Sah, 3 Perusahaan Garap Proyek Air Minum untuk Jakarta Dkk

Jumat, 19 Februari 2021 15:18 WIB

Ilustrasi air keran. pilotonline.com

TEMPO.CO, Jakarta -Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) hari ini melakukan penandatanganan perjanjian Kerja Sama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU) untuk Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) Regional Jatiluhur I. Ini adalah salah satu proyek strategis nasional yang bakal melayani kebutuhan air minum curah untuk sejumlah daerah di sekitar Ibu Kota Jakarta.

"Ini proyek KPBU pertama untuk SPAM regional yang menjadi kewenangan pusat," kata Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Pekerjaan Umum dan Perumahan Kementerian PUPR Eko Heri Purwanto dalam acara penandatanganan secara virtual di Jakarta, Jumat, 19 Februari 2021.

Baca Juga: Cara PUPR Agar PDAM Dapat Pembiayaan dari Perbankan

Selanjutnya, proyek ini dibangun menggunakan skema atas prakarsa badan usaha (unsolicited). Sementara pemrakarsa dalam proyek ini yaitu konsorsium PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk, PT Wijaya Karya (persero) Tbk, dan PT Tirta Gemah Ripah (Tirta Jabar).

Ketiga perusahaan ini kemudian membentuk badan usaha pelaksana untuk menggarap proyek ini, yaitu PT Wika Tirta Jaya Jatiluhur. Sehingga, proses konstruksi proyek bisa dimulai kuartal III 2021 dan ditargetkan beroperasi kuartal I 2024.

Advertising
Advertising

Nantinya, produksi SPAM tersebut mencapai 4.750 liter per detik. Ini akan melayani kebutuhan air minum untuk sempat wilayah dengan rincian Jakarta 4000 liter per detik, Kabupaten Karawang 350 liter, Kota Bekasi 300 liter, dan Kabupaten Bekasi 100 liter.

Eko juga mengatakan SPAM ini memiliki total investasi senilai Rp1,7 triliun dengan masa konsensi atau kerja sama 30 tahun. Selama 2,5 tahun masa konstruksi dan 27,5 tahun operasi. Sementara itu, kata Eko, modalitas dari kerja sama dalam proyek ini menggunakan desain build operator, finance, maintenance, dan transfer.

Dalam proyek KPBU untuk Sistem Penyediaan Air Minum ini, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono bertindak sebagai Penanggung Jawab Proyek Kerjasama atau PJPK. Proyek ini telah mendapatkan In-Principal Approval dari PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia untuk Penjaminan Proyek.

Berita terkait

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

4 menit lalu

Ini Alasan Investasi Reksa Dana Saham Tidak Direkomendasikan

Tren harga beberapa saham besar menurun, investasi di reksa dana saham pun terdampak.

Baca Selengkapnya

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

1 jam lalu

Puluhan Emak-emak di Depok Kena Modus Investasi Emas Bodong, Kerugian Capai Rp 6 Miliar

Puluhan emak-emak di Depok menjadi korban penipuan berkedok investasi emas bodong. Kerugian mencapai Rp 6 miliar.

Baca Selengkapnya

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

1 jam lalu

Warga Nigeria Diduga Nikahi WNI untuk Buat Perusahaan dan Rekening dalam Kasus Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Salah satu modus warga Nigeria disebut menikahi satu tersangka dari Indonesia untuk diperintah mengurus izin usaha.

Baca Selengkapnya

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

1 jam lalu

Tahun Ini, Investasi di Solo Raya Ditargetkan Tembus Rp 12 Triliun

Deputi BKPM Nurul Ichwan berharap percepatan pencapaian realisasi investasi pada 2024 bakal menguatkan kolaborasi antardaerah.

Baca Selengkapnya

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

4 jam lalu

Jerman Minta Cina Bantu Negara-Negara Miskin yang Terjebak Utang

Kanselir Jerman Olaf Scholz meminta Cina memainkan peran lebih besar dalam membantu negara-negara miskin yang terjebak utang.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

16 jam lalu

Bareskrim Buru Warga Nigeria Diduga Otak dari Penipuan yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Dirtipidsiber Bareskrim Polri menyebut saat ini penyidik juga masih mengejar diduga pelaku berinisial S warga negara Nigeria.

Baca Selengkapnya

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

16 jam lalu

Malaysia Tolak Larang Perusahaan Pemasok Senjata ke Israel dalam Pameran di Kuala Lumpur

Suara pro-Palestina, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, mengatakan perusahaan Lockheed Martin dan MBDA harus dilarang

Baca Selengkapnya

Datangi IKN, Luhut Targetkan Persoalan Lahan yang Belum Clear Selesai Akhir Mei

17 jam lalu

Datangi IKN, Luhut Targetkan Persoalan Lahan yang Belum Clear Selesai Akhir Mei

Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan permasalahan lahan di proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara rampung akhir Mei.

Baca Selengkapnya

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

19 jam lalu

Jelang Singapore International Water Week, Kadin: Masih Banyak Populasi di RI yang Tak Punya Akses Air Bersih

Kadin menggelar panel diskusi sebagai rangkaian dari SIWW 2024. Akses terhadap air bersih masih menjadi tantangan sejumlah wilayah di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

19 jam lalu

Bareskrim Ungkap Kasus Manipulasi Data Gunakan Email Palsu yang Rugikan Perusahaan Singapura Rp 32 Miliar

Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri mengungkap kasus manipulasi data menggunakan email palsu dan memanfaatkan informasi data untuk menipu.

Baca Selengkapnya