Harapan BCA dan Bank Mandiri Soal Insentif PPnBM

Reporter

Bisnis.com

Senin, 15 Februari 2021 09:57 WIB

Pameran MTF Autofiesta 2019 di Central Park, Jakarta Barat, 18-24 Maret 2019. (ANTARA)

TEMPO.CO, Jakarta - Subsidi pajak penjualan atas barang mewah (PPnBM) dari pemerintah yang berlaku mulai 1 Maret 2021, diharapkan dapat mendorong penyaluran kredit kendaraan bermotor.

Data Bank Indonesia mencatat kredit kendaraan bermotor turun 24,4 persen secara tahunan (year on year/yoy) menjadi sebesar Rp107,3 triliun pada Desember 2020. Penurunan pada bulan tersebut lebih dalam dari November 2020 yang terkoreksi 22,8 persen yoy.

Corporate Secretary Group Bank Mandiri Rudi As Aturridha menyampaikan perseroan melihat stimulus tersebut sangat positif untuk mendorong sisi permintaan masyarakat, terutama pada kepemilikan kendaraan bermotor.

Tahun lalu, baki debet kredit kendaraan bermotor Bank Mandiri tercatat turun menjadi Rp 29,8 triliun dari Rp 35 triliun pada tahun 2019. Penurunan tersebut sejalan dengan melambatnya penjualan kendaraan motor dan mobil yang dibiayai Mandiri Tunas Finance (MTF) dan Mandiri Utama Finance (MUF).

Meski demikian, perseroan melihat keberhasilan program vaksinasi dan efektivitas vaksin masih akan menjadi game changer untuk pemulihan ekonomi secara keseluruhan. Jika berhasil, maka optimisme masyarakat akan meningkat dan konsumsi masyarakat diperkirakan akan tumbuh positif.

Bank Mandiri berharap penyaluran kredit kendaraan bermotor melalui Mandiri Tunas Finance dan Mandiri Utama Finance dapat tumbuh positif tahun ini. Untuk itu, perseroan akan memanfaatkan kekuatan basis nasabah Bank Mandiri di wholesale, baik corporate commercial maupun kelembagaan, dengan mengejar potensi payroll atau pegawai.
<!--more-->
"Kita juga mengoptimalkan joint program marketing khususnya dengan dealer-dealer rekanan, untuk memberikan promosi yang menarik kepada nasabah," katanya.

Sementara itu, Executive Vice President Secretariat & Corporate Communication BCA Hera F Haryn menyampaikan perseroan berharap geliat bisnis kredit kendaraan bermotor akan segera pulih sejalan dengan berbagai kebijakan pemerintah, regulator, dan otoritas perbankan.

Sepanjang tahun 2020, pada portofolio kredit konsumer, kredit kendaraan bermotor BCA terkontraksi 22,6 persen yoy menjadi Rp36,9 triliun.

Adapun pada tahun ini, BCA tidak menetapkan target spesifik untuk pertumbuhan bisnis kredit kendaraan bermotor karena situasi ketidakpastian di tengah tantangan pandemi Covid-19 saat ini.

"Kami mencermati bahwa di tengah tantangan pandemi Covid-19, permintaan kredit di sektor perbankan masih dalam proses pemulihan, sejalan dengan berlanjutnya pandemi yang membatasi mobilitas dan mempengaruhi iklim bisnis," katanya.

Ekonom Ryan Kiryanto menyebut insentif PPnBM mulai 1 Maret 2021 itu merupakan sebuah terobosan. Dengan adanya keringanan perpajakan tersebut, maka harga mobil baru akan turun sehingga memberikan dorongan kepada konsumen untuk membeli.
<!--more-->
Apalagi insentif itu akan diikuti dengan relaksasi di sektor perbankan berupa penurunan bobot risiko kredit (ATMR) untuk kredit dan pembiayaan bermotor. Dengan penurunan ATMR, bank akan memacu kredit kendaraan bermotor.

"Bank akan memacu kreditnya [kendaraan bermotor] dengan ATMR yang rendah, sehingga pertumbuhan kredit mudah-mudahan naik," katanya.

Direktur Riset Center of Reform on Economics (Core) Indonesia Piter Abdullah mengatakan stimulus pembebasan PPnBM diberikan kepada mobil yang diproduksi dalam negeri di bawah 1500 cc yang merupakan mobil dengan target pasar kelas menengah bawah. Sementara itu, kelompok menengah bawah yang paling terdampak akibat pandemi Covid-19, mengalami penurunan daya beli.

"Dengan pertimbangan itu, saya perkirakan stimulus pembebasan PPnBM ini meskipun didorong juga dengan penurunan ATMR kredit, tidak akan signifikan meningkatkan pembelian mobil. Akan berbeda apabila yang dibebaskan PPnBM kendaraan mewah yang diproduksi di dalam negeri yang target pasarnya adalah kelompok menengah atas yang masih punya daya beli," ujarnya.

Meski begitu, Piter tetap mengapresiasi adanya stimulus PPnBM. Hal tersebut tersebut akan mendorong pembelian dan penyaluran kredit kendaraan bermotor, meski tidak akan besar. "Kelompok menengah yang masih memiliki daya beli, besar kemungkinannya memanfaatkan kesempatan untuk membeli kendaraan. Walaupun sekali lagi tidak akan cukup besar," katanya.

BISNIS

Baca juga: Mengapa Indef Pesimis Insentif PPnBM Bisa Sumbang Pemasukan Negara Rp 1,4 T?

Berita terkait

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

5 jam lalu

Bank Mandiri Pastikan Komitmen Keberlanjutan melalui BMSG on Preference

Acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran, serta peran pegawai Mandiri untuk menerapkan ESG dalam operasional perseroan.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

2 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

2 hari lalu

17 Sekolah Bakti BCA Berhasil Tingkatkan Mutu dan Siap Naik Kelas

BCA menggelar rangkaian Appreciation Day Sekolah Bakti BCA bertema "Building Better Future: Nurturing Dreams, Growing Leaders

Baca Selengkapnya

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

2 hari lalu

Livin Merchant Bank Mandiri Perluas Jangkau Nasabah UMKM

Digitalisasi menjadi salah satu langkah untuk memperluas akses masyarakat terhadap perbankan demi mencapai pertumbuhan ekonomi nasional.

Baca Selengkapnya

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

2 hari lalu

10 Cara Mengatasi M-Banking BCA Error, Salah Satunya Restart HP

Berikut ini cara mengatasi M-Banking BCA error yang tidak bisa diakses di ponsel Android maupun iOS Apple. Bisa dengan menguninstall hingga hapus cach

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

2 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

3 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

3 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

4 hari lalu

Bank Mandiri Yakin Suku Bunga Acuan Turun di Akhir Tahun

Bank Mandiri menilai suku bunga acuan berpotensi turun pada kuartal IV 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya