Kementerian ESDM: Indonesia dalam Situasi Kritis Energi

Selasa, 23 Februari 2021 15:30 WIB

Arifin Tasrif, Menteri ESDM Republik Indonesia saat membuka rangkaian acara Tempo Energy Day 2020 bersama Toriz Hadad, Direktur Utama Tempo Media Group Keynote Speaker.
TEMPO.CO, Surabaya - Anggota Dewan Pengawas BLU Lemigas Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nanang Abdul Manaf mengatakan Indonesia berada dalam situasi kritis seiring peningkatan kebutuhan energi dan produksi, sementara penemuan cadangan migas terus menurun. Namun dia percaya Pertamina akan bisa bertahan.
Solusinya, regulasi dan fiscal terms saat ini perlu diperbaiki untuk investasi kegiatan eksplorasi migas di Indonesia. "Negara-negara di seluruh dunia sedang berkompetisi dalam mengundang investasi hulu migas. Banyak negara yang lapangan produksinya sudah tua melakukan berbagai upaya membuat iklim investasinya menarik bagi Investor," kata Nanang dalam keterangan tertulisnya seusasi acara media gathering Pertamina EP Asset 4, Selasa, 23 Februari 2021.
Menurut Nanang Indonesia harus mengadaptasi fiscal terms yang ada di global untuk menarik investasi dalam aktivitas eksplorasi migas atau memperkecil tingkat resiko investasinya dibanding dengan negara lain.
"Hasil analisis kami menunjukkan bahwa perbaikan fiscal terms berdampak pada peningkatan keuntungan bagi kedua belah pihak, baik kontraktor maupun pemerintah, dari sisi investasi maupun pendapatan," kata staf ahli Menteri ESDM itu.
Saat ini, ada pergeseran aktivitas hulu migas di Indonesia dari lapangan on shore yang sudah berumur tua ke daerah lepas pantai dan laut dalam. Tantangan eksplorasi laut dalam adalah biaya investasi yang mahal yang membutuhkan 80-100 juta dolar AS untuk pengeboran satu sumur, tingkat pengembalian investasi (IRR) yang rendah, dan periode eksplorasi yang pendek yakni sepuluh tahun.
<!--more-->
Lead time atau waktu dari discovery ke produksi pertama di Indonesia antara 8 - 26 Tahun tergantung dari jenis lapangannya. Rata-rata Lead Time Indonesia sekitar 10,5 Tahun. "Tentunya kondisi tersebut yang mempengaruhi investor untuk melakukan eksplorasi di Indonesia," kata Nanang.
Nanang berujar perlu ada perbedaan strategi pengelolaan lapangan baru dan lama (mature). "Kita harus low cost, harus efisien. Supaya kita masih bisa memproduksi yang sifatnya marginal dan lapangan-lapangan yang mungkin keekonomiannya sudah pas-pasan," katanya.
Jika bisa menyelesaikan tantangan untuk mengelola lapangan-lapangan 'mature', maka Pertamina bisa bertahan. "Sementara kita punya modal dari kegiatan katakanlah mengelola lapangan yang tua, dengan modal itu kita bisa investasi juga untuk kegiatan eksplorasi baru. Portofolionya harus berimbang, yang fokus ke produksi tapi juga ada yang fokus mencari tambahan cadangan baru dengan kegiatan eksplorasi," kata Nanang.
Nanang percaya Pertamina bisa bertahan. "Di Pertamina EP ini ada lapangan yang umurnya 40 tahun. Ada yang 50 tahun. Bahkan ada yang lapangan itu ditemukan sebelum saya lahir. Lapangan Talang Akar ditemukan pada 1920. Lapangan Rantau ditemukan pada 1940. Tapi masih bisa survive, masih bisa kita produksikan dan tentunya punya nilai ekonomis, artinya menghasilkan profit," katanya. Selain bertahan, ESDM berharap perusahaan harus tumbuh baik dari sisi cadangan, finansial, dan produksi.

Berita terkait

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

9 jam lalu

Pertamina Hulu Energi: Produksi Migas 1,04 Juta Barel per Hari Triwulan I-2024

Hingga Maret 2024, Pertamina Hulu Energi juga mencatatkan kinerja penyelesaian pengeboran tiga sumur eksplorasi.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

14 jam lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

20 jam lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

21 jam lalu

Daftar 7 Lowongan Kerja BUMN dan Swasta pada Mei 2024

Sejumlah perusahaan Badan Usaha Milik Negara atau BUMN membuka lowongan kerja pada bulan Mei 2024 ini

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

1 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

1 hari lalu

Delegasi Uni Eropa Kunjungi IKN untuk Jajaki Peluang Investasi

Delegasi Uni Eropa mengunjungi Ibu Kota Nusantara (IKN) untuk penjajakan peluang investasi.

Baca Selengkapnya

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

2 hari lalu

Bahlil Bantah Cina Kuasai Investasi di Indonesia, Ini Faktanya

Menteri Bahlil membantah investasi di Indonesia selama ini dikuasai oleh Cina, karena pemodal terbesar justru Singapura.

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

2 hari lalu

Kejati Bali Lakukan OTT Anggota Bendesa Adat yang Diduga Lakukan Pemerasan Investasi

Kejati Bali melakukan operasi tangkap tangan (OTT) terhadap oknum Bendesa Adat di Bali. Bendesa itu diduga melakukan pemerasan investasi.

Baca Selengkapnya

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

2 hari lalu

Apple dan Microsoft Bilang ke Jokowi Mau Investasi di Indonesia, Ahli ICT Beri Catatan Ini

Ahli ini menyatakan tak anti investasi asing, termasuk yang dijanjikan datang dari Apple dan Microsoft.

Baca Selengkapnya

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

2 hari lalu

Rencana Investasi Microsoft Senilai Rp 27,6 Triliun, Pengamat: Harus Jelas Pembuktiannya

Rencana investasi Microsoft itu diumumkan melalui agenda Microsoft Build: AI Day yang digelar di Jakarta.

Baca Selengkapnya