Perusahaan Hary Tanoe Resmi Merger dengan Malacca Straits, Valuasi 8,02 Triliun
Reporter
Bisnis.com
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 23 Maret 2021 07:11 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan Hary Tanoesoedibjo atau Hary Tanoe, PT MNC Vision Networks Tbk. (IPTV) melalui anak perusahaannya PT Asia Vision Network (AVN) mengumumkan bahwa telah resmi menandatangani perjanjian penggabungan atau merger dengan Malacca Straits Acquisition Company Limited.
Dengan merger itu, valuasi perusahaan diprediksi akan mencapai US$ 573 juta atau sekitar Rp 8,02 triliun (asumsi kurs Rp 14.000 per dolar AS). Rencana penggabungan perusahaan diharapkan rampung pada kuartal II atau kuartal III pada tahun ini.
Siaran pers AVN yang dirilis pada Senin, 22 Maret 2021, menjelaskan, bergabungnya AVN dengan Malacca Straits bertujuan untuk mendaftarkan AVN di pasar modal Amerika Serikat NASDAQ.
Merger tersebut juga diproyeksikan bakal membawa sekitar US$ 135 juta dana segar ke perseroan. Hal ini dengan asumsi bahwa tidak ada penebusan oleh pemegang saham publik Malacca atau harga pembelian penyesuaian.
Dalam merger tersebut, sekuritas Malacca Straits yang beredar akan diganti dengan sekuritas pengganti AVN, dengan saham biasa AVN pengganti yang dimiliki oleh The Bank of New York Mellon sebagai tempat penyimpanan. Bank of New York Mellon mengirimkan American Depositary Receipts (ADR) AVN kepada pemegang keamanan Malacca Straits.
Setiap pemegang saham Malacca Strait akan menerima ADR yang mewakili satu saham biasa AVN. Sebagai gantinya saham biasa Malacca Straits berkode saham MLAC dan setiap warannya akan menjadi waran untuk membeli satu ADR.
Adapun MNC Group akan memutar 100 persen sahamnya di AVN, dan akan menerima tambahan saham biasa AVN sehubungan dengan penggabungan tersebut.
CEO MNC Group Hary Tanoe yakin langkah merger itu bakal mendorong kepemimpinan dalam layanan over the top (OTT) media di Indonesia, IPTV, dan juga layanan broadband. “Hari ini, kami telah mengambil langkah maju yang signifikan dalam rencana pertumbuhan kami dengan meningkatkan neraca yang berpotensi memiliki arus masuk lebih dari US$ 130 juta dalam bentuk tunai,” ucapnya.
<!--more-->
Sementara itu, CEO Malacca Straits Kenneth Ng menilai AVN sebagai perusahaan yang memiliki potensi pertumbuhan yang signifikan dan keberhasilan dalam menyediakan konten eksklusif kepada jutaan orang. Merger tersebut akan mendorong pertumbuhan jangka panjang dan berkelanjutan bagi Malacca Straits sendiri.
“Kami senang membawa Asia Vision Network dan Malacca Straits Acquisition Company bersama-sama sebagai perusahaan terpadu yang terdaftar di AS. Ketika kita mengangkat SPAC kami, kami bertekad untuk menemukan perusahaan dengan model bisnis yang kuat,” kata Kenneth.
Sebelumnya, pada tahun 2020, AVN menggabungkan MNC Play dan Vision+ menjadi OTT, IPTV, dan broadband yang terkonsolidasi peron. AVN telah mengamankan kemitraan dengan jaringan terkemuka penyedia untuk memajukan jaringan berekspansi ke lebih dari satu juta rumah yang mencakup 14+ kota.
MNC Play menjadi broadband pertama penyedia untuk mendapatkan kesepakatan tahun jamak dengan ICON+, anak perusahaan dari PLN, yang memiliki akses pasar konsumen yang luas yang mengarah ke biaya peluncuran yang rendah.
Sementara kemitraan dengan MNC Group memungkinkan akses OTT eksklusif ke perpustakaan kontennya, termasuk MNC Pictures, perusahaan produksi terbesar di Indonesia, yang secara teratur menempati slot pertama untuk angka tontonan nasional.
Sebelumnya, Hary Tanoe pernah membeberkan kondisi bisnis media di perusahaannya di tengah pandemi Covid-19. Sejumlah lini bisnis MNC Group mencatat kenaikan jumlah pengguna, salah satunya pada bisnis televisi.
"Karena begitu banyaknya masyarakat yang tinggal di rumah, terjadi peningkatan sangat luar biasa dari pola menonton televisi," kata Hary dalam acara Hari Pers Nasional di Jakarta, Senin, 8 Februari 2021.
Perubahan ini tak lepas dari pergeseran tren konsumsi media di masyarakat selama pandemi. Dari catatan Hary tanoe, jumlah penonton televisi naik 12 persen selama pandemi. Sementara, jumlah pembaca online meningkat 40 persen.
BISNIS
Baca: Perusahaan Milik Hary Tanoe Ini Lolos dari Gugatan Pailit Perusahaan Korsel