Sebut Target Wisata Tak Muluk-muluk karena Pandemi, Sandiaga: Harus Bersabar
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Ali Akhmad Noor Hidayat
Selasa, 5 Januari 2021 16:00 WIB
TEMPO.CO, Jakarta – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan target capaian kinerja pariwisata tak muluk-muluk karena pandemi Covid-19.
“Belajar dari Covid-19, kita tidak bisa terlalu targetkan yang muluk-muluk. Kita harus bersabar,” ucap Sandiaga saat dihubungi pada Selasa, 5 Januari 2021.
Sandiaga menjelaskan arah pariwisata ke depan akan lebih mengutamakan aspek kesehatan. Upaya ini dilakukan untuk memulihkan kepercayaan wisatawan lebih dulu dan mengembalikan citra pariwisata Indonesia di mata global.
Dalam perhelatan agenda wisata, misalnya, Kementerian akan mengetatkan protokol kesehatan demi menekan penyebaran wabah virus corona.
Melalui kesepakatan dengan pemerintah daerah, kapasitas kunjungan wisatawan dalam suatu agenda pariwisata seperti perhelatan sport tourism pun bakal dibatasi menjadi 50-70 persen dari total kuota yang tersedia.
“Dengan panduan yang ketat dan disiplin, hal itu akan berdampak positif ke ekonomi,” katanya.
<!--more-->
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif mengubah proyeksi target kunjungan wisatawan asing atau wisman setelah pandemi Covid-19 berlangsung. Jumlah tamu asing sebesar 18 juta orang yang awalnya ditargetkan terlaksana tahun ini diperkirakan baru akan terwujud pada 2025.
Kementerian pun menaksir jumlah wisman yang masuk ke Indonesia sepanjang 2021 melorot dari realisasi 2019 menjadi hanya sekitar 4-7 juta orang.
Sebagai strategi untuk membangkitkan ekonomi di sektor wisata, Sandiaga mengatakan Kementerian bakal menggali potensi sektor-sektor wisata, seperti wisata olahraga alias sport tourism.
Sandiaga mengatakan potensi wisata olahraga di level global mencapai US$ 600 miliar per tahun atau sekitar Rp 8,3 ribu triliun (kurs Rp 13.944). Potensi tersebut naik 6 persen dari periode sebelum pandemi Covid-19.
“Ini berdasarkan dari data yang kami kumpulkan, UNWTO (Organisasi Pariwisata Dunia) menyatakan sport tourism 25 persen dari total penerimaan industri perjalanan dan pariwisata,” ujar Sandiaga.
Melihat potensi ini, Sandiaga berencana mempercepat pengembangan wisata olahraga dalam tiga tahun ke depan. Menurut dia, wisata berbasis olahraga dapat menjadi salah satu pengungkit pemulihan ekonomi nasional dan pendukung peningkatan kualitas wisatawan.
Musababnya, ajang wisata olahraga merupakan diversifikasi bagi portofolio produk pariwisata yang berkelanjutan.
Baca: Sandiaga Gandeng BPK untuk Pastikan Program Bantuan Sesuai Standar
FRANCISCA CHRISTY ROSANA