Indosat Jelaskan Alasan Tak Lagi Miliki dan Operasikan Satelit

Reporter

Caesar Akbar

Selasa, 12 Januari 2021 14:03 WIB

Chief Legal & Regulatory Officer Indosat, Natasha Nababan. Foto: Indosat

TEMPO.CO, Jakarta - PT Indosat Tbk menyatakan ke depannya tidak akan memiliki dan mengoperasikan satelit, setelah perseroan melepas slot orbit satelit 113 BT.

"Ini sejalan dengan strategi pertumbuhan perusahaan," ujar Chief Legal & Regulatory Officer Indosat Natasha Nababan dalam konferensi video, 12 Januari 2020.

Langkah tersebut ditempuh lantaran secara skala ekonomi sudah tidak efisien lagi. Pasalnya sebelumnya perseroan mengoperasikan tiga satelit, sebelum akhirnya berkurang menjadi satu. Akibatnya, harga menjadi kurang kompetitif.

"Secara skala ekonomi dulunya perusahaan punya tiga, sekarang tinggal satu, gitu ya itu tidak efisien lagi dan kita tidak bisa memberikan harga yang kompetitif untuk layanan satelit," ujar Natasha.

Ke depannya, Natasha mengatakan sumber daya perseroan yang sebelumnya dialokasikan di bisnis satelit akan disalurkan ke bisnis utama perusahaan. Perseroan juga menyambut baik keputusan pemerintah yang telah memilih Telkomsat untuk mengambil alih dan mengelola slot orbit tersebut.

Advertising
Advertising

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) menetapkan PT Telkom Satelit Indonesia (Telkomsat) sebagai pengguna baru filing satelit Indonesia di slot orbit 113 Bujur Timur (BT).
<!--more-->
Plt. Kepala Biro Humas Kemenkominfo, Ferdinandus Setu menjelaskan bahwa slot orbit tersebut awalnya akan digunakan oleh Satelit Nusantara 2 milik Indosat untuk menggantikan Satelit Palapa D yang berakhir pada 2020.

Namun, Satelit Nusantara 2 mengalami gagal luncur akibat sebuah kecelakan, sehingga tidak berhasil ditempatkan di slot orbit 113 BT.

“Salah satu dampak kegagalan peluncuran Satelit Nusantara 2 adalah potensi penghapusan filing satelit Indonesia di slot orbit 113 BT oleh International Telecommunication Union [ITU], karena Indonesia tidak dapat menempatkan satelit di slot orbit 113 BT dalam batas waktu yang ditetapkan,” kata Ferdinandus dalam siaran pers, Selasa, 5 Januari 2021.

Dalam menghadapi kondisi tersebut, sambung Ferdinandus, Kemenkominfo pun bergegas mengajukan permohonan perpanjangan masa laku filing satelit Indonesia di slot orbit 113 BT.

Radio Regulations Board ITU menerima permohonan Indonesia tersebut dan Indonesia diberikan waktu hingga 31 Desember 2024 untuk menempatkan satelit di slot orbit 113 BT.

Dengan mempertimbangkan batas waktu yang telah diberikan ITU hingga 31 Desember 2024 tersebut, Kemenkominfo pun mencari satelit pengganti yang akan mengisi slot orbit 113 BT sebelum 2024.

CAESAR AKBAR | BISNIS

Baca juga: Kata Indosat Soal Rencana Merger dengan Tri

Berita terkait

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

1 hari lalu

Luhut Sebut Starlink Milik Elon Musk Diluncurkan di RI Dua Pekan Lagi, Akan Diumumkan di Bali

Menteri Luhut menyebutkan layanan internet berbasis satelit Starlink bakal diluncurkan dalam dua pekan ke depan atau pertengahan Mei 2024.

Baca Selengkapnya

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

1 hari lalu

Teknologi Roket Semakin Pesat, Periset BRIN Ungkap Tantangan Pengembangannya

Sekarang ukuran roket juga tidak besar, tapi bisa mengangkut banyak satelit kecil.

Baca Selengkapnya

OPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya

5 hari lalu

OPPO Find X7 Ultra Versi Satellite Communication Mulai Dijual di China, Ini Spesifikanya

OPPO Find X7 Ultra Satellite Communication mendukung kartu China Telecom dan kartu khusus satelit Tiantong.

Baca Selengkapnya

Vivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya

6 hari lalu

Vivo X100 Ultra Dirumorkan akan Miliki Fitur Konektivitas Satelit, Ini Detailnya

Ponsel Vivo X100 Ultra akan menggunakan satelit Tiantong untuk komunikasinya.

Baca Selengkapnya

Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

10 hari lalu

Kemenkominfo Ingin Tingkatkan Pengelolaan Spektrum Frekuensi Lewat Forum APSMC

Agenda prioritas Indonesia dalam APSMC adalah saling berdiskusi soal tantangan dan pengalaman dalam manajemen spektrum frekuensi.

Baca Selengkapnya

Laba Operasi Kuartal Satu Telkom Tembus Rp 6,3 T, Marjin EBITDA 51 Persen

13 hari lalu

Laba Operasi Kuartal Satu Telkom Tembus Rp 6,3 T, Marjin EBITDA 51 Persen

Laba operasi tersebut didapat berkat pendapatan konsolidasi Telkom yang mencapai Rp 37,4 triliun.

Baca Selengkapnya

Telkom Catat Laba Bersih Operasi Tumbuh 3,1 persen YoY Dikuartal Pertama 2024

14 hari lalu

Telkom Catat Laba Bersih Operasi Tumbuh 3,1 persen YoY Dikuartal Pertama 2024

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) mencatat pendapatan konsolidasi sebesar Rp37,4 triliun atau tumbuh 3,7 persen year on year atau YoY pada akhir kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

Telin dan Dialog Axiata Tandatangani Kemitraan Strategis

15 hari lalu

Telin dan Dialog Axiata Tandatangani Kemitraan Strategis

Telin secara eksklusif akan menyediakan Layanan Terkelola untuk trafik SMS A2P atau Application to Person internasional dan trafik terminasi suara internasional untuk Dialog.

Baca Selengkapnya

Oppo Find X7 Ultra Satellite Edition Resmi Dirilis, Miliki Konektivitas Off-grid

35 hari lalu

Oppo Find X7 Ultra Satellite Edition Resmi Dirilis, Miliki Konektivitas Off-grid

Pertama kali dirilis awal tahun ini, Oppo Find X7 Ultra Satellite Edition menjadi ponsel pertama di dunia dengan pengaturan kamera periskop ganda.

Baca Selengkapnya

BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

37 hari lalu

BRIN: Satelit LAPAN Bantu Proses Komunikasi Wilayah Terlanda Bencana

Satelit LAPAN-A2/LAPAN-ORARI merupakan salah satu hasil riset karya anak bangsa yang dikembangkan oleh BRIN.

Baca Selengkapnya