Viral Video Bupati Soal Dugaan Penyalahgunaan Banpres, Respons Kemenkop?

Sabtu, 26 Desember 2020 14:30 WIB

Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman di Kantor Kementerian Koperasi dan UKM, Sabtu, 26 Desember 2020. Sumber: Istimewa

TEMPO.CO, Jakarta - Setelah temuan kasus korupsi bantuan sosial, belakangan muncul dugaan penyalahgunaan Bantuan Presiden Produktif atau Banpres Produktif Rp 2,4 juta untuk UMKM dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi. Dugaan ini dilontarkan oleh Bupati Bolaang Mongondow, Sehan Salim Landjar dalam rekaman video yang berkembang viral akhir-akhir ini.

Dalam rekaman video yang beredar, Sehan menduga ada lembaga keuangan yang melakukan verifikasi calon penerima bantuan, tapi menawarkan kredit atau utang yang nilainya jauh lebih besar kepada warga setempat.

Sejumlah media juga telah memuat temuan dari Sehan ini. Saat dikonfirmasi, Sekretaris Daerah Bolaang Mongondow Timur Sony Warokah belum banyak memberikan penjelasan rinci.

"Beliau yang langsung di lapangan," kata Sony Warokah saat dihubungi Tempo, di Jakarta, Sabtu, 26 Desember 2020. Tapi, Sony berjanji akan menanyakan penyelesaian atas temuan bupati ini kepada Kepala Dinas Koperasi setempat.

Dalam video viral berdurasi sekitar 10 menit tersebut, Sehan menjelaskan dugaan itu setelah berkunjung ke Kantor PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI di Kotabunan, Bolaang Mongondow Timur. Di sana, ada sekitar 125 warga yang menunggu pencairan bantuan Rp 2,4 juta.

Advertising
Advertising

Ratusan warga ini menjadi penerima yang diusulkan dan diverifikasi oleh PT Esta Dana Ventura, perusahaan pembiayaan di bawah Esta Corporations, yang ada di Kantor BRI tersebut. Sehan kemudian mendapatkan penjelasan bahwa ratusan warga merupakan nasabah Esta Dana Ventura.

<!--more-->

Dari informasi yang diterima, para warga itu diberikan kredit terlebih dahulu, sebelum namanya diusulkan ke Kementerian Koperasi dan UKM. Pinjamannya mencapai Rp 3,4 juta, di mana Rp 700 ribu jadi deposit di Esta Dana dan Rp 2,7 juta diterima nasabah.

Sehan kaget karena pembayaran cicilannya mencapai Rp 250 ribu per minggu, selama 25 minggu. Sehingga, total pinjaman yang harus dikembalikan melonjak jadi Rp 6,25 juta.

"Wah saya kaget, berarti uang bantuan presiden untuk hidupkan ekonomi rakyat kecil, tidak cukup untuk menutupi bunga," kata Sehan.

Ketika dikonfirmasi, Kementerian Koperasi dan UKM telah mengetahui kejadian yang ada di Bolaang Mongondow Timur ini. Kementerian membenarkan bahwa Esta Dana masuk dalam kategori pengusul Banpres.

Menurut Deputi Bidang Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman, lembaga pengusul seperti Esta Dana bertanggung jawab untuk melakukan verifikasi data calon penerima Banpres Produktif.

"Selanjutnya, bagi pelaku usaha mikro saat mendaftar cukup melengkapi data usulan," kata Hanung. Data ini terdiri dari dari Nomor Induk Kependudukan (NIK), nama lengkap, alamat tempat tinggal sesuai Kartu Tanda Penduduk (KTP), bidang usaha dan nomor telepon.

<!--more-->

Di Bolaang Mongondow Timur, tercatat sebanyak 3.205 UMKM yang akan diberikan bantuan dengan total Rp 7,6 miliar. Mereka diusulkan oleh empat jenis instansi dan lembaga.

Pertama, Dinas Koperasi dan UKM sebanyak 420 usaha mikro. Kedua, Koperasi sebanyak 42 usaha mikro. ketiga, Perbankan dan Lembaga Pembiayaan sebanyak 449 usaha mikro. Keempat, BUMN atau BLU sebanyak 2.294 usaha mikro.

Hanung memastikan Banpres Rp 2,4 juta di Jokowi ini langsung masuk ke rekening penerima. "Itu tanpa potongan sepeser pun," kata Hanung.

Namun Hanung belum menjelaskan apakah Esta Dana Ventura diperbolehkan memberikan kredit, sebelum mengusulkan nama nasabah mereka sebagai penerima Banpres Produktif Rp 2,4 juta. Sampai saat ini, belum diketahui apakah kredit ini menjadi syarat dari Esta Dana atau hanya sebagai penawaran saja.

Hingga berita ini diturunkan, Tempo masih berusaha meminta konfirmasi dan penjelasan lebih lengkap dari Esta Dana Ventura, yang disorot oleh Bupati Bolaang Mongondow Timur, Sehan Salim Landjar.

Baca: Teten Masduki Usul Program Banpres Produktif Berlanjut pada Tahun Depan

Berita terkait

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

11 jam lalu

Marak Judi Online, Menteri Komunikasi: Susah, Seperti Menghadapi Hantu

Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan akan terus mempersempit ruang gerak bagi pelaku judi online.

Baca Selengkapnya

Akhir Politik Jokowi di PDIP

16 jam lalu

Akhir Politik Jokowi di PDIP

Kiprah politik Joko Widodo atau Jokowi di PDI Perjuangan sudah tamat. Mantan Wali Kota Solo itu butuh dukungan partai politik baru.

Baca Selengkapnya

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

21 jam lalu

Menteri AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis untuk Masyarakat Sulawesi Tenggara

Menteri ATR/Kepala BPN Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY menyerahkan 300 sertifikat tanah secara simbolis untuk masyarakat Sulawesi Tenggara.

Baca Selengkapnya

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

23 jam lalu

Kaesang Ungkap Pesan Jokowi untuk PSI Hadapi Pilkada 2024

Kaesang mengingatkan kader PSi untuk ikut berpartisipasi dalam Pilkada 2024 pada wilayah dengan potensi jumlah kursi terbanyak.

Baca Selengkapnya

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

1 hari lalu

1 Juta Warga Indonesia Berobat ke Luar Negeri, Kemenkes: Layanan Kesehatan Belum Merata

Jokowi sebelumnya kembali menyinggung banyaknya masyarakat Indonesia yang berobat ke luar negeri dalam rapat kerja Kemenkes.

Baca Selengkapnya

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

1 hari lalu

Jokowi Tunjuk Luhut sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional, Ini Daftar Anggotanya

Luhut Binsar Pandjaitan ditunjuk sebagai Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional.

Baca Selengkapnya

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

1 hari lalu

Terkini: Lahan Padi Cina 1 Juta Hektar di Kalimantan Menuai Polemik, Cara Daftar Subsidi LPG 3 Kilogram

Rencana pembukaan lahan 1 juta hektar untuk padi Cina di Kalimantan menuai pro dan kontra. Cara mendaftar menjadi penerima subsidi LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

1 hari lalu

Jokowi Minta Menlu Persiapkan Negosiasi Ketahanan Pangan dengan Vietnam

Presiden Jokowi menerima laporan hasil lawatan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi ke Vietnam beberapa hari lalu.

Baca Selengkapnya

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

1 hari lalu

Usai Tak Lagi Dianggap Kader PDIP, Gibran Bilang Belum Bergabung Kemana-Mana

"Kami berteman dengan semua, semua partai kami anggap rumah ya," ujar Gibran.

Baca Selengkapnya

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

1 hari lalu

Jokowi hingga Ma'ruf Amin Dukung Rencana Prabowo-Gibran Rangkul Semua Kalangan

Jokowi memastikan pemerintah mendukung proses peralihan pemerintahan ke Prabowo-Gibran dapat berjalan baik dan lancar.

Baca Selengkapnya