahan Baku dan Penolong tumbuh 13,21 persen (yoy), Barang Konsumsi tumbuh 21,46 persen (yoy), dan Barang Modal tumbuh 14,74 persen (yoy).
"Keyakinan konsumen terhadap perekonomian mengalami perbaikan pada Februari 2021, ditunjukkan oleh Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang membaik pada level 85,4 dibandingkan bulan sebelumnya di level 84,9," kata dia.
Selanjutnya, mobilitas masyarakat terus meningkat, kata Sri Mulyani, menunjukkan tren pemulihan yang semakin berlanjut pada awal Maret, seiring upaya Pemerintah untuk terus menyeimbangkan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
BACA: Cerita Sri Mulyani Terima SMS Tawaran Utang di Ponselnya Setiap Hari
HENDARTYO HANGGI