Jadi Co-Chair Koalisi Iklim, Begini Karir Internasional Sri Mulyani
Reporter
Fajar Pebrianto
Editor
Martha Warta Silaban
Jumat, 12 Februari 2021 07:31 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terpilih sebagai Co-Chair dari the Coalition of Finance Ministers for Climate Action atau Koalisi Iklim periode 2021-2023 menggantikan Menteri Keuangan Cile. Pemilihan dilakukan melalui pemungutan suara yang diikuti oleh para Menteri Keuangan dari 52 negara anggota koalisi.
Kementerian Keuangan menyatakan hasil pemilihan ini menambahkan eksposur posisi strategis Indonesia di dunia internasional. Sebab sebelumnya, Indonesia juga sudah ditetapkan sebagai Presidensi G20 tahun 2022 dan Chairmanship ASEAN tahun 2023.
"Hal ini tentunya tidak lepas dari berbagai aksi nyata mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang dilaksanakan oleh Pemerintah Indonesia selama ini”, kata Sri Mulyani dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis, 11 Februari 2021.
Baca Juga: Sri Mulyani Terpilih jadi Co-Chair Koalisi Menkeu untuk Aksi Perubahan Iklim
Ini bukanlah jabatan pertama Sri Mulyani di dunia internasional. Tempo mencatat berbagai posisi yang pernah dipegangnya, beberapa di antaranya adalah sebagai berikut:
Direktur Eksekutif IMF
Sejak 2001 hingga 2002, Sri Mulyani berkarir sebagai pengajar dan profesional di Amerika Serikat. Ia menjadi dosen tamu di Andrew Young School of Policy Studies, Georgia State University hingga konsultan USAID (US Agency for International Development).
Berbagai karir di Indonesia dan Amerika Serikat inilah yang kemudian mengantarkan Sri Mulyani, pada Oktober 2002, menjadi Direktur Eksekutif Dana Moneter Internasional atau IMF mewakili 12 negara di Asia Tenggara, dari 2002-2004.<!--more-->
Anggota Komite Internal IMF
Pada 2008, Managing Director Dana Moneter Internasional (IMF) Dominique Strauss-Kahan menunjuk Sri Mulyani Indrawati sebagai salah satu anggota komite internal. Saat itu, Sri Mulyani masih menjabat sebagai menteri keuangan di pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono alias SBY.
Adapun tugas komite ini adalah membantu lembaga itu dalam mengeluarkan berbagai keputusan penting. Komite ini terdiri atas para pakar lainnya, seperti mantan Menteri Keuangan Amerika Serikat Robert Rubin, penerima Nobel profesor Harvard University, Amartya Sen, dan anggota lainnya.
Direktur Pelaksana Bank Dunia
Tahun 2009, SBY kembali terpilih menjadi presiden dan Sri Mulyani masih dipercaya menjadi menteri keuangan. Tapi, Sri Mulyani menyelesaikan tugasnya kurang dari setahun.
Ia mengundurkan diri karena terpilih menjadi Direktur Pelaksana Bank Dunia atau World Bank pada 1 Juni 2010. Ia pergi ke Amerika Serikat dan meninggalkan Indonesia. Lalu kembali menjadi menteri keuangan di era pemerintahan Jokowi pada 2014.