TEMPO Interaktif, Jakarta:Minimnya sentimen positif membuat indeks harga saham gabungan pada sore Senin hari ini di Bursa Efek Jakarta (BEJ) melorot sebanyak 12,743 poin ke level 492,266. Indeks LQ 45 atau indeks saham-saham terlikuid juga melemah sebanyak 2,975 ke level 106,473. Indeks syariah atau Jakarta Islamic Indeks juga ikut terkoreksi sebanyak 1,856 poin ke level 76,252. Penurunan ini menurut Budi Ruseno, Vise President Bhakti Capital Indonesia disebabkan oleh efek lanjutan dari skandal perusahaan telekomunikasi internet, WorldCom, di Amerika. Selain itu juga kondisi pasar regional bergerak secara mixed. Rupiah pada hari ini juga melemah ke Rp 8710 per dolar. Ditambah faktor keamanan yang kurang kondusif dengan peristiwa bentrokan yang terjadi di DPR beberapa hari yang lalu. “Volume perdagangan juga menurun sebesar 2,25 persen,” ujar Budi. Saham-saham yang mengalami kenaikan harga (top gainer) pada sore hari ini didominasi oleh saham lapis kedua, seperti saham Hero Supermarket, yang naik Rp 25 mejadi Rp 1525, saham semen Cibinong naik Rp 5 menjadi Rp 300, saham Bank Internasional Indonesia, naik Rp 5 menjadi Rp 125, saham Trimegah Securities naik Rp 5 menjadi Rp 75 dan saham Kridaperdana naik Rp 5 menjadi Rp 75 perlembar sahamnya. Sementara, saham-saham yang mengalami penurunan harga tertinggi (top loser) didominasi oleh saham-saham lapis pertama, seperti saham Indosat, yang turun Rp 400 menjadi Rp 10550, saham Unilever, turun Rp 300 menjadi Rp 20400, saham Astra Internasional, turun Rp 275 menjadi Rp 3975, saham Gudang Garam, turun Rp 150 menjadi Rp 2692, dan saham HM Sampoerna yang juga mengalami penurunan Rp 150 menjadi Rp 10400 perlembar sahamnya. Jumlah transaksi perdagangan hingga penutupan pasar sore hari ini tercatat sebanyak 10533 kali dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 746.900 lot saham senilai Rp 341,369 miliar. Sebanyak 14 saham mengalami kenaikan harga, 109 mengalami penurunan dan 271 mengalami stagnasi harga. Saham yang paling aktif diperdagangkan hingga sore ini adalah saham Jaka Artha Graha sebanyak 89042 lot senilai Rp 290 perlembar sahamnya atau turun Rp 85. (Budi Riza-Tempo News Room)