Yusuf Mansur Soal Gaya Investasinya: jadi Problem kalau Believe-nya Gak Strong

Sabtu, 30 Januari 2021 11:07 WIB

Ustad Yusuf Mansur. Instagram

TEMPO.CO, Jakarta - Ustad Yusuf Mansur menekankan bahwa gaya investasi saham yang dijalankannya tidak harus ditiru oleh setiap orang. Sebab, salah satu yang paling mendasar dari cara investasi sahamnya adalah dimulai dari niat yang kuat, yakni membantu perusahaan dan mendapatkan berkah dari Allah.

"Boleh juga teman-teman gak ikutin. Karena akan jadi problem juga kalau believe-nya gak strong," ujar Yusuf dalam diskusi bersama Sucor Sekuritas melalui tayangan IG Live, Jumat malam, 29 Januari 2021.

Nah, jika masih tidak terlalu yakin atau tanggung-tanggung saat terjun di investasi saham, ia menyarankan calon investor untuk mempelajari segala bentuk analisis fundamental. "Tapi kalo saya gak bicara analisis itu," katanya.

Yusuf mengaku dalam berinvestasi saham di satu perusahaan semata-mata karena ada dana yang ingin digunakan untuk membantu perusahaan. "Saya cuma mikir, ada duit, ingin bantu orang, ingin dapat pahala di perusahaan orang. Habis chip in di perusahaan itu, saya lapor ke Tuhan," ucapnya.

Lebih jauh ia menegaskan soal investasi saham bukan semata-mata bicara soal pergerakan saham, untung-untungan saat beli dan jual saham. Jauh lebih besar dari itu, adalah kembali lagi ke niat berinvestasi.

Advertising
Advertising

Ia lalu mencontohkan, calon investor dari awal bisa berniat investasi saham di bank syariah agar membebaskan rakyat Indonesia dari rentenir, bisa hanya dengan 1-2 lot atau 10-100 lot. Atau bagaimana calon investor berniat membeli saham operator jalan tol karena ingin memfasilitasi orang untuk bisa masuk tol, siapapun dan dari latar belakang pekerjaan apapun itu.

"Apalah arti cuan sedikit, karena kita bisa minta rizki dari Allah akibat perbuatan baik kita itu. Gak ada ruginya," kata Yusuf.

Karena, menurut dia, begitu investor membeli saham batu bara, berarti seluruh rumah, gedung, jalan raya, di manapun ada listrik, berarti ada kebaikan dari saham yang dibelinya. Karena batu bara merupakan komponen terbesar listrik.

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

45 menit lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Berhasil Tembus ke Zona Hijau, Saham Lippo Karawaci Melejit

IHSG menutup sesi pertama hari Ini di level 7,150,9 atau +0.22 persen.

Baca Selengkapnya

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

6 jam lalu

Erick Thohir Integrasikan Sektor Pupuk dan Pangan dalam Cetak Biru BUMN

Menteri BUMN, Erick Thohir menyiapkan rancangan cetak biru BUMN hingga 2034 Mencakup rencana integrasi sektor pupuk dan pangan

Baca Selengkapnya

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

7 jam lalu

Kementerian BUMN Lakukan Perbaikan Keuangan di PT Indofarma Tbk

Kementerian BUMN melakukan rasionalisasi dan perbaikan terhadap keuangan PT Indofarma Tbk untuk meningkatkan kinerja perusahaan

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

23 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Resmi Tutup, Apa Sebabnya?

PT Sepatu Bata resmi menutup pabriknya di Purwakarta yang telah dibangun sejak 1994. Pabrik ditutup imbas kerugian dan tantangan industri.

Baca Selengkapnya

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

1 hari lalu

Microsoft Investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, Bagaimana dengan di Indonesia?

Microsoft siap investasi Rp35,6 triliun di Malaysia, bagaimana dengan rencana investasinya di Indonesia?

Baca Selengkapnya

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

1 hari lalu

Kejati Bali Buka Peluang Kembangkan Kasus Pemerasan Bendesa Adat ke Investor Lain

Kejaksaan Tinggi membuka peluang mengembangkan kasus dugaan pemerasan Bendesa Adat di Bali.

Baca Selengkapnya

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

1 hari lalu

Terpopuler Bisnis: Penjelasan Bulog atas Harga Beras Mahal, Viral Tas Hermes hingga Kekayaan Dirjen Bea Cukai

Penjelasan Bulog atas harga beras yang tetap mahal saat harga gabah terpuruk.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

2 hari lalu

Bendesa Adat Diduga Peras Pengusaha Rp 10 Miliar, Seperti Apa Perannya dalam Izin Investasi di Bali?

Kejaksaan Tinggi Bali menangkap seorang Bendesa Adat karena diduga telah memeras seorang pengusaha untuk rekomendasi izin investasi.

Baca Selengkapnya

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

2 hari lalu

Basuki Hadimuljono Pastikan Groundbreaking Keenam di IKN Setelah World Water Forum 2024 Digelar

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan groundbreaking keenam di IKN dilakukan akhir Mei atau awal Juni 2024.

Baca Selengkapnya