TEMPO.CO, Jakarta - PT Pegadaian (Persero) menggelar program bonus agen baru untuk masyarakat yang baru saja terdaftar sebagai agen perorangan pada 2021. Program ini berlangsung pada 1 Februari hingga 31 Desember 2021.

Sekretaris Perusahaan Pegadaian R. Swasono Amoeng mengatakan program tersebut memungkinkan pemberian fee tambahan bagi agen perorangan yang melakukan penjualan produk gadai dan pembiayaan minimal Rp 1 juta untuk setiap transaksi.

“Program ini tidak dibatasi bagi masyarakat yang hendak bergabung menjadi Agen baru Pegadaian yang terdaftar tahun 2021,” kata Swasono dalam keterangan tertulis, Rabu, 10 Februari 2021.

Bonus akan dicairkan dalam bentuk top up e-wallet atau dompet digital sesuai dengan tanggal mereka bergabung dan mendaftar menjadi agen Pegadaian setiap bulannya. Amoeng memastikan program bonus tersebut hanya berlaku untuk agen perorangan, tidak termasuk agen prioritas, agen inisiasi marketing executive, dan agen inisiasi kemitraan serta bina lingkungan.

Manajemen mencatat jumlah agen Pegadaian terus bertambah. Pada Desember 2019, total agen Pegadaian mencapai 22.304 agen. Kemudian jumlah agen mengalami peningkatan sebesar 65 persen atau sekitar 57.599 di akhir Desember 2020.

Untuk menjadi agen Pegadaian, Amoeng menerangkan masyarakat harus memiliki tempat tinggal atau tempat usaha untuk operasional agen. Lokasi operasional agen dengan outlet induk agen memiliki akses yang mudah dijangkau dengan transportasi.

Selanjutnya, calon agen harus memiliki perangkat operasional, seperti ponsel pintar Android, akses Internet, dan printer mobile. Di samping itu, calon agen diwajibkan mengikuti pelatihan. Sedangkan untuk syarat administrasi, calon agen harus mengajukan dokumen permohonan via aplikasi dan menyerahkan fotokopi KTP yang masih berlaku.

Amoeng mengimbuhkan, adanya bonus untuk agen baru Pegadaian ini digadang-gadang bisa meningkatkan minat masyarakat. Dengan begitu, di tengah pandemi, masyarakat akan memperoleh penghasilan tambahan.

Baca: Akan Digabung dengan Pegadaian dan PNM dalam Holding BUMN, Ini Respons Bos BRI