LPS Prediksi Masyarakat Masih Tahan Daya Beli di Awal Tahun

Kamis, 28 Januari 2021 15:43 WIB

Logo baru Lembaga Penjamin Simpanan (LPS).

TEMPO.CO, Jakarta - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memperkirakan dana masyarakat di perbankan masih akan tumbuh pada awal tahun ini. Masyarakat masih belum banyak menggunakan daya belinya untuk konsumsi.

Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan dana masyarakat masih terus menunjukkan pertumbuhan sejak akhir tahun lalu. LPS pun melihat kecenderungan tersebut masih akan berlanjut pada awal tahun ini.

"DPK awal tahun masih akan meningkat. Kalau dilihat soal konsumsi, masyarakat masih tertahan oleh pembatasan kegiatan sosial sehingga mempengaruhi belanja mereka, sehingga wajar DPK belum banyak dipakai untuk konsumsi," sebutnya, dalam konferensi pers LPS, Kamis 28 Desember 20210.

Meski demikian, Kepala Eksekutif LPS Lana Soelistianingsih masih optimistis DPK akan cepat dapat digunakan awal tahun ini, guna peningkatan belanja dan pemulihan ekonomi.

"Kalau dilihat indeks keyakinan konsumen sudah membaik di Desember dibandingkan dengan November meskipun belum pulih 100 persen. Sampai Januari sudah ada geliat belanja, diperkirakan konsumsi akan meningkat seiring dengan distribusi vaksin," imbuhnya.

Advertising
Advertising

Berdasarkan data LPS, nominal simpanan per November 2020 tercatat Rp 6.702 triliun, atau naik 10,3 persen secara tahunan. Secara bulanan, posisi ini pun masih tercatat naik 0,2 persen.

Adapun, LPS mempertahankan suku bunga penjaminannya. Tingkat bunga penjaminan LPS untuk simpanan berjangka bank umum rupiah masih berada pada 4,50 persen, dan valas di 1,00 persen. Sementara itu, untuk bank perkreditan rakyat di 7,00 persen.

Baca: LPS Pertahankan Tingkat Bunga Penjaminan bagi Bank Umum dan BPR

Berita terkait

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

10 jam lalu

Vaksinasi Masih Jadi Tantangan, Banyak Orang Termakan Mitos Keliru

Masih ada warga yang menganggap vaksinasi dapat menyebabkan kematian sehingga pelaksanaannya masih sering menemui kendala.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

1 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

1 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

2 hari lalu

Alasan Masyarakat Perlu Imunisasi Seumur Hidup

Imunisasi atau vaksinasi tidak hanya diperuntukkan bagi bayi dan anak-anak tetapi juga orang dewasa. Simak alasannya.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

4 hari lalu

YLKI Kirim Surat ke Satgas Pasti, Minta Pemberantasan Pinjol Sampai ke Akarnya

Kabid Pengaduan YLKI Rio Priambodo mengungkapkan, lembaganya telah mengirim surat kepada Satgas Pasti terkait aduan konsumen Pinjol ilegal.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

5 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

5 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

5 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya