Kominfo Buka Program Beasiswa S2 ke Luar Negeri, dari Cina hingga Belanda

Reporter

Bisnis.com

Senin, 1 Februari 2021 18:10 WIB

Ilustrasi beasiswa. shutterstock.com

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Informasi dan Informatika (Kominfo) kembali membuka program beasiswa S2 untuk aparatur pemerintah, termasuk TNI dan POLRI, serta masyarakat umum dari instansi swasta.

"Pemberangkatan penerima beasiswa Program Beasiswa S2 Luar Negeri akan mempertimbangkan kondisi perkembangan pandemi, kebijakan pemerintah dan perguruan tinggi di Negara tujuan studi serta metode pembelajaran yang akan digunakan," tulis Tim Pengembangan SDM Kominfo dikutip pada Senin, 1 Februari 2021.

Beasiswa S2 ke luar negeri ini akan dilakukan di 5 negara yaitu Cina, India, Hungaria, Jepang, dan Belanda di bidang studi terkait Teknologi Informasi dan Komunikasi.

Pendaftaran beasiswa S2 tahun ajaran 2021 telah dibuka mulai 28 Januari hingga 28 Februari bagi negara tujuan Belanda dan Cina. Sementara itu, untuk negara lainnya masih akan dibuka hingga tanggal 19 Maret 2021.

Jika perguruan tinggi dan negara tujuan menggunakan metode pembelajaran dari rumah, maka peserta didik akan belajar di domisili masing-masing tanpa harus ke luar negeri.

Terdapat 18 pilihan studi yang tersebar di 5 negara ini, diantaranya Computer Science, Public Administration, Digital Society, Interaction Technology, dan lainnya.
<!--more-->
Berikut persyaratan umum beasiswa S2 luar negeri yang digelar Kementerian Kominfo 2021:

1. Warga Negara Indonesia (WNI),
2. Berlatar belakang pekerjaan di sektor teknologi informasi dan komunikasi dan pelaku rintisan (start-up) lokal (bagi pelamar dari masyarakat umum, termasuk penyandang disabilitas),
3. Berusia maksimal 37 tahun untuk ASN/Anggota TNI/POLRI dan 33 tahun untuk masyarakat umum pada saat penutupan pendaftaran,
4. Belum memiliki gelar S2 dan tidak sedang menerima beasiswa lain dan/atau sedang mengikuti program pendidikan S2 baik atas biaya sendiri maupun dari lembaga lain,
5. Mendapatkan izin pejabat yang berwenang,
6. Telah memiliki pengalaman kerja minimal 2 (dua) tahun,
7. Pelamar harus menunjukkan potensi menjadi pemimpin, pembuat keputusan, memiliki atribut personal, integritas, intelektual dan interpersonal yang mencerminkan potensi ini,
8. Akan kembali ke Indonesia setelah menyelesaikan pendidikan,
9. Lulusan Sarjana (S1) dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) minimal 2,90 (dari skala 4,0), sedangkan khusus untuk skema Beasiswa Kominfo-StuNed IPK minimal 3,00,
10. Diutamakan bagi pelamar yang sudah memiliki sertifikat kemahiran bahasa Inggris (IELTS/TOEFL),
11. Pelamar wajib mendaftar ke perguruan tinggi untuk permulaan kuliah di bulan Agustus/September 2021,
12. Memenuhi persyaratan khusus dari perguruan tinggi yang dituju.

Jika memenuhi persyaratan ini, Anda kemudian bisa melampirkan beberapa berkas pendaftaran yaitu formulir pendaftaran, scan KTP, scan paspor hijau bagi masyarakat umum dan paspor biru bagi ASN (jika telah tersedia), dan beberapa hal lain yang bisa diunduh melalui tautan https://k-cloud.kominfo.go.id/s/BeasiswaS2LNKominfo.
<!--more-->
Seluruh berkas pendaftaran dapat dikirimkan dalam satu dokumen pdf dengan format nama dokumen Beasiswa_Kominfo2021_(Nama Lengkap) ke alamat surel: beasiswaln@kominfo.go.id.

Sementara itu, terdapat persyaratan khusus beasiswa yang berbeda tiap masing-masing universitas yang bisa Anda ketahui dengan mengunjungi website kominfo.go.id.

BISNIS

Baca juga: Syarat Seleksi Beasiswa S2 Kominfo Dalam dan Luar Negeri Tahun 2021

Berita terkait

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

40 menit lalu

Kisah Cut Nyak Dhien Ditetapkan Sebagai Pahlawan Nasional 60 Tahun Lalu, Rakyat Aceh Menunggu 8 Tahun

Perlu waktu bertahun-tahun hingga akhirnya pemerintah menetapkan Cut Nyak Dhien sebagai pahlawan nasional.

Baca Selengkapnya

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

4 jam lalu

Belanda Jajaki Peluang Kerja Sama di IKN

Sejumlah perusahaan dan lembaga penelitian di Belanda, telah memberikan dukungan kepada Indonesia, termasuk terkait IKN

Baca Selengkapnya

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

14 jam lalu

Filipina Salahkan Beijing karena Memancing Ketegangan di Laut Cina Selatan

Manila menuduh penjaga pantai Cina telah memancing naiknya ketegangan di Laut Cina Selatan setelah dua kapalnya rusak ditembak meriam air

Baca Selengkapnya

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

15 jam lalu

Survei: 58 Persen Responden Percaya Beijing Gunakan TikTok untuk Pengaruhi Opini Warga Amerika Serikat

Jajak pendapat yang dilakukan Reuters/Ipsos mengungkap 58 persen responden percaya Beijing menggunakan TikTok untuk mempengaruhi opini warga Amerika.

Baca Selengkapnya

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

20 jam lalu

EHang Lebih Dekat Lagi ke Operasional Taksi Terbang Komersial di Cina

EHang raih sertifikat produksi untuk bakal taksi terbang EH216-S. Yang pertama di industri eVTOL dunia.

Baca Selengkapnya

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

1 hari lalu

Baznas - Muhammadiyah Gulirkan Program Pengembangan SDM Unggul

Kolaborasi antara Baznas dengan Muhammadiyah dalam pemanfaatan dana zakat, bisa memberikan manfaat yang besar bagi kepentingan umat

Baca Selengkapnya

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

1 hari lalu

Marak WNI Jadi Korban Penipuan Berkedok Pengantin di Cina, KBRI Ungkap Modusnya

Banyak WNI yang diiming-imingi menjadi pengantin di Cina dengan mas kawin puluhan juta. Tak semuanya beruntung.

Baca Selengkapnya

Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

1 hari lalu

Perlu Regulasi untuk Mengatasi Dampak Buruk AI, Begini Kata Sekjen Kominfo

Walau AI meningkatkan produktivitas dan efisiensi, tapi tak jarang juga mampu memproduksi hoaks, disinformasi dan bahkan deepfake.

Baca Selengkapnya

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

1 hari lalu

Wamen Nezar Patria Ajak Permias Seattle Ambil Bagian Manfaatkan Ekonomi Digital Indonesia

Pemerintah berupaya mengoptimalkan potensi ekonomi digital Indonesia dengan mempercepat transformasi digital dan mengembangkan talenta digital nasional

Baca Selengkapnya

159 Tahun Cornell University, Lahirkan 62 Pemenang Nobel

2 hari lalu

159 Tahun Cornell University, Lahirkan 62 Pemenang Nobel

Cornell University di Ithaca, New York, AS telah menghasilkan 62 pemenang nobel dari alumninya. Usia kampus ini 159 tahun.

Baca Selengkapnya