Erick Thohir Ingin Pengusaha Lokal Diberi Panggung Agar Tak Kalah dengan Pandemi
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Kodrat Setiawan
Selasa, 26 Januari 2021 16:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir menginginkan seluruh pihak, baik pemerintah maupun swasta, memberikan panggung seluas-luasnya bagi pengusaha lokal, seperti UMKM, agar tak kalah dengan kondisi pandemi. Erick mengatakan UMKM adalah tulang punggung perekonomian kala masa krisis berlangsung.
“Sebagai pelaku usaha saya ingin beri semangat bagi wirausaha untuk terus bertahan dan bertumbuh karena kita adalah pahlawan ekonomi Indonesia, backbone ekonomi Indonesia,” kata dia melalui siaran virtual dalam acara Final Diplomat Succes Challenge (DSC) XI, Selasa, 26 Januari 2021.
Erick Thohir mengapresiasi program DSC lantaran telah memberikan peluang bagi para wiraswasta lokal, khususnya anak muda, untuk meningkatkan bisnisnya di tengah keterbatasan. DSC yang dihelat Wismilak Foundation itu merupakan kompetisi hibah modal yang digelar bagi wiraswasta. Acara ini melombakan ide-ide bisnis terbaik dari pengusaha lokal.
Dia mengatakan pandemi Covid-19 memberikan tantangan yang berat. Sebagai mantan pengusaha, dia mengakui menghadapi krisis kesehatan bukan hal yang mudah bagi pebisnis. Karena itu, dibutuhkan bantuan dari pelbagai pihak, termasuk soal permodalan.
“Bersama kita coba tetap bertahan, bersiasat dan bangkit. Kita harus tetap kreatif dan optimistis di tengah keterbatasan ini karena kita mencoba cari jalan dan solusi,” ujar dia.
Erick menyarankan para pengusaha lokal mengambil peluang baru yang bisa dimanfaatkan selagi masa sulit berlangsung. Apalagi menurut dia, banyak kemudahan yang diberikan oleh pemerintah maupun swasta agar bisnis pelaku usaha tetap berdenyut. “Jadi jangan kalah, teruslah bikin gebrakan,” ucapnya.
<!--more-->
Dewan Komisioner DSC Surjanto Yasaputra mengatakan di masa pandemi, peserta kompetisi justru bertambah. Ia mencatat telah terjadi peningkatan jumlah peserta mencapai 25 persen dengan proposal bisnis yang masuk sebanyak 15.589. Angka ini merupakan yang terbesar selama 11 tahun DSC berlangsung.
“Ke depan angka itu diharapkan terus berkembang agar wiraswasta tumbuh dan berkembang. Satu yang khusus, protokol kesehatan dijalankan dengan cara cukup ketat,” katanya.
Tahun ini, DSC memberikan hibah senilai Rp 2 miliar kepada peserta kompetisi yang terpilih. Setidaknya ada tiga grand finalis yang memperoleh penghargaan karena ide bisnis terbaiknya, yakni Arlin Chondro dengan usaha Peek Me Naturals, Lidya Angelina dengan bisnis La Dame in Vanilla, dan Anisa Azizah dengan bisnis Tech Prom Lab.
Program Initiator DSC Edric Chandra mengatakan peserta kompetisi hibah didominasi oleh anak muda dengan rentang usia 20-25 tahun. “Kelompok usia ini tercatat berkontribusi terhadap total keseluruhan peserta sebesar 19 persen,” katanya. Sedangkan 17 persen lainnya merupakan wiraswasta berusia 26-30 tahun, 9 persen berusia 31-35 tahun, 6 persen berusia 36-40 tahun, 4 persen berusia 41-45 tahun, 2 persen lebih dari 46 tahun, dan sisanya 6 persen.
Adapun dari total proposal yang masuk, 60 persen di antaranya sudah menjalankan bisnis. Sementara itu, berdasarkan sebaran bisnisnya, peserta DSC yang masuk dalam kategori inkubasi mayoritas menyetor proposal usaha di bidang makanan dan minuman serta agrobisnis masing-masing sebesar 25 persen.
Edric menjelaskan, Kompetisi DSC dijalankan dalam empat tahap. Tahap pertama diikuti oleh lebih dari 15 ribu peserta. Pada tahap ini, peserta menyerahkan proposalnya. Kemudian tahap kedua, tim panitia menyeleksinya menjadi 1.500 peserta. Pada tahap ini, peserta mengikuti kompetisi Vlog Pitch.
<!--more-->
Selanjutnya pada tahap ketiga terjaring 150 peserta. Peserta mengikuti audisi dan memperoleh mentor. Audisi pun dihelat di pelbagai kota, seperti Surabaya, Yogyakarta, dan Jakarta. Kemudian pada etape terakhir, tim memilih 20 peserta terbaik. Para peserta mengikuti program inkubasi serta market challenge DSC XI.
Pemenang kategori best of the best, Arlin Chondro, mengatakan kompetisi ini memberikan harapan terhadap bisnisnya yang terdampak pandemi Covid-19. “Tahun lalu, kami ada penurunan (pendapatan),” kata pengusaha produk aroma terapi khusus pengidap asma tersebut.
FRANCISCA CHRISTY ROSANA
Baca juga: Erick Thohir Cerita Cara Jokowi Pilih 3 Nama Dewan Pengawas SWF Indonesia