Soal Kabel Bawah Laut, Luhut: Kita Harus Bangga Indonesia Tertib, Bukan Semrawut

Senin, 22 Maret 2021 11:18 WIB

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan dalam kunjungan ke PT Batam Slop & Sludge Treatment Centre (BSSTEC), Batam, Kamis, 18 Maret 2021. ANTARA/HO Kemenko Kemaritiman dan Investasi

TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah berhasil menata alur pipa dan kabel bawah laut yang sudah sejak lama menjadi masalah di perairan Nusantara. Penataan itu secara resmi diatur dalam Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan (Kepmen KP) Nomor 14 Tahun 2021.

“Ini sudah sejak lama kita kerjakan hampir dua tahun dan akhirnya diputuskan. Saya berharap ini negeri kita makin disiplin, jangan jadi korban dari ketidakdisiplinan. Kita harus bangga Indonesia yang tertib, bukan semrawut,” ujar Luhut dalam acara sosialisasi kebijakan alur pipa dan kabel bawah laut secara virtual, Senin, 22 Maret 2021.

Dia menjelaskan program penataan kabel dan pipa bawah laut telah dilaksanakan pada awal 2020. Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman kala itu membentuk tim nasional yang diketuai langsung oleh Luhut.

Tim bekerja merumuskan peta alur pipa dan kabel yang terdiri atas 217 segmen kabel bawah laut dan 43 segmen pipa bawah laut. Di dalamnya terdapat pula 209 pitch manhole dan empat landing stations (LS) sistem komunikasi kabel laut (SKKL) internasional yang meliputi area Jayapura, Batam, Kupang dan Manado.

Menurut Luhut, tim melibatkan Badan Keamanan Laut, TNI Angkatan Laut, dan lembaga-lembaga lain yang berkaitan dengan sektor kemaritiman. “Mereka bekerja cepat sejak organisasi dibentuk. Sebelum dibentuk, kami butuh waktu cukup lama kita bekerja,” ujar dia.

Luhut ingin setelah peta alur terbentuk, tak ada lagi jejaring kabel maupun pipa yang tumpang-tindih dan menimbulkan masalah. Ia juga berharap ke depan, kabel fiber optik yang menghubungkan antar-pulau langsung direntangkan dari Jakarta menuju titik final.
<!--more-->
Dengan demikian, kabel sebagai infrastruktur jaringan telekomunikasi dan Internet tidak perlu disambung-sambungkan dari satu tempat ke tempat lain. Begitu juga dengan kabel yang menjadi pintu gerbang jaringan Indonesia dan luar negeri, seperti Amerika, Australia, dan Eropa.

Luhut mengatakan Indonesia akan mampu menjadi hub bagi jaringan bawah laut internasional. “Kita harus jadi hub. Indonesia ini negara besar, kita jangan membuat negeri kita kerdil,” kata Luhut.

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan kabel bawah laut merupakan infrastruktur strategi yang berperan bagi pertumbuhan ekonomi nasional dan menjadi kontributor bagi penerimaan. Namun, selama ini, ia menyebut penataan pipa dan kabel itu belum teratur, bahkan tidak tertib. “Jadi perlu diselaraskan dengan rencana zonasi laut,” kata Trenggono dalam acara yang sama.

Menurut Trenggono, seumpama tidak teratur, penempatan pipa dan kabel bawah laut dapat menimbulkan konflik. Setelah peraturan terbentuk, ia memastikan penetapan alur pipa dan kabel bisa dievaluasi selama lima tahun sekali.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Baca juga: Peneliti ITB Bikin Alat Detektor Tsunami via Kabel Bawah Laut

Berita terkait

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

23 jam lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Tugas dan Daftar Banyak Jabatan Lainnya

Menkomarinves Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk Jokowi sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional. Ini jabatan kesekian yang diterima Luhut.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

2 hari lalu

Terpopuler Bisnis: 40 Pabrik Baja Ilegal hingga 'Karpet Merah' Jokowi untuk Program Makan Siang Gratis

Zulhas mengatakan ada 40 pabrik yang memproduksi baja ilegal atau tidak memenuhi ketentuan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Alih Muatan Ikan Ilegal, Greenpeace Desak Pemerintah Hukum Pelaku dan Ratifikasi Konvensi ILO 188

Greenpeace meminta KKP segera menghukum pelaku sekaligus mendesak pemerintah untuk meratifikasi Konvensi ILO 188 tentang Penangkapan Ikan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

2 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

2 hari lalu

Giliran KKP Tangkap Kapal Asing Malaysia yang Menangkap Ikan di Selat Malaka

KKP meringkus satu kapal ikan asing ilegal berbendera Malaysia saat kedapatan menangkap ikan di Selat Malaka.

Baca Selengkapnya

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

2 hari lalu

Menteri Trenggono : Pengelolaan Sedimentasi untuk Kesejahteraan Masyarakat

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono menegaskan bahwa pilot project inovasi pengembangan kawasan berbasis pemanfaatan sedimen memiliki dampak signifikan untuk kemakmuran/kesejahteraan masyarakat.

Baca Selengkapnya

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

2 hari lalu

KKP Tangkap Kapal Malaysia Pencuri Ikan yang Tercatat sudah Dimusnahkan tapi Masih Beroperasi

Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menangkap kapal pencuri ikan berbendera Malaysia. Kapal itu tercatat sudah dimusnahkan tapi masih beroperasi

Baca Selengkapnya

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

2 hari lalu

Pro Kontra Rencana Pemerintah Buka Lahan Sejuta Hektar di Kalimantan untuk Padi Cina

Rencana pemerintah membuka lahan sejuta hektar di Kalimantan Tengah untuk proyek penanaman padi Cina dinilai tidak perlu.

Baca Selengkapnya

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

3 hari lalu

Greenpeace Apresiasi KKP Tangkap Kapal Transhipment dan Mendesak Usut Pemiliknya

Greenpeace Indonesia mengapresiasi langkah KKP yang menangkap kapal ikan pelaku alih muatan (transhipment) di laut.

Baca Selengkapnya

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

3 hari lalu

Jokowi Keluhkan Banyak WNI Berobat ke Luar Negeri, Ini Kilas Balik Menteri Luhut Berobat di Singapura

Salah satu menteri Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, diketahui pernah berobat hampir sebulan di Singapura pada November tahun lalu.

Baca Selengkapnya