Wijaya Karya Kaji Skema Pengelolaan Holding Hotel

Kamis, 31 Desember 2020 03:21 WIB

PT Wijaya Karya Industri dan Konstruksi atau WIKA IKON. wikaikon.co.id

TEMPO.CO, Jakarta – PT Wijaya Karya (persero) Tbk atau WIKA tengah mengebut evaluasi langkah pengelolaan aset yang baru digabungkan dalam holding badan usaha milik negara (BUMN) bidang perhotelan.

Anak usaha WIKA, PT Wika Realty, yang menjadi induk holding ini baru meneken komitmen jual beli saham dengan tiga perseroan, yaitu PT Aero Wisata, anak usaha PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk; PT Patra Jasa, anak usaha PT Pertamina (Persero); serta PT Hotel Indonesia Natour (Persero).

Komitmen jual beli aset pun disepakati WIKA dengan PT Pegadaian (persero). “Komitmen saham dan aset itu masih dikembangkan lagi, masih dalam evaluasi,” ucapnya Sekretaris Perusahaan WIKA, Mahendra Wijaya, kepada Tempo, Rabu 30 Desember 2020.

Perjanjian baru antar lima anggota Holding Perhotelan ini merupakan kelanjutan Nota Kesepahaman Bersama Rencana Konsolidasi Bisnis Hotel BUMN yang sudah ditandatangi pada September lalu. Dibahas sejak awal tahun ini, pemerintah berniat mengatur lini bisnis akomodasi milik berbagai BUMN.

Peleburan entitas perhotelan ini pun masuk rencana besar penataan ekosistem pariwisata, yang nantinya diikuti pembentukan holding bidang aviasi.

Advertising
Advertising

Terdapat lebih dari 20 hotel dan aset sejenisnya yang tercatat dalam komitmen jual beli saham dan aset tersebut. Wika Realty nantinya bisa mengatur 11 hotel milik Hotel Indonesia Natour, satu hotel milik PT Aero Wisata, satu hotel PT Patra Jasa, dan sembilan hotel milik PT Pegadaian. Anak WIKA ini sudah memiliki tujuh hotel dan resort yang tersebar di Jawa, Bali, dan Sulawesi.

Melalui keterangan tertulis, Wakil Menteri BUMN, Kartika Wirjoatmodjo, menyebut konsolidasi ini sesuai rencana perampingan entitas pelat merah yang memiliki banyak anak usaha. “Sehingga BUMN Induk dapat menjalankan bisnis sesuai bisnis inti yang dimiliki,” kata dia.

<!--more-->

Senada, Direktur Pemasaran dan Pengembangan Produk PT Pegadaian, Harianto Widodo, mengatakan manajemennya mulai melepaskan pengelolaan sembilan hotel secara bertahap. Aset yang tersebar di di Sumatera, Jawa, Sulawesi, ini digerakkan oleh PT Pesonna Indonesia Jaya, anak usaha PT Pegadaian. “Sepenuhnya dipegang holding, kami mengurus core business saja,” tuturnya.

Dalam tahap pembahasan pada Januari 2020, Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour, Iswandi Said, sempat mengatakan terdapat 106 perseroan yang mempunyai bisnis hotel dengan berbagai macam kondisi.

Di luar lima entitas yang baru menyepakati jual beli saham dan aset holding perhotelan, sebenarnya masih ada juga PT Angkasa Pura I (persero) serta PT Pembanguan Perumahan (Persero) Tbk. “Tujuh ini yang mencarikan konsep-konsep peralihan atau konsolidasi sebaiknya bagaimana.”

Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Bhima Yudhistira Adhinegara, menilai penyatuan hotel milik BUMN tak akan berdampak positif karena tingkat keterisian yang masih anjlok akibat pandemi Covid-19.

“Dari pada penyatuan lebih baik dilepas ke swasta, kalau tidak malah rebutan okupasi,” ujarnya. “Dari dulu saya heran untuk apa BUMN punya hotel?”

Bhima menyarankan pemerintah berfokus memulihkan kepercayaan konsume lewat sertifikasi kesehatan dan kebersihan (Cleanliness, Health, Safety and Environment Sustainability/CHSE). Kementerian Pariwisata sudah sempat mengalokasikan Rp 119 miliar untuk pelaksanaan program tersebut di seluruh provinsi.

Adapun Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, Yusuf Rendy, mengatakan peleburan berpotensi menambah modal masing-masing BUMN hotel, baik dalam bentuk fisik seperti revitalisasi gedung, maupun non fisik seperti kapasitas karyawan. “Tapi tantangan peleburan adalah harus segera bersaing dengan usaha hotel besar lain yang sudah establish.”

Baca: Tahun 2021, Wijaya Karya Bidik Kontrak Baru Rp 40 Triliun

CAESAR AKBAR | YOHANES PASKALIS

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

1 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

1 hari lalu

Swasembada Gula dan Bioetanol, Kementerian BUMN Gabungkan Danareksa-Perhutani

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan keterlibatan Kementerian BUMN dalam proyek percepatan swasembada gula dan bioetanol.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Syarat dan Cara Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian Syariah

2 hari lalu

Syarat dan Cara Gadai Sertifikat Rumah di Pegadaian Syariah

Berikut ini syarat dan tata cara gadai sertifikat rumah di Pegadaian sesuai dengan prinsip syariah hingga Rp200 juta. Ketahui skema pembayarannya.

Baca Selengkapnya

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

3 hari lalu

Konflik Iran-Israel, Aria Bima Tegaskan Peran Penting BUMN untuk Penguatan Ekspor

Pemerintah harus cermat menerapkan strategi, salah satunya melalui diplomasi perdagangan

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

6 hari lalu

Waka BIN Apresiasi Generasi Muda Hindu dalam Acara Dharma Santi Nasional

Wakil Ketua Badan Itelijen Negara (BIN) I Nyoman Cantiasa mengapresiasi acara puncak Dharma Santi Nasional Hari Suci Nyepi Saka 1946.

Baca Selengkapnya

Pegadaian Raih Laba Rp.1,4 Triliun di Kuartal I/2024

6 hari lalu

Pegadaian Raih Laba Rp.1,4 Triliun di Kuartal I/2024

Kinerja memuaskan ini merupakan kado indah untuk Pegadaian yang telah genap berusia 123 tahun.

Baca Selengkapnya

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

6 hari lalu

Terkini: Anggota DPR Tolak Penerapan Iuran Pariwisata di Tiket Pesawat, TKN Prabowo-Gibran Sebut Susunan Menteri Tunggu Jokowi dan Partai

Anggota Komisi V Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sigit Sosiantomo mengatakan penetapan tarif tiket pesawat harus memperhatikan daya beli masyarakat.

Baca Selengkapnya

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

6 hari lalu

IHSG Ditutup Melemah Ikuti Mayoritas Bursa Kawasan Asia

IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore, ditutup turun mengikuti pelemahan mayoritas bursa saham kawasan Asia.

Baca Selengkapnya