TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Achmad K. Permana mengatakan pionir bank syariah tanah air ini akan mendapatkan suntikan modal yang akan menjadikan posisi Bank Muamalat semakin kuat. Dia berharap proses tersebut segera rampung dalam waktu dekat.
"Saat ini kami dalam proses aksi korporasi dan insya Allah bisa segera rampung. Kami mohon doa dan dukungan dari para stakeholder agar niat baik ini dapat berjalan dengan lancar," kata Permana dalam keterangan tertulis, Sabtu, 13 Maret 2021.
Hal itu, kata dia, menegaskan bahwa Bank Muamalat Indonesia tengah merampungkan proses aksi korporasi dalam rangka revitalisasi dan penguatan struktur permodalan perseroan.
Dia juga mengucapkan terima kasih atas dukungan, perhatian dan kepercayaan dari seluruh pihak baik dari pemerintah, regulator hingga nasabah selama proses aksi korporasi ini berlangsung.
Permana menambahkan, fundamental bisnis Bank Muamalat masih sangat baik dan memiliki nasabah yang sangat loyal dengan tingkat engagement yang tinggi.
"Sebagai informasi, awal tahun ini Bank Muamalat dinobatkan sebagai bank peringkat pertama dalam Satisfaction, Loyalty & Engagement Awards," ujarnya. <!--more--> Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) berencana menyuntikkan modal Rp 3 triliun kepada Bank Muamalat dalam bentuk investasi tier 1 lewat penambahan saham Rp 1 triliun dan investasi tier 2 bernilai Rp 2 triliun. Dana investasi BPKH tersebut berasal dari pengelolaan dana haji yang pada 2020 meningkat 15 persen dari 2019.
Sebelumnya Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan masalah di Bank Muamalat harus segera diselesaikan sehingga pelopor bank syariah di Indonesia tersebut dapat kembali beroperasi dengan baik.
"Saya mendorong supaya Bank Muamalat segera diselesaikan. Saya pernah bilang bahwa Bank Muamalat itu boleh sakit, tapi tidak boleh mati," kata Wapres Ma’ruf Amin saat menerima Pengurus Pusat Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) di rumah dinas wapres Jakarta, Selasa.