Sri Mulyani Ungkap Pesan WHO: Masalah Vaksinasi Bisa Menjadi Krisis Moral Dunia

Selasa, 19 Januari 2021 15:30 WIB

Petugas kesehatan menyuntikkan Vaksin COVID-19 ke seorang Dokter di Rumah Sakit Umum Andhika, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat, 15 Januari 2021. Tahap pertama vaksinasi Covid-19 akan menyasar sebanyak 1,2 juta tenaga kesehatan yang merupakan garda terdepan dalam penanganan dan vaksinasi tersebut juga akan mengurangi gugurnya dokter dan tenaga kesehatan yang angkanya sudah tinggi. vaksinasi bertujuan untuk membentuk kekebalan tubuh dari infeksi virus Corona atau SARS-CoV-2. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengingatkan pernyataan dari Pimpinan Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO bahwa masalah vaksinasi Covid-19 bisa menjadi krisis moral dunia.

"Pimpinan WHO menyampaikan masalah vaksin bisa menjadi persoalan di mana negara miskin ini tidak akan bisa mendapatkan. Mereka menyampaikan dengan kata yang cukup tajam bahwa vaksinasi itu bisa menjadi krisis moral dunia," ujar Sri Mulyani dalam rapat bersama Dewan Perwakilan Daerah, Selasa, 19 Januari 2021.

Berkebalikan dengan sulitnya negara miskin mendapat pasokan vaksin Covid-19, Sri Mulyani mengatakan negara kaya justru bisa memvaksinasi siapa saja, mulai dari penduduk berusia lanjut hingga penduduk berusia muda.

"Padahal dalam vaksinasi global harus ada prioritas. Sementara, negara-negara miskin d tidak mendapatkan alokasinya. Ini yang menyebabkan estimasi mengenai vaksinasi terus bergerak," tuturnya.

Ia mengatakan saat ini anggaran penyediaan vaksin untuk Indonesia terus bergerak. Namun, ia mengatakan pada 2020 kebutuhan untuk vaksinasi adalah untuk pengadaan. Sementara pada 2021 dibutuhkan untuk pengadaan dan program vaksinasinya.

Advertising
Advertising

"Seperti yang kita mengikuti juga dalam komunikasi publik kemenkes. Mengenai jumlah dan jenis vaksin dilakukan terus menerus estimasi. Jumlah vaksin akan bergantung tujuan herd immunity, sebuah imunitas minimal untuk mencegah berlangsungnya terus Covid-19." tutur dia.

Pasalnya, ia mengatakan tercapainya herd immunity bergantung keadaan jenis vaksin dan efikasi. Sejumlah vaksin yang akan didatangkan pemerintah untuk vaksinasi Covid-19 antara lain dari Sinovac, AstraZeneca, Pfizer, hingga GAVI COVAX. "Itu jumlahnya tergantung berapa banyak kita bisa mengamankan pasokannya. Kita tahu seluruh dunia butuh vaksin. produksinya sangat terbatas. Sehingga seluruh dunia berlomba mendapat akses vaksin tersebut."

Berita terkait

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

9 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

10 jam lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

16 jam lalu

WHO: Rencana Darurat Tak Bisa Cegah Kematian jika Israel Lakukan Serangan Darat di Rafah

WHO mengatakan tidak ada rencana darurat yang dapat mencegah "tambahan angka kematian" di Rafah jika Israel menjalankan operasi militernya di sana.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

1 hari lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

1 hari lalu

Selain AstraZeneca, Ini Daftar Vaksin Covid-19 yang Pernah Dipakai Indonesia

Selain AstraZeneca, ini deretan vaksin Covid-19 yang pernah digunakan di Indonesia

Baca Selengkapnya

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

1 hari lalu

Komnas PP KIPI Sebut Tidak Ada Efek Samping Vaksin AstraZeneca di Indonesia

Sebanyak 453 juta dosis vaksin telah disuntikkan ke masyarakat Indonesia, dan 70 juta dosis di antaranya adalah vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

1 hari lalu

Pembekuan Darah Usai Vaksinasi AstraZeneca, Epidemiolog: Kasusnya Langka dan Risiko Terkena Minim

Pasien pembekuan darah pertama yang disebabkan oleh vaksin AstraZeneca adalah Jamie Scott.

Baca Selengkapnya