Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto berbicara kepada wartawan, sesuai pemaparan Indeks Demokrasi Indonesia Tahun 2018, di Kantor Badan Pusat Statistik, Jalan Dr Sutomo, Jakarta, Senin 29 Juli 2019. Tempo/ Fikri Arigi.
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Pusat Statistik mencatat jumlah penduduk miskin Indonesia adalah 27,55 juta orang atau setara dengan 10,19 persen pada September 2020.
"September 2019 ke September 2020 presentase penduduk miskin meningkat dari 9,22 persen menjadi 10,19 persen, naik 0,97 persen setara dengan 2,76 juta orang," kata Kepala BPS Suhariyanto dalam konferensi pers virtual, Senin, 15 Januari 2021.
Meskipun ada kenaikan karena pandemi Covid-19, kata dia, sebetulnya tidak sedalam yang diduga berbagai lembaga atau institusi.
Dia mencontohkan pada Juni 2020, World Bank membuat laporan dengan simulasi kalau tidak ada program bantuan atau perlindungan sosial dari pemerintah, maka angka kemiskinan di Indonesia akan naik 10,7 persen sampai 11,6 persen.
Hasil BPS menunjukkan meski terjadi kenaikan September 2020 hanya 0,97 persen. Hal itu, kata dia, menunjukkan berbagai program perlindungan sosial yang dirancang pemerintah selama masa pandemi sangat membantu terutama bagi lapisan masyarakat bawah.
"Seperti diketahui pemerintah memperluas Perlinsos tidak hanya menyentuh 40 persen lapisan masyarakat bawah tapi diperluas jadi 60 persen," ujarnya. <!--more--> Dia mengatakan dampak Covid untuk lapisan masyarakat bawah, lebih dalam dibanding lapisan atas. Lapisan bawah dari 7 orang dari 10 responden pendapatannya turun. Sedangkan lapisan masyarakat atas hanya 3 dari 10 responden yang pendapatannya turun. "Namun dampak Covid-19 menurunkan pendapatan seluruh lapisan masyarakat," kata dia.
Pada Juli 2020 lalu, Direktur Pelaksana Bank Dunia Mari Elka Pangestu memprediksi jumlah penduduk miskin di dunia bertambah sekitar 70 juta hingga 20 juta orang karena terdampak pandemi Covid-19. Tak hanya itu, Mari Pangestu juga menyebutkan hal tersebut berpotensi meningkatkan kesenjangan ekonomi, termasuk di Indonesia.
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
6 hari lalu
BPS: Impor Beras pada Maret 2024 Melonjak 29 Persen
Badan Pusat Statistik atau BPS mengungkapkan terjadi lonjakan impor serealia pada Maret 2024. BPS mencatat impor beras naik 2,29 persen. Sedangkan impor gandum naik 24,54 persen.