Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menerima vaksin Covid-19 yang pertama pada 13 Januari 2021 (kiri) dan saat vaksinasi Covid-19 dosis kedua pada 27 Januari 2021. Saat vaksinasi Covid-19 kedua ini, Jokowi tampil lebih santai dengan jaket bomber warna merah bertuliskan Indonesia di dada kanan dan bendera merah putih di dada kiri. Ia memadukannya dengan dalaman kaos putih tanpa lengan. Foto: Setpres
TEMPO.CO, Jakarta – Presiden Joko Widodo alias Jokowi mengatakan pemerintah berupaya keras memperoleh vaksin Covid-19 dari berbagai negara. Saat ini, realisasi vaksin yang telah masuk ke Indonesia baru berasal dari Cina, yakni vaksin Sinovac yang diproduksi oleh Sinovac Biotech Ltd.
“Saat ini pemerintah sedang terus berupaya keras untuk memperoleh vaksin dari berbagai negara, tapi yang datang memang baru dari satu negara. Tapi kita berusaha dari beberapa negara,” tutur Jokowi dalam acara Pengarahan kepada Pimpinan TNI Polri, Senin, 15 Februari 2021.
Jokowi menuturkan tidak mudah memperoleh vaksin Covid-19 lantaran pemerintah harus berebut dengan 215 negara yang membutuhkan vaksinasi. Dia pun sudah memerintahkan kementerian dan lembaga terkait untuk mempercepat pengembangan vaksin dalam negeri, yakni Merah-Putih.
Namun, dia mengatakan tidak mudah memproses vaksin lantaran membutuhkan waktu. Ia menargetkan vaksin Merah Putih diproduksi pada akhir tahun.
Jokowi melanjutkan, untuk mencapai herd immunity atau kekebalan komunal, pemerintah perlu melakukan vaksin terhadap 70 persen penduduk atau 182 juta orang. Masing-masing orang pun perlu menerima vaksinasi sebanyak dua kali sehingga setidaknya dibutuhkan 364 juta dosis vaksin.
“Saya minta jajaran TNI dan Polri untuk cepat bergerak membantu vaksinasi agar segera bisa kita selesaikan. Dan saya juga minta TNI-Polri mengawal distribusi pengamanan vaksin menuju ke daerah-daerah,” kata dia.