Harga Batu Bara Naik, Menteri ESDM: Indikasi Ekonomi Mulai Bangkit
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Kamis, 7 Januari 2021 18:16 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif memandang kenaikan harga batu bara mencerminkan pemulihan ekonomi di masa pandemi Covid-19. Harga batu bara acuan atau HBA pada Januari 2021 naik menjadi 75,84 per ton.
“Indikasi ekonomi mulai bangkit. Jadi akan kami pelajari,” ujar Arifin saat konferensi pers secara virtual, Kamis, 7 Januari 2021.
Peningkatan harga batu bara terjadi dalam tiga bulan terakhir. Sejak Oktober, harga komoditas telah menyentuh US$ 51 per ton sedangkan pada November merangkak menjadi US$ 55,71 per ton. Pada Desember, harga batu bara menjadi US$ 59,65 per ton.
Harga batu bara pada kuartal terakhir 2020 lebih baik ketimbang kuartal kedua dan ketiga. Sejak April lalu, harga batu bara acuan terus mengalami penurunan karena pandemi Covid-19 menjadi hanya US$ 65,77. Harga itu turun dari US$ 67,08 per ton.
Kemudian berturut-turut pada Mei 2020 menjadi US$ 61,11; pada Juni menjadi US$ 52,98; pada Juli menjadi US$ 52,16; dan pada Agustus menjadi US$ 50,34. Kemudian pada September, harga batu bara amblas paling dalam menyentuh US$ 49,42 per ton.
<!--more-->
Di samping indikasi pemulihan ekonomi, Arifin mengatakan negara-negara konsumen batu bara sedang menghadapi musim dingin. “Jadi kebutuhan energinya meningkat,” ujar Arifin.
Meski begitu, Arifin mengatakan distribusi batu bara diutamakan untuk kebutuhan domestik. kami “Prioritaskan kebutuhan dalam negeri terpenuhi, itu prioritas utama. Kalau tren harganya cenderung bagus, akan kami evaluasi lagi,” ucapnya.
Adapun pemanfaatan batu bara domestik tidak mencapai target pada 2020. Pemanfaatan batu bara tercatat hanya 132 juta dari 155 juta alias 85 persen dari target. Angka ini, tutur Arifin, karena jumlah permintaan dalam negeri menurun karena kebutuhan industri melemah akibat Covid-19.
Sementara itu dari sisi produksi, 2020, Arifin Tasrif mengatakan capaian batu bara dalam negeri telah melampaui target. Produksi yang diproyeksikan mencapai 550 juta ton, pada 2020 mencapai sebesar 558 juta ton. Realisasi 2020 lebih rendah ketimbang 2019 yang mencapai 616 juta ton.
Baca: Bos Pertamina Dorong Gasifikasi Batu Bara: Pemilihan Teknologi Jadi Kunci