Bio Farma: Vaksin Mandiri Covid-19 Bukan Komersialisasi

Jumat, 22 Januari 2021 15:58 WIB

Petugas menunjukan contoh vaksin Covid-19 Sinovac dan Bio Farma di pusat produksi, pengemasan, dan distribusi vaksin Covid-19 Bio Farma Bandung, Jawa Barat, 7 Januari 2021. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Jakarta - Corporate Secretary PT Bio Farma (Persero) Bambang Heriyanto memastikan vaksin mandiri Covid-19 tidak akan digunakan untuk kepentingan komersial seumpama pemerintah telah membuka akses perizinan tersebut.

“Bahwa vaksinasi mandiri bukan komersialisasi, tapi merupakan usaha gotong royong masyarakat dalam ikut peran serta dan membantu percepatan program vaksinasi,” ujar Bambang saat dihubungi pada Jumat, 22 Januari 2021.

Baca Juga: Bio Farma: Merek Vaksin Mandiri Beda dengan yang Gratis, Bukan untuk Individu

Vaksinasi Covid-19 bertujuan untuk membangun kekebalan kelompok dengan kebutuhan minimal penyuntikan 70 persen dari total jumlah penduduk. Di Indonesia, pemerintah menargetkan akan menyuntik 181,5 juta penduduk.

Untuk mengejar target vaksinasi, pemerintah pun mempertimbangkan opsi vaksin mandiri. Menurut Bambang, vaksin mandiri bertujuan untuk mempercepat proses imunisasi agar pandemi Covid-19 cepat tertangani.

Advertising
Advertising

Namun, vaksin mandiri nantinya dikhususkan bagi perusahaan yang bertanggung jawab atas kesehatan tenaga kerjanya. Dengan demikian, vaksin mandiri rencananya tidak akan dibuka untuk individu.

“Tapi, sekali lagi, ini belum menjadi keputusan final. Pemerintah masih mengkaji wacana ini secara mendalam,” kata Bambang.

Pemerintah membuka opsi vaksinasi mandiri Covid-19 setelah program vaksin gratis berjalan. Rencana kebijakan dan aturan vaksin mandiri kini masih dimatangkan di Kementerian Kesehatan.

Bambang menerangkan seumpama akses mandiri dibuka, otoritas akan mengatur agar merek vaksin yang dipakai tak sama dengan program vaksin gratis pemerintah. Kebijakan tersebut dinilai penting untuk mengantisipasi adanya praktik jual-beli vaksin gratis.

Kementerian Badan Usaha Milik Negara atau BUMN mengakui telah menerima banyak permintaan pembukaan vaksinasi mandiri Covid-19 dari perusahaan. Para pengusaha umumnya menginginkan akses vaksinasi dibuka secara mandiri untuk kepentingan karyawannya.

“Banyak permintaan untuk bisa memvaksin karyawan. Jadi bukan pengusahanya yang divaksin, tapi karyawannya supaya lebih produktif,” ujar Staf Khusus Bidang Komunikasi Kementerian BUMN, Arya Sinulingga.

Permintaan itu datang lantaran perusahaan telah memperhitungkan efisiensi dan efektivitas vaksin mandiri dari sisi biaya dan waktu. Kepada Kementerian, para pengusaha bercerita bahwa selama ini perusahaan banyak mengeluarkan dana untuk tes swab Antigen bagi karyawan.

Bila dihitung ulang, kebutuhan itu sama besarnya ketika perusahaan mengeluarkan ongkos untuk vaksinasi. “Mereka perkirakan sama saja harganya,” tutur Arya.

Meski demikian, Kementerian BUMN belum bisa memastikan kejelasan terkait vaksinasi mandiri. Sebab, Kementerian masih menunggu keputusan kebijakan tersebut dari Kementerian Kesehatan. “Keputusan mengenai itu (vaksin mandiri) apakah akan ada atau tidak ada, kami menunggu saja,” tutur Arya.

Berita terkait

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

21 jam lalu

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

AstraZeneca menyatakan dengan banyaknya varian vaksin Covid-19 yang sudah diproduksi, maka terdapat surplus dari vaksin-vaksin yang tersedia

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

5 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

5 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

5 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

6 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

6 hari lalu

Fakta-fakta Vaksin AstraZeneca: Efek Samping, Kasus Hukum hingga Pengakuan Perusahaan

Astrazeneca pertama kalinya mengakui efek samping vaksin Covid-19 yang diproduksi perusahaan. Apa saja fakta-fakta seputar kasus ini?

Baca Selengkapnya

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

7 hari lalu

Untuk Pertama Kali, AstraZeneca Akui Vaksin Covidnya Punya Efek Samping Langka

Perusahaan farmasi AstraZeneca digugat dalam gugatan class action atas klaim bahwa vaksin Covid-19 produksinya menyebabkan kematian dan cedera serius

Baca Selengkapnya

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

52 hari lalu

Kejaksaan Agung Geledah Rumah Helena Lim, Kasus Apa? Ini Profil Crazy Rich PIK dan Sederet Kontroversinya

Crazy rich PIK Helena Lim menjadi sorotan lantaran rumahnya digeledah Kejaksaan Agung, dugaan kasus korupsi izin tambang timah. Siapakah dia?

Baca Selengkapnya

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

7 Maret 2024

Pria Ini Sudah Disuntik Vaksin Covid-19 217 Kali, Apa Dampaknya?

Seorang pria di Jerman mendapat suntikan Vaksin Covid-19 sebanyak 217 kali dalam waktu 29 bulan.

Baca Selengkapnya

Kerugian Indofarma Bisa Berdampak ke Bio Farma, Pengamat Ini Dorong untuk Tarik Investor Strategis

1 Februari 2024

Kerugian Indofarma Bisa Berdampak ke Bio Farma, Pengamat Ini Dorong untuk Tarik Investor Strategis

Pengamat BUMN dari UI, Toto Pranoto, mengatakan kondisi PT Indofarma yang merugi bisa berdampak pada kinerja induk perusahaannya, yaitu Bio Farma.

Baca Selengkapnya