Bio Farma Ubah Nama Kemasan Vaksin Covid-19, Bukan Lagi CoronaVac

Reporter

Caesar Akbar

Selasa, 2 Februari 2021 14:25 WIB

Petugas vaksinator menunjukkan vaksin COVID-19 produksi Sinovac yang akan disuntikkan kepada sejumlah perwakilan pejabat pada tahap kedua vaksinasi di Kantor Pemkot Bandar Lampung, Lampung, Jumat 29 Januari 2021. Vaksinasi tahap dua di Bandar Lampung ditargetkan sebanyak 9.624 dosis vaksin Sinovac bagi tenaga kesehatan di Kota Bandar Lampung. ANTARA FOTO/Ardiansyah

TEMPO.CO, Jakarta - Juru bicara vaksinasi dari PT Bio Farma (Persero) Bambang Heriyanto mengatakan kemasan vaksin Covid-19 produksi perseroan akan berbeda dengan vaksin jadi yang diimpor langsung dari Sinovac.

"Untuk diketahui, kemasan vaksin Covid-19 kali ini akan diberi nama Covid-19 Vaccine. Ini memiliki kemasan yang berbeda dengan vaksin yang didistribusikan sebelumnya yaitu CoronaVac," ujar Bambang dalam siaran langsung, Selasa, 2 Februari 2021.

Sebelumnya, kata Bambang, kemasan CoronaVac yang sebanyak 3 juta dosis dikemas single dose atau dosis tunggal. Satu vial berisi satu dosis vaksin dan dikemas dalam satu dus berisi 40 vial. Sehingga satu dus berisi 40 dosis.

Sementara, vaksin Covid-19 yang akan diproses Bio Farma nantinya akan dikemas dalam kemasan multi dosis di mana 1 vial berisi 10 dosis. Selain itu, dalam 1 dus akan dikemas 10 vial, sehingga 1 dus berisi 100 dosis.

"Demikian perbedaan kemasan ini namun tidak membedakan kualitas dari vaksin Covid-19 tersebut," ujar Bambang.

Hari ini Indonesia menerima kedatangan 11 juta dosis bahan baku vaksin Covid-19 dari Sinovac. Bahan baku yang diterima tersebut adalah bagian dari rencana 140 juta dosis yang akan didatangkan untuk 2021.
<!--more-->
"Untuk yang kedatangan pada hari ini akan diproses 13 Februari dan diharapkan selesai 20 maret 2021," ujar dia.

Bambang mengatakan sebelumnya pemerintah telah menerima bahan baku vaksin Covid-19 sebanyak 15 juta dosis di pertengahan Januari 2021 dan sudah mulai diproduksi oleh Bio Farma. "Diperkirakan akan selesai produksi 15 juta dosis pada 11 Februari 2021."

Nantinya, kata Bambang, bahan baku yang diolah menjadi produk jadi akan terlebih dahulu melalui serangkaian uji mutu uang dilakukan laboratorium Bio Farma dan BPOM. Uji mutu dilakukan untuk memastikan vaksin yang dihasilkan memenuhi standar kualitas dan mutu yang ditetapkan.

"BPOM akan keluarkan hasil uji dalam bentuk lot release untuk vaksin yang diproduksi oleh Bio Farma dan batch pertama diperkirakan selesai pada minggu kedua Februari 2021," ujar Bambang.

Vaksin yang sudah jadi itu rencananya dialokasikan untuk petugas publik dan tenaga layanan publik termasuk TNI dan Polri mulai akhir Februari 2021. Ia memastikan proses pendistribusian vaksin Covid-19 dapat menjaga kualitas vaksin.

"Bio Farma gunakan sistem manajemen distribusi vaksin atau SMDV yang terintegrasi dilengkapi dashboard IoT," tutur Bambang.

CAESAR AKBAR

Baca juga: Hari Ini Vaksin Covid-19 Sinovac Tahap 4 Tiba di Bandara Soekarno - Hatta

Berita terkait

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

17 jam lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

7 hari lalu

Unilever Tarik Es Krim Magnum di Inggris dan Irlandia dari Peredaran, Begini Penjelasan BPOM soal Produk Itu di RI

BPOM angkat bicara soal keamanan produk es krim Magnum yang beredar di Indonesia.

Baca Selengkapnya

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

11 hari lalu

Pakar Farmasi Bantah Obat Sakit Kepala Bisa Sebabkan Anemia Aplastik

Pakar menjelaskan kasus anemia aplastik akibat obat-obatan jarang terjadi, apalagi hanya karena obat sakit kepala.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

13 hari lalu

Pemerintah Cabut Pembatasan Barang TKI, Begini Bunyi Aturannya

Sebelumnya, pemerintah membatasi barang TKI atau pekerja migran Indonesia, tetapi aturan ini sudah dicabut. Begini isi aturannya.

Baca Selengkapnya

BPOM Temukan Mi Berformalin di Pasar Depok Jaya, Pemerintah Kota Bakal Telusuri Semua Pasar

41 hari lalu

BPOM Temukan Mi Berformalin di Pasar Depok Jaya, Pemerintah Kota Bakal Telusuri Semua Pasar

Pemkot Depok akan menyusuri tiap pasar bersama BPOM untuk menjamin produk yang dijual aman dikonsumsi masyarakat.

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

46 hari lalu

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?

Baca Selengkapnya

Modus Jastip Barang Luar Negeri yang Disebut Rugikan Industri Retail: Membagi Muatan hingga Buka Bungkus Barang

48 hari lalu

Modus Jastip Barang Luar Negeri yang Disebut Rugikan Industri Retail: Membagi Muatan hingga Buka Bungkus Barang

Para pelaku jastip disebut memiliki berbagai trik untuk mengakali petugas Bea Cukai ketika mendarat di bandara atau pelabuhan.

Baca Selengkapnya

Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

48 hari lalu

Ada Celah Aturan, Pakar Hukum Jelaskan Pelaku Jastip dari Luar Negeri Tak Jera Meski Pernah Ditindak

Pakar hukum pidana Universitas Trisakti, Abdul Fickar Hadjar, mengatakan tak munculnya efek jera para pelaku jastip karena aturan tidak secara tegas.

Baca Selengkapnya

Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

48 hari lalu

Diduga Jastip dan Dijual Kembali, BPOM Musnahkan 1 Juta Ton Milk Bun Asal Thailand

BPOM memusnahkan satu ton roti milk bun asal Thailand, pada Jumat, 8 Maret 2024. Roti itu hasil sitaan Bea Cukai Soekarno-Hatta dari 33 pelaku jastip.

Baca Selengkapnya

Pembatasan Barang Impor Menuai Protes, Mendag: Ada yang Mengeluh itu Wajar

48 hari lalu

Pembatasan Barang Impor Menuai Protes, Mendag: Ada yang Mengeluh itu Wajar

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menanggapi maraknya protes terhadap aturan pembatasan barang impor yang boleh dibawa penumpang.

Baca Selengkapnya