Harga Kedelai Impor Naik, Kemendag: Harga Tempe Bisa Rp 16.000 per Kg

Senin, 1 Februari 2021 14:38 WIB

Pekerja membuat tempe di sentra perajin tempe Sanan, Malang, Jawa Timur, Senin, 4 Januari 2021. Perajin tempe setempat berupaya mengurangi kerugian akibat melonjaknya harga kedelai impor dari Rp.6.750 menjadi Rp.9.100 per kilogram. ANTARA/Ari Bowo Sucipto

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan Syailendra memperkirakan harga kedelai impor di tingkat perajin tahu dan tempe masih akan naik pada bulan Februari ini.

Dalam proyeksinya, harga kedelai impor di produk tahu dan tempe mencapai Rp 9.500 per kilogram pada bulan kedua di 2021 ini. Harga tersebut naik bila dibandingkan dengan rata-rata per Januari 2021 yang berkisar Rp 9.100 - 9.200 per kilogram.

Kenaikan harga kedelai di tingkat perajin ini, menurut Syailendra, bakal diikuti dengan penyesuaian harga tahu dan tempe di pasaran.

Harga wajar tahu yang sebelumnya di kisaran Rp 600 per potong akan naik di kisaran Rp 650 per potong. Sementara harga tempe yang semula Rp 15.000 bakal naik menjadi Rp 16.000 per kilogram.

Proyeksi itu didasarkan pada pertimbangan dampak harga kedelai dunia yang naik 30 persen mulai paruh kedua sampai akhir 2020. Saat itu, harga tahu dan tempe di pasar ikut meroket rata-rata 20 persen.

Advertising
Advertising

Syailendra menyebutkan penyesuaian harga tahu dan tempe di pasar merupakan hal yang tidak dapat dihindari. Sebab, mayoritas kebutuhan kedelai Indonesia masih dipenuhi melalui impor dan dipengaruhi pergerakan harga kedelai dunia yang berdampak pada harga bahan baku kedelai untuk tahu dan tempe di Indonesia.

<!--more-->

Bersumber dari Chicago Board of Trade (CBOT), harga kedelai dunia pada Desember 2020 masih sebesar US$ 13,12 per bushels untuk penyediaan pada Januari 2021.

Pada saat ini, harganya telah naik 4,42 persen menjadi US$13,7 per bushels untuk penyediaan kedelai pada Februari. Meski demikian, diharapkan harga kedelai dunia dapat segera terkoreksi menurun pada periode selanjutnya.

Lebih jauh, Syailendra mengatakan Kemendag akan memantau dan mengevaluasi pergerakan harga kedelai dunia. "Baik ketika terjadi penurunan ataupun kenaikan harga guna memastikan harga kedelai di tingkat perajin tahu dan tempe serta harga tahu dan tempe di pasar masih pada tingkat yang wajar," kata Syailendra seperti dikutip dari keterangan resmi, Senin, 1 Februari 2021.

Syailendra juga mengimbau para importir yang memiliki stok kedelai untuk terus memasok kedelai secara berkelanjutan kepada perajin tahu dan tempe anggota Gabungan Koperasi Tahu Tempe Indonesia (Gakoptindo), baik di Puskopti provinsi maupun Kopti kabupaten/kota seluruh Indonesia.

“Diharapkan produksi tahu dan tempe tetap terus berjalan dan masyarakat masih tetap mendapatkan tahu dan tempe dengan harga terjangkau,” kata Syailendra.

BISNIS

Baca: Ingatkan Potensi Krisis Pangan Akibat Pandemi, Jokowi Singgung Tahu Tempe

Berita terkait

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

21 jam lalu

Kemendag Berencana Selesaikan Utang Selisih Harga Minyak Goreng Bulan Depan

Isy Karim mengatakan Kemendag akan memperjuangkan utang selisih harga minyak goreng yang tersendat sejak awal 2022.

Baca Selengkapnya

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

2 hari lalu

Daftar Harga Kebutuhan Pokok Terkini, Bawang Merah dan Gula Meroket

Harga sejumlah kebutuhan pokok terpantau naik pada hari ini. Sejumlah bahan pangan itu adalah bawang, cabai daging, gula pasir, ikan dan garam.

Baca Selengkapnya

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

3 hari lalu

Harga Gabah Anjlok, Kemendag: Gara-gara Panen Raya

Harga gabah anjlok menjadi Rp 4.500 per kilogram. Kemendag sebut gara-gara panen raya.

Baca Selengkapnya

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

6 hari lalu

Kemendag Dorong Produk Pertanian Indonesia Masuk Pasar Australia, Manggis Paling Diminati

Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui Atase Perdagangan RI di Canberra berupaya mendorong para pelaku usaha produk pertanian Indonesia memasuki pasar Australia.

Baca Selengkapnya

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

7 hari lalu

Kemendag Gelar Festival Hari Konsumen Nasional

Kementerian Perdagangan atau Kemendag menggelar festival untuk memperingati Hari Konsumen Nasional (Harkonas).

Baca Selengkapnya

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

7 hari lalu

Kemendag Minta Masyarakat Bijak Berbelanja Menyusul Penguatan Dolar dan Kenaikan Harga Minyak Akibat Konflik Iran-Israel

Kenaikan harga minyak juga disebabkan penguatan dolar AS.

Baca Selengkapnya

2 Cara Masak Tahu Petis, Kudapan Asal Jawa Tengah

8 hari lalu

2 Cara Masak Tahu Petis, Kudapan Asal Jawa Tengah

Tahu petis adalah kudapan asli dari Jawa Tengah, paduan antara tahu goreng dengan sambal petis

Baca Selengkapnya

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

15 hari lalu

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

Politikus PAN Tuding Balik Benny Rhamdani Soal Barang Pekerja Migran yang Tertahan

19 hari lalu

Politikus PAN Tuding Balik Benny Rhamdani Soal Barang Pekerja Migran yang Tertahan

Ketua DPP PAN Saleh Partaonan Daulay menuding balik Kepala BP2MI Benny Rhamdani mengenai aturan yang membuat barang pekerja migran tertahan di gudang.

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Hidangan Lebaran untuk Vegetarian, Berikut Cara Membuatnya

19 hari lalu

Rekomendasi 5 Hidangan Lebaran untuk Vegetarian, Berikut Cara Membuatnya

Bagi vegetarian, menemukan hidangan lebaran tanpa daging bisa menjadi tantangan.

Baca Selengkapnya