Bos BRI Yakin Bisa Kucurkan Kredit Rp 1.000 Triliun, Begini Perhitungannya

Senin, 18 Januari 2021 20:16 WIB

Direktur Utama Bank BRI Sunarso, Bank BRIbertekad melayani masyarakat sebanyak-banyaknya dengan biaya seefisien mungkin melalui gosmaller, go shorter dan go faster.

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. atau BRI, Sunarso yakin total kredit yang akan disalurkan pihaknya pada tahun ini bisa mencapai Rp 1.000 triliun. Hal ini di antaranya didasarkan pada pengalaman BRI memiliki aset Rp 1.000 triliun pada akhir Desember 2016 lalu.

"Saya jadi ingat waktu ingin aset kami (tembus) Rp 1.000 triliun. Waktu itu aset Rp 1.003 triliun (tercapai) pada Desember 2016. Dan sekarang mungkin untuk menembus kredit menjadi Rp 1.000 triliun, kami akan usahakan dengan analisa yang rasional," katanya, Senin, 18 Januari 2021.

Sunarso menjelaskan, kredit yang digelontorkan BRI hingga akhir tahun lalu sebesar Rp 880 triliun. Artinya, perlu tambahan kredit Rp 120 triliun agar dapat mencapai Rp 1.000 triliun.

Adapun pada tahun 2021 ini, BRI mendapatkan tugas penyaluran KUR sebesar Rp 152 triliun. Dengan plafon KUR yang tercapai dan setelah dikurangi pelunasan, Sunarso yakin penyaluran KUR itu dapat menyumbang Rp 50 triliun kepada total kredit tahun ini.

Sementara, sisanya akan didukung dari bisnis model lain yang sedang dikembangkan, serta segmen korporasi yang tetap tumbuh. Dengan perhitungan tersebut, Sunarso menyebut tetap peluang total kredit tembus Rp 1.000 triliun meski dengan usaha yang luar biasa.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Dengan perhitungan itu, menurut Sunarso, total kredit Rp 1.000 triliun bisa tercapai. "Maka peluangnya achieveable dengan effort yang luar luar biasa," ucapnya.

Lebih jauh Sunarso menyebutkan suku bunga pinjaman bukan faktor utama pendorong pertumbuhan kredit. Dengan menggunakan model ekonometrika, secara umum terbukti bahwa pertumbuhan kredit dipengaruhi secara signifikan oleh variabel konsumsi rumah tangga, daya beli masyarakat, suku bunga, rasio kredit macet (non performing loan/NPL), dan penjualan eceran.

Adapun, variabel yang paling sensitif atau memiliki elastisitas paling tinggi yakni pertumbuhan konsumsi dan daya beli masyarakat. "Likuiditas memang dibutuhkan, tetapi kalau permintaan tidak ada maka kreditnya tidak tumbuh," kata Sunarso.

Oleh karena itu, menurut orang nomor satu di BRI itu, harus ada sejumlah stimulus untuk menggenjot permintaan pasar. "Maka, kemudian kita simpulkan kalau kuncinya di permintaan. Permintaan didorong oleh berbagai stimulus."

BISNIS

Baca: Ada Plafon Rp 253 T, Berikut Syarat Dapat KUR di BRI, Bank Mandiri, dan BNI

Berita terkait

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

1 hari lalu

Pemerintah Dorong Lembaga Keuangan Prioritaskan Kredit untuk Difabel

Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mendorong lembaga keuangan penyalur Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memprioritaskan kalangan difabel.

Baca Selengkapnya

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

2 hari lalu

Chandra Asri Raih Pendapatan Bersih US$ 472 Juta

PT Chandra Asri Pacific Tbk. (Chandra Asri Group) meraih pendapatan bersih US$ 472 juta per kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

3 hari lalu

OCBC NISP Cetak Laba Bersih Rp 1,17 Triliun di kuartal I 2024

PT Bank OCBC NISP Tbk. mencetak laba bersih yang naik 13 persen secara tahunan (year on year/YoY) menjadi sebesar Rp 1,17 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

3 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

4 hari lalu

BRI Klaim Kantongi Izin Penggunaan Alipay

Bank Rakyat Indonesia atau BRI mengklaim telah mendapatkan izin untuk memproses transaksi pengguna Alipay.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

4 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

5 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

5 hari lalu

Kenaikan BI Rate Berpotensi Tekan Penyaluran Kredit

Kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI Rate) menjadi 6,25 persen bisa berdampak pada penyaluran kredit.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya