Vaksinasi Covid-19 di RI Dimulai, Rupiah Ditutup Menguat Hari Ini

Rabu, 13 Januari 2021 15:56 WIB

Ilustrasi mata uang Rupiah. Brent Lewin/Bloomberg via Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Nilai tukar rupiah ditutup menguat 70 poin pada perdagangan hari ini di level Rp 14.060 per dolar Amerika Serikat, Rabu, 13 Januari 2021. Pada perdagangan sebelumnya, rupiah ditutup pada level Rp 14.130 per dolar AS.

Direktur PT.TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan salah satu sentimen yang memengaruhi pergerakan rupiah pada hari ini adalah dilaksanakannya vaksinasi Covid-19 perdana di Indonesia pada Rabu pagi.

Baca Juga: IHSG Diprediksi Sentuh Level 7.000 di 2021

"Meski prosesnya akan memakan waktu yang cukup panjang agar vaksinasi di seluruh Indonesia selesai, tetapi harapan akan hidup berangsur-angsur normal kembali menjadi kenyataan, dan yang terpenting perekonomian bisa kembali bangkit," ujar Ibrahim dalam keterangan tertulis, Rabu, 13 Januari 2021.

Ibrahim mengatakan distribusi vaksin adalah kunci pemulihan ekonomi. Tanpa vaksin, masyarakat masih akan defensif sehingga pertumbuhan penawaran tidak seimbang dengan permintaan. "Tanpa distribusi vaksin yang cepat, pemulihan ekonomi akan lebih mengarah ke U-shaped ketimbang V-shaped."

Advertising
Advertising

Menanggapi hal tersebut, menurut dia, kalangan pengusaha dan masyarakat siap membantu Pemerintah untuk mensukseskan program vaksinasi dalam rangka menekan penularan Covid-19. Namun, ia mengatakan pemerintah perlu melakukan pemetaan bagi penerima vaksinasi.

Selain itu, ia berujar prioritas vaksinasi harus berdasarkan klaster dan seharusnya diberikan kepada kelompok masyarakat yang paling rentan menyebarkan Covid-19. "Dan jika vaksinasi tidak dilakukan dengan pemetaan maka vaksinasi tidak tepat sasaran."

Adapun sentimen dari luar negeri yang mempengaruhi rupiah, kata Ibrahim, antara lain ekonomi AS yang akan terus kuat pada paruh kedua tahun ini karena vaksinasi tersedia secara luas, tetapi Covid-19 masih mendorong ekonomi dan kebijakan moneter akan tetap akomodatif.

"Di sisi data, AS akan merilis Indeks Harga Konsumen inti bulan Desember di kemudian hari. Data Indeks Harga Produsen (PPI) Desember, penjualan ritel inti dan produksi industri dijadwalkan menyusul pada hari Jumat," ujar dia.

Sentimen lainnya adalah jumlah kasus global melebihi 91,57 juta pada 13 Januari, dengan beberapa negara Asia dan Eropa memberlakukan pembatasan yang lebih ketat untuk mengekang penyebaran virus. "Jumlah kasus yang terus meningkat juga membuat investor beralih ke aset safe-haven," kata Ibrahim.

Berita terkait

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

4 jam lalu

AstraZeneca Siap Tarik Vaksin Covid-19 karena Surplus

AstraZeneca menyatakan dengan banyaknya varian vaksin Covid-19 yang sudah diproduksi, maka terdapat surplus dari vaksin-vaksin yang tersedia

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

8 jam lalu

LPEM FEB UI Komentari Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tertinggi Sejak 2015

LPEM FEB UI memaparkan secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi masih cenderung stagnan.

Baca Selengkapnya

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

17 jam lalu

Rupiah Ditutup Melemah 20 Poin Jadi Rp 16.046 per Dolar AS

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (dolar AS) yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa melemah 20 poin.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

1 hari lalu

Rupiah Menguat ke Level Rp 16.025 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS menguat dalam penutupan perdagangan hari ini ke level Rp 16.025 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

1 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

2 hari lalu

Viral Efek Samping Vaksin AstraZeneca, Guru Besar FKUI Sebut Manfaatnya Jauh Lebih Tinggi

Pada 2021 lalu European Medicines Agency (EMA) telah mengungkap efek samping dari vaksinasi AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

4 hari lalu

Rupiah Menguat di Akhir Pekan, Sentuh Level Rp 16.083 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah ditutup menguat Rp 16.083 terhadap dolar AS pada perdagangan Jumat, 3 Mei.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

4 hari lalu

Tak Hanya Naikkan BI Rate, BI Rilis 5 Kebijakan Moneter Ini untuk Jaga Stabilitas Rupiah

Gubernur BI Perry Warjiyo membeberkan lima aksi BI untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global.

Baca Selengkapnya

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

4 hari lalu

Bos BI Yakin Rupiah Terus Menguat hingga Rp 15.800 per Dolar AS, Ini 4 Alasannya

Gubernur BI Perry Warjiyo yakin nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan menguat sampai akhir tahun ke level Rp 15.800 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

4 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya