Pertemuan G20, Sri Mulyani: RI Masih Butuh Dukungan Pemulihan Ekonomi
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Senin, 1 Maret 2021 13:37 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menghadiri pertemuan para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 (G20 Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting atau FMCBG) yang pertama di bawah Presidensi Italia Pada Jumat, 26 Februari 2021.
Pertemuan ini membahas dua agenda, yaitu Ekonomi Global dan Aksi Kebijakan untuk Pemulihan Transformatif dan Berkeadilan, dan Isu-Isu Sektor Keuangan. “Ekonomi dunia termasuk Indonesia masih membutuhkan dukungan untuk pemulihan," kata Sri Mulyani, dinukil dari keterangan tertulis Kemenkeu, Ahad, 28 Februari 2021.
Di tahun 2021, kata Sri Mulyani, Indonesia masih mengalokasikan belanja negara yang cukup besar untuk penanganan Covid-19. Di tengah kebutuhan belanja negara yang masih besar dan penerimaan negara yang terbatas, ia mengatakan Indonesia secara perlahan juga akan berupaya melepaskan ketergantungan ekonomi pada dukungan fiskal dan moneter dengan melakukan berbagai reformasi untuk memperkuat ekonomi ke depan.
Dalam pertemuan itu, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 menggarisbawahi pentingnya pemulihan ekonomi yang kuat dan merata. Mereka menegaskan komitmen untuk memperkuat kerja sama internasional dalam menghadapi tantangan global melalui pendekatan multilateralisme yang lebih kuat.
<!--more-->
Pasalnya, menurut mereka, pemulihan ekonomi global di tahun 2021 diperkirakan akan membaik seiring telah dimulainya pelaksanaan vaknisasi, dan relaksasi pembatasan sosial di berbagai negara. Namun, proyeksi pemulihan ekonomi masih menghadapi ketidakpastian dan belum merata di seluruh negara.
Belajar dari pengalaman krisis di masa lalu, G20 menekankan pentingnya menghindari pengurangan stimulus yang terlalu dini agar proses pemulihan ekonomi dapat berjalan dengan baik.
Dalam kesempatan itu, para Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral G20 juga mendorong review dan update atas Rencana Aksi G20. Dengan begitu, diharapkan semakin jelas gambaran kebijakan forward looking sebagai alat koordinasi utama negara G20, dalam menangani pandemi Covid-19 dan mengakselerasi pemulihan ekonomi.
“Kami berharap forum multilateral dapat terus mendukung upaya pemulihan global. Kami akan menggunakan instrumen fiskal dan terus bekerja sama dengan otoritas moneter untuk memastikan pemulihan yang lebih baik, kuat dan berkelanjutan,” kata Sri Mulyani.
Baca: Sri Mulyani Terbitkan Beleid Keringanan Utang bagi Debitur Kecil