Luhut Ungkap 7 Kerja Sama yang Dijajaki RI dan UEA, Pariwisata hingga Pertahanan
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Kodrat Setiawan
Jumat, 5 Maret 2021 19:55 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan Indonesia dan Uni Emirat Arab atau UEA menyepakati tujuh kerja sama di berbagai bidang dalam acara Business Forum Indonesia Emirates Amazing Weeks di Jakarta. Acara ini dihadiri Menteri Energi dan Infrastruktur UEA Suhail Al Mazroui serta para pelaku bisnis.
“Bisnis forum menghadirkan pelaku usaha yang akan sign in ceremony atas perjanjian kerja sama. Ada beberapa perjanjian yang ditandatangani, pertama soal mangrove,” ujar Luhut dalam konferensi pers yang digelar secara virtual, Jumat, 5 Maret 2021.
Luhut menjelaskan, UEA akan ikut terlibat dalam proyek rehabilitasi hutan bakau. Pemerintah Indonesia saat ini memiliki proyek rehabilitasi hutan bakau seluas 620 ribu hektare yang akan diselesaikan hingga 2024.
Luhut menekankan pada tahun ini, pemerintah akan menyelesaikan rehabilitasi 150 hektare. Tak dijelaskan nilai kerja sama Indonesia dengan UEA untuk perlindungan hutan bakau, namun Luhut memastikan negara tersebut ikut andil untuk sebagian lahan.
Kemudian kerja sama kedua meliputi bidang ekonomi kreatif atau cooperation in the field of creative economy. Kedua negara telah meneken nota kesepahaman untuk rencana kerja sama tersebut. Selanjutnya ketiga, Indonesia dan UEA menyepakati rencana world conference of creative economy atau penyusunan teknis konferensi ekonomi kreatif dunia.
Kerja sama keempat merupakan kesepakatan joint venture atau usaha patungan antara Dubai Ports World atau DP Wolrd dan PT Maspion. Luhut mengatakan DP World akan membantu Indonesia meminimalkan ongkos kirim barang ekspor dan impor sehingga persentase biaya di pelabuhan akan turun.
<!--more-->
“Karena DP World sudah punya network (jaringan) dan sistem sangat baik,”
kata Luhut.
Kesepakatan itu dilanjutkan dengan kerja sama kelima, yakni World Logistic Passport (WLP) Agreement. Indonesia saat ini telah resmi menjadi anggota WLP untuk meningkatkan peluang perdagangan pasar internasional.
Sementara itu, kerja sama keenam meliputi bidang pariwisata. Luhut mengatakan UEA akan berinvestasi di sektor pariwisata di Aceh Singkil. Menurut Luhut, kerja sama ini mencakup termasuk pembangunan resor di salah satu pulau di Aceh Singkil sehingga nantinya wilayah tersebut akan terbuka untuk turis UEA.
Luhut mengatakan Pemerintah Aceh telah menandatangani Letter of Intent atau LOI dengan UEA. “Mereka ada beberapa pulau yang jadi tujuan turis di sana. Program akan segera diselesaikan,” kata dia.
Selanjutnya kerja sama ketujuh meliputi MoU antara Pindad dengan Caracal, Pertamina dengan Adnoc, dan Lulu Lease Agreement. Di sektor pertahanan, industri terkait di Indonesia akan bekerja sama dengan UEA untuk mengebangkan drone dan peralatan lainnya. Nantinya, hasil dari kerja sama industri ini akan digunakan secara bersama-sama.
Luhut tidak merinci nilai investasi dari masing-masing kerja sama Indonesia dan UEA. “Saya rasa angkanya (investasi) US$ 1-2 miliar dolar, tapi dari industri pertahanan saya kira bisa mencapai lebih jauh dari itu,” katanya.
<!--more-->
Dia mengatakan Suhail telah bertemu dengan Presiden Joko Widodo alias Jokowi di Istana Bogor untuk merembuk soal rencana kerja sama kedua negara. Adapun Business Forum Indonesia Emirates Amazing Weeks digelar selama dua hari pada Kamis hingga Jumat, 4-5 Maret 2021.
Sementara itu, Suhail mengatakan UEA mengapresiasi atas disahkannya UU Cipta Kerja atau Omnibus Law yang membuka kemitraan Pemerintah Indonesia dengan internasional. Ia yakin kebijakan Indonesia ini akan berdampak terhadap penciptaan lapangan kerja yang lebih besar di berbagai bidang.
“Kami sangat bangga dengan apa yang telah dilakukan selama 2020, meski pandemi, Indonesia telah melakukan langkah-langkah besar dan kami berharap dapat bekerja sama untuk masa depan Indonesia dan bangsa Indonesia,” katanya dalam konferensi pers yang juga dihadiri Luhut.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: 6 Saran Luhut untuk Penanggulangan Bencana Gempa Bumi dan Tsunami