Naik 180,4 Persen, Pembiayaan Utang Pemerintah 2020 Capai Rp 1.226 T

Kamis, 7 Januari 2021 02:30 WIB

Menteri Keuangan Sri Mulyani membacakan pandangan akhir Pemerintah atas RUU tentang APBN saat rapat paripurna ke-6 masa persidangan I tahun sidang 2020-2021 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 29 September 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pemerintah telah merealisasikan pembiayaan utang Rp 1.226,8 triliun pada 2020. Angka tersebut meningkat 180,4 persen dibanding pembiayaan utang tahun 2019.

"Dengan defisit meningkat tajam, pembiayaan menjadi tantangan yang sangat besar," ujar Sri Mulyani dalam konferensi video, Rabu, 6 Januari 2020. Pada 2020, defisit dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara tercatat sebesar Rp 956,3 triliun.

Pembiayaan utang pemerintah tersebut, menurut data Kementerian Keuangan, berada jauh di atas rencana awal Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2020 yang sebesar Rp 351,9 triliun. Angka tersebut juga di atas target di revisi APBN 2020 sesuai Perpres 72/2020 yang sebesar Rp 1.220,5 trilium.

Pembiayaan utang pada 2020, kata Sri Mulyani, antara lain terdiri atas penerbitan Surat Berharga Negara neto sebesar Rp 1177,2 triliun. angka tersebut melonjak tinggi dibandingkan pada 2019 yang hanya sebesar Rp446,3 triliun. Angka tersebut juga di atas target Perpres 72/20 yang sebesar Rp 1.173,7 triliun.

Selain dari SBN, utang juga berasal dari pinjaman neto sebesar Rp 49,7 triliun. Angka tersebut pun di atas target Rp 46,7 triliun. Kementerian Keuangan menjamin pembiayaan utang dilaksanakan secara prudent, fleksibel, dan terukur, dengan mengoptimalkan sumber pembiayaan yang paling efisien.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Dalam pemenuhan pembiayaan utang, tahun lalu pemerintah juga mendapat dukungan dari Bank Indonesia melalui Surat Keputusan Bersama I dan II. Realisasi penerbitan SBN melalui lelang termasuk total pembelian SBN oleh BI sesuai SKB I adalah sebesar Rp 75,86 triliun dalam bentuk Rp 33,7 triliun SBN dan Rp 42,07 triliun SUN.

Selain itu, pembiayaan terkait kebijakan berbagi beban di SKB II antara lain untuk public goods sebesar Rp 397,56 triliun dan non public goods sebesar Rp 177,03 triliun juga terpenuhi.

Baca: Sri Mulyani Ungkap Sebab Penerimaan Pajak Masih Kurang Rp 128,8 T dari Target

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

5 jam lalu

Indef Minta Pemerintah Antisipasi Penurunan Konsumsi pada Triwulan II

Pemerintah diminta untuk mengantisipasi potensi menurunnya kinerja konsumsi rumah tangga terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada triwulan II 2024.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

10 jam lalu

Serba-serbi UKT: Landasan Penetapan Besaran UKT di Perguruan Tinggi Negeri

Pembahasan besaran Uang Kuliah Tunggal disingkat UKT kerap menjadi persoalan yang kerap diprotes mahasiswa di Perguruan Tinggi Negeri (PTN).

Baca Selengkapnya

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

13 jam lalu

Jokowi soal Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen: Menumbuhkan Sebuah Optimisme

Presiden Jokowi mengatakan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,11 persen di kuartal pertama tahun ini patut disyukuri.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

18 jam lalu

Pemerintah Serap Rp 7,025 Triliun dari Lelang Surat Utang SBSN

Pemerintah menyerap dana sebesar Rp 7,025 triliun dari pelelangan tujuh seri surat utang yakni Surat Berharga Syariah Negara (SBSN).

Baca Selengkapnya

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

18 jam lalu

4 Nama yang Diusulkan PDIP Jadi Bakal Calon Gubernur DKI di Pilkada 2024

Siapa saja 4 nama yang diusulkan PDIP di Pilgub DKI?

Baca Selengkapnya

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

1 hari lalu

Wakil Sri Mulyani Harap Pertumbuhan Ekonomi 5,11 Persen Bisa Gaet Investor

Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara angka pertumbuhan ekonomi kuartal pertama 2024 bisa menjadi basis.

Baca Selengkapnya

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

1 hari lalu

Wamenkeu Suahasil Nazara Soroti 3 Faktor Penting dalam Ekonomi RI, Suku Bunga hingga Kurs Rupiah

Wamenkeu Suahasil Nazara menyoroti tiga faktor yang menjadi perhatian dalam perekonomian Indonesia saat ini. Mulai dari suku bunga yang tinggi, harga komoditas, hingga nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

1 hari lalu

Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 2024 Tingkatkan Lapangan Pekerjaan

Kementerian Keuangan mencatat di tengah gejolak ekonomi global perekonomian Indonesia tetap tumbuh dan mendorong peningkatan lapangan pekerjaan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

1 hari lalu

Sri Mulyani Siapkan Paket Pensiun Dini PLTU untuk Jadi Percontohan Transisi Energi

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut Indonesia sedang memfinalisasi paket pensiun dini pembangkit listrik tenaga uap batu bara atau PLTU

Baca Selengkapnya

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

1 hari lalu

Nama Sri Mulyani Masuk Bursa Bakal Calon Gubernur Jakarta dari PDIP

Gilbert Simanjuntak, mengatakan nama Sri Mulyani masuk bursa bacagub bersama Menteri Sosial Tri Rismaharini, dan mantan Panglima TNI Andika Perkasa.

Baca Selengkapnya