Nurdin Abdullah Tersangka, Bagaimana Nasib Perekonomian Sulawesi Selatan?

Reporter

Antara

Senin, 1 Maret 2021 07:59 WIB

Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah tampak mengenakan rompi tahanan usai menjalani pemeriksaan di gedung KPK, Jakarta, Ahad dini hari, 28 Februari 2021. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Project Officer Lembaga Studi Kebijakan Publik (LSKP) Sulawesi Selatan Salma Tadjang mengatakan penahanan Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah oleh Komisi Pemberantasan Korupsi tidak akan membuat ekonomi stagnan.

"Perekonomian Sulsel tetap harus jalan, kan sudah ada Plt gubernur yang akan melanjutkan dan membuat kebijakan terkait segala bidang, termasuk persoalan ekonomi," kata Salma, Ahad, 28 Februari 2021.

Wakil Gubernur Sulawesi Selatan Andi Sudirman Sulaiman ditunjuk sebagai Pelaksana tugas Gubernur Sulawesi Selatan. Menurut Salma, penunjukan Andi Sudirman diharapkan mendorong perekonomian Sulawesi Selatan.

Salma mengatakan, penunjukan Plt Gubernur Sulawesi Selatan oleh Mendagri adalah mengikuti prosedur dan memiliki legalitas.

Menurut Salma, Plt gubernur dapat melanjutkan visi misi dan program kerja yang telah dirancang untuk kurun waktu lima tahun masa kepemimpinan Nurdin Abdullah (NA) dan Andi Sudirman Sulaiman (ASS).

Salma mengatakan sebagai pasangan terpilih pada Pemilu 2019, keduanya sudah dipercaya oleh masyarakat Sulawesi Selatan untuk memimpin dan memajukan daerah ini dari segala lini.
<!--more-->
Berkaitan dengan hal tersebut, lanjut dia, kini masyarakat menggantungkan harapan pada wagub yang menjadi Plt gubernur untuk melanjutkan pemerintahan yang tersisa sekitar dua tahun lebih.

Penelusuran Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulsel menunjukkan bahwa perekonomian Sulsel pada triwulan I 2021 sudah akan membaik dibandingkan periode yang sama tahun lalu di masa pandemi.

Bahkan pertumbuhan ekonomi Sulawesi Selatan pada 2021 diprediksi berada di kisaran 4 plus minus 1 persen yang sebelumnya mengalami kontraksi hingga di bawah nol.

KPK telah menetapkan Nurdin Abdullah dan dua orang lainnya sebagai tersangka dalam kasus suap proyek pengadaan barang dan jasa, perizinan dan pembangunan infrastruktur tahun anggaran 2020-2021.

ANTARA

Baca juga: Nurdin Abdullah Tersangka, KSP: Kami Kaget, Dia Dikenal Kreatif

Berita terkait

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

9 jam lalu

BI Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Naik 4,7-5,5 Persen Tahun Ini

BI sedang mempersiapkan instrumen insentif agar mendorong pertumbuhan ekonomi.

Baca Selengkapnya

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

1 hari lalu

BI Catat Rp 2,47 T Modal Asing Tinggalkan RI Pekan Ini

BI mencatat aliran modal asing yang keluar pada pekan keempat April 2024 sebesar Rp 2,47 triliun.

Baca Selengkapnya

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

1 hari lalu

Polisi Gagalkan Penyelundupan Pekerja Migran di Badau Perbatasan Indonesia-Malaysia

Supriyanto mengatakan puluhan pekerja migran tersebut rata-rata berasal dari Provinsi Sulawesi Selatan dan Nusa Tenggara Barat (NTB).

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

2 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

3 hari lalu

Zulhas Tak Khawatir Rupiah Melemah, BI Mampu Hadapi

Zulhas percaya BI sebagai otoritas yang memiliki kewenangan akan mengatur kebijakan nilai tukar rupiah dengan baik di tengah gejolak geopolitik.

Baca Selengkapnya

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

3 hari lalu

Sehari Usai BI Rate Naik, Dolar AS Menguat dan Rupiah Lesu ke Level Rp 16.187

Nilai tukar rupiah ditutup melemah 32 poin ke level Rp 16.187 per dolar AS dalam perdagangan hari ini.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

3 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

3 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

3 hari lalu

Uang Beredar di Indonesia Mencapai Rp 8.888,4 Triliun per Maret 2024

BI mengungkapkan uang beredar dalam arti luas pada Maret 2024 tumbuh 7,2 persen yoy hingga mencapai Rp 8.888,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

3 hari lalu

Alipay Beroperasi di Indonesia? BI: Belum Ada Pengajuan Formal

Para pemohon termasuk perwakilan Ant Group sebagai pemilik aplikasi pembayaran Alipay bisa datang ke kantor BI untuk meminta pre-consultative meeting.

Baca Selengkapnya