PNM Akan Terbitkan Surat Utang Baru di Kuartal Pertama 2021

Kamis, 7 Januari 2021 08:30 WIB

Ilustrasi saham atau IHSG. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - PT Permodalan Nasional Madani (Persero) atau PNM mengandalkan pendanaan dari pasar modal untuk memperkuat strategi perluasan jangkauan layanan kredit mikro. Perusahaan pembiayaan mikro pelat merah ini menargetkan bakal memperoleh sumber pendanaan mencapai Rp16 triliun-Rp18 triliun pada 2021.

"Sekitar 50 persen diperkirakan dari pasar modal. Penerbitan surat utang baru sedang kami persiapkan di kuartal pertama 2021 ini," ungkapnya, kepada Bisnis, Rabu 6 Januari 2021.

Dengan permodalan tersebut, PNM menargetkan mampu menyalurkan hingga Rp38 triliun sepanjang 2021 ke dua produk andalannya, program Membina Ekonomi Keluarga Sejahtera (PNM Mekaar), dan Unit Layanan Modal Mikro (ULaMM) dan memperluas jangkauan layanan mencapai 5.000 kecamatan dari 34 provinsi seluruh Indonesia.

Pada 2020, PNM memang tampak telah mengandalkan pendanaan lewat pasar modal. Pada kuartal III/2020, porsinya sudah mencapai 61 persen, jauh lebih tinggi dibandingkan pinjaman perbankan yang berjumlah 22 persen, dan terakhir pendanaan pemerintah sebesar 17 persen.

Persentase ini belum ditambah Obligasi Berkelanjutan III PNM Tahap IV 2020 dengan jumlah pokok Rp1,73 triliun yang meluncur pada akhir kuartal IV/2020, tepatnya 7 Desember 2020. Tiga seri obligasi ini tercatat masih memiliki tingkat bunga di atas deposito, yaitu Seri A (Rp904,80 miliar) dengan tingkat bunga tetap 6,50 persen per tahun, jatuh tempo 14 Desember 2021.

<!--more-->

Seri B (Rp337 miliar) dengan tingkat bunga tetap sebesar 7,75 persen per tahun, jatuh tempo 4 Desember 2023. Terakhir, Seri C (Rp280 miliar) dengan tingkat bunga tetap sebesar 8,75 persen per tahun akan jatuh tempo 4 Desember 2025. Nantinya, lewat penerbitan pada awal 2021 ini, PNM berupaya memperkokoh permodalan untuk disalurkan kepada pembiayaan usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Namun demikian, di awal tahun ini PNM juga tengah ditunggu dua surat utang yang jatuh tempo, yakni Sukuk Mudharabah I 2017 Seri D senilai Rp100 miliar yang jatuh tempo pada 31 Januari 2021, dan medium term notes (MTN) XVII 2018 Rp500 miliar yang jatuh tempo pada 15 Maret 2021.

"Benar ada Sukuk Mudharabah yang jatuh tempo di Januari sebesar Rp100 miliar dan MTN yang jatuh tempo Maret sebesar Rp500 miliar. Pelunasan surat utang tersebut akan dibayarkan melalui kas internal perusahaan," ungkapnya.

Kesungguhan PNM telah dibuktikan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) yang menegaskan peringkat “idA+(sy)” untuk sukuk PNM yang jatuh tempo tersebut. Hal ini menilik perseroan memiliki dana kas dan setara kas sebesar Rp2,7 triliun, rata-rata penerimaan angsuran bulanan sebesar Rp2 triliun, dan kelonggaran tarik perbankan dengan total Rp776 miliar di akhir September 2020.

Berita terkait

Feby Longgo Ketua Kelompok Mekaar Sukses Membantu Sesama

2 hari lalu

Feby Longgo Ketua Kelompok Mekaar Sukses Membantu Sesama

Feby Longgo mendapat mandat sebagai ketua kelompok semakin menjadikannya bersemangat dalam memajukan usahanya.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

3 hari lalu

Sri Mulyani Tekankan Pentingnya Kekuatan APBN untuk Efektivitas Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menekankan pentingnya kekuatan anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) untuk efektivitas transisi energi.

Baca Selengkapnya

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

4 hari lalu

Meski BI Rate Naik, PNM Tak Berencana Naikkan Suku Bunga Kredit

PNM menegaskan tidak akan menaikkan suku bunga dasar kredit meskipun BI telah menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

5 hari lalu

BI Perluas Cakupan Sektor Prioritas KLM untuk Dukung Pertumbuhan Kredit

BI mempersiapkan perluasan cakupan sektor prioritas Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM).

Baca Selengkapnya

PNM Apresiasi Karyawan dan Unit Kerja Terbaik

7 hari lalu

PNM Apresiasi Karyawan dan Unit Kerja Terbaik

PNM Excellence Award 2024 merupakan ajang tahunan untuk pemberian penghargaan atas capaian karyawan dan unit kerja PNM.

Baca Selengkapnya

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

7 hari lalu

BTPN Syariah Laporkan Laba Bersih Rp 264 M pada Kuartal I 2024

PT Bank BTPN Syariah Tbk. melaporkan laba bersih sebesar Rp 264 miliar pada kuartal I 2024 atau turun Rp 161 miliar yoy.

Baca Selengkapnya

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

8 hari lalu

Total Aset BFI Finance Indonesia Rp 24,2 Triliun per Kuartal I 2024

BFI Finance mencatat laba bersih terkumpul pada kuartal I sebesar Rp 361,4 miliar.

Baca Selengkapnya

PNM Hadir dalam 57th APEC SMEWG

8 hari lalu

PNM Hadir dalam 57th APEC SMEWG

PNM aktif dalam mengatasi persoalan serius yang dihadapi seperti permasalahan akses pembiayaan, akses pemasaran, entrepreneurship, hingga penciptaan ekosistem digital di sektor usaha ultra mikro.

Baca Selengkapnya

Jokowi Memuji Usaha Sambel Nasabah PNM Mekaar Sri Agustin

10 hari lalu

Jokowi Memuji Usaha Sambel Nasabah PNM Mekaar Sri Agustin

Sri Agustin, pemilik merek sambel Wanstin yang dipuji Presiden Jokowi saat menyapa 3.000 nasabah PNM Mekaar di Tangerang Selatan, Senin, 19 Februari 2024.

Baca Selengkapnya

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

15 hari lalu

Utang Luar Negeri RI Tercatat Rp USD 407,3 Miliar, Banyak Pembiayaan Proyek Pemerintah

BI mencatat jumlah utang luar negeri Indonesia jumlahnya naik 1,4 persen secara tahunan.

Baca Selengkapnya