Presiden Direktur PT Summarecon Agung, Adrianto P Adhi melmberi sambutan saat peresmian proyek pembangunan exit Tol Padaleunyi di Km 149 Gede Bage di kawasan terpadu Summarecon, Bandung, Jawa Barat, 5 April 2018. TEMPO/Prima Mulia
TEMPO.CO, Jakarta - Emiten properti PT Summarecon Agung Tbk. memperkirakan kebijakan uang muka atau DP nol persen untuk pembelian properti bakal semakin meningkatkan permintaan dari konsumen kelas menengah.
Direktur Utama Summarecon Agung Adrianto Adhi menjelaskan, penjualan properti oleh perseroan pada tahun lalu telah didominasi oleh pembeli kelas menengah dengan harga rumah paling laris di rentang Rp 1,5 miliar — Rp 2 miliar.
“Memang kelas menengah itu problem-nya DP. Sebelumnya, kami memberikan cara bayar yang paling diminati konsumen yaitu DP cicil sejak 2019 dan di 2020 semakin banyak,” terang Adrianto kepada Bisnis, Sabtu, 20 Februari 2021.
Adrianto menuturkan sejak 2015 sudah terjadi pergeseran komposisi pembeli di sektor properti. Kala itu, pembelian properti untuk investasi bisa mencapai 30 persen — 35 persen sebelum turun hingga hanya 5 persen saat ini.
Dengan dominasi pembeli rumah dari end user atau pembeli rumah pertama, maka relaksasi dari pembayaran DP menjadi salah satu keringanan yang dicari. Pasalnya, keputusan dalam membeli rumah pertama membutuhkan banyak pertimbangan dibandingkan pembeli dengan niat investasi properti.
Emiten dengan kode saham SMRA itu juga menawarkan kebijakan DP cicil sejak 2019 yang terbukti diminati oleh pembeli kelas menengah. Dengan tambahan relaksasi DP nol persen dari pemerintah baru-baru ini, Adrianto optimistis marketing sales perseroan semakin kokoh. <!--more--> "Sekarang kami fokus ke produk harga Rp 1,5 miliar — Rp 2 miliar karena permintaannya paling bagus,” tutur Adrianto.
Kendati demikian, SMRA juga tidak akan meninggalkan produk dengan harga di atas Rp2 miliar. Adrianto menunjukkan penjualan properti SMRA dengan harga di atas Rp2 miliar pada 2020 sebenarnya tidak terlalu buruk.
Penjualan produk dengan harga Rp 2 miliar — Rp 7 miliar di Summarecon Agung, lanjut dia, masih terjadi dengan pembeli yang memang mampu di beberapa kluster yang ditawarkan perseroan.