Logo atau ilustrasi Bank Indonesia. TEMPO/Panca Syurkani
TEMPO.CO, Jakarta - Bank Indonesia memperkirakan pemulihan ekonomi global tahun ini terus berlanjut.
"Sementara pertumbuhan ekonomi domestik diprakirakan meningkat secara bertahap pada 2021," kata Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono dalam keterangan tertulis, Senin, 25 Januari 2021.
Menyikapi perkembangan tersebut dan dari hasil asesmen keseluruhan, Bank Indonesia dalam Rapat Dewan Gubernur tanggal 20-21 Januari 2021 memutuskan untuk mempertahankan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 3,75 persen, suku bunga Deposit Facility sebesar 3,00 persen, dan suku bunga Lending Facility sebesar 4,50 persen.
"Konsisten dengan prakiraan inflasi yang tetap rendah dan stabilitas eksternal yang terjaga, serta upaya untuk mendukung pemulihan ekonomi, " ujarnya.
Menurutnya, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah dan otoritas terkait untuk membangun optimisme pemulihan ekonomi nasional.
Sinergi kebijakan dilakukan melalui pembukaan sektor ekonomi produktif dan aman, akselerasi stimulus moneter dan makroprudensial, penyaluran kredit perbankan kepada dunia usaha pada sektor prioritas, mengakselerasi digital ekonomi dan keuangan. "Serta percepatan pendalaman pasar keuangan," kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia tersebut.
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
1 hari lalu
Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.