Kaleidoskop 2020: 10 Tokoh yang Paling Disorot di bidang Ekonomi

Sabtu, 26 Desember 2020 12:30 WIB

Terdakwa Direktur Utama PT Hanson International Tbk, Benny Tjokrosaputro, sebelum mengikuti sidang pembacaan surat putusan sela, di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Rabu, 24 Juni 2020. Majelis Hakim menolak eksepsi Benny dan memerintahkan Jaksa Penuntut Umum untuk menghadirkan saksi ke persidangan terkait tindak pidana korupsi PT. Asuransi Jiwasraya (Persero), telah merugikan keuangan negara sebesar Rp.16,8 triliun. TEMPO/Imam Sukamto

TEMPO.CO, Jakarta - Tahun 2020 akan segera berakhir dalam empat hari lagi. Lika liku aktivitas dan dinamika ekonomi di Indonesia turut diwarnai oleh beberapa tokoh. Dalam kaleidoskop 2020, Tempo mencatat 10 figur publik di bidang ekonomi yang populer dan menjadi sorotan publik.

Tokoh tersebut berasal dari para pembuat kebijakan, investor hingga pelaku usaha. Berikut daftar 10 figur yang menjadi sorotan sepanjang 2020:

1. Benny Tjokrosaputro

Nama pertama yang menjadi sorotan publik di awal 2020 adalah Komisaris PT Hanson International Tbk Benny Tjokrosaputro. Benny menjadi tersangka dalam kasus korupsi PT Asuransi Jiwasraya pada 14 Januari 2020, berikut Direktur Utama BUMN tersebut, Hendrisman Rahim, dan tiga orang lainnya.

Kasus korupsi yang dilakukan Benny ini ini menyebabkan kerugian negara mencapai Rp 16,81 triliun. Angka ini jauh lebih besar ketimbang kerugian negara pada kasus Bank Century yang hanya 6,76 triliun.

Advertising
Advertising

Dalam sidang pledoi 22 Oktober 2020, Benny menyebut dakwaan dan tuntutan kepadanya merupaka konspirasi untuk menjerat dirinya sebagai korupsi Jiwasraya. Tapi, majelis hakim Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipiko) Jakarta Pusat tetap menjatuhi hukuman untuk Benny.

2. Perry Warjiyo

Gubernur Bank Indonesia juga menjadi sorotan di awal masa pandemi Covid-19 pada Maret 2020. Sorotan muncul karena saat itu rupiah sempat melemah ke level Rp 16 ribu per dolar Amerika Serikat, walau akhirnya kembali menguat.

Saat itu, Perry mengatakan, para investor global sedang menghadapi tekanan ketidakpastian yang sangat tinggi akibat wabah virus Corona atau Covid-19. Hal itu, kata dia, terlihat dari bursa Dow Jones yang anjlok dan premi risiko yang meningkat sangat tinggi.

Kepanikan itu, kata dia, menyebabkan premi berisiko tinggi dan membuat tekanan terhadap mata uang rupiah negara. Akibatnya investor asing banyak menarik modal secara masif.

<!--more-->

3. Sri Mulyani

Sebagai Menteri Keuangan, Sri Mulyani bertugas memastikan kondisi perekonomian Indonesia berjalan lancar di masa pandemi. Dalam kurun waktu singkat, dia menyiapkan anggaran Rp 695,2 triliun untuk pemulihan ekonomi.

Ia juga harus memutar otak agar pelaku usaha besar hingga kecil mendapat insentif. Pemberian insentif ini dan dampak pandemi covid membuat penerimaan negara turun drastis.

Sejumlah penerimaan baru telah dibidik. Sri Mulyani mulai memungut pajak digital, seperti dari Spotify, Amazon hingga Netflix. Cukai rokok pun dinaikkan meski diwarnai pro dan kontra.

Menteri Keuangan Sri Mulyani membacakan pandangan akhir Pemerintah atas RUU tentang APBN saat rapat paripurna ke-6 masa persidangan I tahun sidang 2020-2021 di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa, 29 September 2020. TEMPO/M Taufan Rengganis

4. Ignasius Jonan

Nama Ignasius Jonan masih menyita perhatian publik di tahun ini. Setelah tak lagi menjabat sebagai menteri Jokowi di periode kedua, Jonan justru ditawari jabatan komisaris di dua perusahaan swasta.

Juli 2020, Jonan resmi menjadi komisaris independen PT Unilever Indonesia Tbk. "Terima kasih atas kepercayaan yang diberikan," ujar Jonan yang lebih dikenal sebagai mantan Direktur PT Kereta Api Indonesia (Persero) ini pada Jumat, 24 Juli 2020.

November 2020, giliran PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk yang meminang Jonan. Sama seperti di Unilever, Jonan ditunjuk sebagai komisaris independen dari produsen jamu Tolak Angin ini.

5. Yusuf Mansur

Yusuf Mansur juga tak kalah menyita perhatian publik. Salah satunya pada November 2020, saat Yusuf Mansur yang juga merupakan investor di PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengunggah sebuah postingan di laman Instagramnya yang menyarankan masyarakat untuk membeli saham perusahaan dengan kode emiten GIAA tersebut.

Setelah ajakan itu, saham GIAA menguat 10,42 persen pada perdagangan 12 November 2020. Sebulan kemudian, Yusuf Mansur pun kembali membagikan pandangannya tentang saham perusahaan publik yang dianggap memiliki kepentingan bagi hajat hidup masyarakat. Kali ini, Ia menyebut nama emiten PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, yakni PGAS.

<!--more-->

Selain populer sebagai pendakwah, Yusuf Mansur memang dikenal akrab dengan dunia saham dan bisnis. Kabar heboh tersiar saat perusahaan financial technology (fintech) Paytren milik Yusuf Mansur resmi mengumumkan telah membeli saham klub Polandia, Lechia Gdanks sebesar Rp 42 miliar. Sampai kini, logo Paytren pun masih terpampang di jersey klub yang menaungi pemain muda Indonesia, Egy Maulana Vikri tersebut.

6. Basuki Tjahaja Purnama

Pertengahan September 2020, Komisaris Utama PT Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menuai sorotan publik. Sebuah video tersebar berisi pernyataan kontroversial Ahok terhadap Pertamina (Persero) dan dugaan permainan bisnis di dalamnya.

Ahok juga menyinggung soal praktik-praktik direksi BUMN bermain aman dengan melobi Menteri BUMN. Sejumlah komisaris BUMN pun merupakan titipan dari kementerian. Hingga, permintaan Ahok agar Kementerian BUMN dibubarkan.

Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada hari ini menemui Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir untuk menyampaikan kritik dan saran. Pertemuan tersebut diungkap oleh Ahok melalui akun Instagram @basukibtp, Kamis, 17 September 2020.

Setelah video viral, Ahok bertemu dengan Menteri BUMN Erick Thohir. "Masukan itu sangat bagus diterima Pak Menteri juga," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga melalui pernyataan kepada awak media, Jumat, 18 September 2020.

7. Erick Thohir

Seperti tahun lalu, nama Menteri BUMN Erick Thohir masih menjadi sorotan publik sepanjang tahun 2020 ini. Salah satunya karena aksi Erick menggonta-ganti jabatan direktur utama di BUMN.

Tercatat, ada beberapa Direktur Utama (Dirut) BUMN yang dicopot Erick, seperti Dirut PT Kereta Api Indonesia (Persero) Edi Sukmoro, Dirut PT Bank Negara Indonesia (Persero) Anggoro Eko Cahyo, dan beberapa dirut lainnya.

Selain merombak BUMN, Erick pun juga menjadi sorotan karena terlibat langsung dalam komite penanganan Covid-19. Termasuk mengawasi dan menugaskan BUMN untuk mendatangkan vaksin Sinovac dari Cina.

<!--more-->

8. Edhy Prabowo

Akhir November 2020, mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo menjadi tersangka dalam kasus koruosi terkait ekspor benih lobster. Edhy menjadi tersangka hanya berselang satu tahun lebih sejak dilantik menjadi menteri pada 23 Oktober 2019.

"Saya mohon maaf kepada ibu saya. Saya mohon dalam usianya yang sudah sepuh beliau tetap kuat," kata Edhy di Gedung Merah Putih KPK, Kamis dinihari, 26 November 2020, dalam tayangan langsung di Youtube KPK.

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo, mengenakan rompi tahanan usai diperiksa terkait dugaan suap penetapan calon eksportir benih lobster, di Gedung KPK, Jakarta, Rabu, 25 November 2020. Ia ditahan dalam sebuah Operasi Tangkap Tangan atau OTT, selepas lawatan ke Amerika Serikat. TEMPO/Muhammad Hidayat

Tahun lalu, Edhy juga menuai sorotan publik saat Ia ingin membuka kran ekspor benih lobster. Padahal, kran ini sudah ditutup oleh menteri sebelumnya, Susi Pudjiastuti.

9. Luhut Binsar Pandjaitan

Luhut merupakan sosok yang tak asing di publik yang kerap menuai kritik. Di masa pandemi ini misalnya, ada beberapa peristiwa yang membuat Luhut semakin disorot.

Luhut diminta Presiden Joko Widodo atau Jokowi untuk menangani pandemi di 9 provinsi yang mencapai titik tertinggi. Kesembilan daerah tersebut adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Papua, dan Bali.

Luhut juga mengeluarkan pernyataan kontroversial dalam kasus korupsi Edhy Prabowo. Saat itu, Luhut berharap KPK tidak berlebihan dalam menangani kasus lobster. "Tidak semua orang jelek, banyak orang baik kok," kata dia.

10. Gibran Rakabuming Raka

Terakhir, nama Gibran Rakabuming Raka, putra Presiden Joko Widodo atau Jokowi, muncul di pusaran kasus korupsi bantuan sosial alias bansos yang melibatkan Menteri Sosial Juliari Batubara sebagai tersangka.

Laporan Majalah Tempo edisi 19 Desember 2020, menyebut Juliari dan tim khususnya diduga menunjuk rekanan untuk memproduksi goodie bag bansos, yang akhirnya jatuh kepada PT Sri Rejeki Isman Tbk atau Sritex.

Menurut dua anggota staf tersebut, masuknya nama Sritex merupakan rekomendasi pengusaha sukes asal Solo ini. “Itu bagian anak Pak Lurah,” tutur seorang di antaranya. Sebutan “Pak Lurah” mengacu pada Jokowi. Gibran telah membantah tudingan tersebut.

Baca: Sri Mulyani Genjot Pajak Digital, 23 Perusahaan Sudah Setor Rp 616 Miliar

FAJAR PEBRIANTO

Berita terkait

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

5 jam lalu

Sri Mulyani Waspadai Dampak Kenaikan BI Rate terhadap APBN

Menkeu Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan ada dampak kenaikan BI Rate ke level 6,25 persen terhadap APBN, terutama penerimaan pajak.

Baca Selengkapnya

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

6 jam lalu

Prabowo-Gibran: Soal Kabinet hingga Pesan dari Luhut

Luhut menyampaikan pesannya kepada Prabowo Subianto selaku presiden terpilih periode 2024-2029, untuk tidak membawa orang toxic ke dalam kabinet

Baca Selengkapnya

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

7 jam lalu

Respons Jokowi hingga Luhut Soal Komposisi Kabinet Prabowo

Jokowi mengatakan dia dan pihak lain boleh ikut berpendapat jika dimintai saran soal susunan kabinet Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

8 jam lalu

Sorotan Media Asing Soal Luhut Buka Kemungkinan Kewarganegaraan Ganda bagi Diaspora , Apa Alasan dan Syaratnya?

Menkomarinves Luhut Pandjaoitan buka kemungkinan kewarganegaraan ganda untuk diaspora. Apa saja alasan dan syaratnya?

Baca Selengkapnya

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

13 jam lalu

Piala Asia U-23 2024 Berakhir, Ini Kata Menpora, Erick Thohir, hingga Shin Tae-yong Usai Laga Indonesia vs Irak

Sejumlah pihak mengomentari hasil pertandingan Timnas Indonesia vs Irak dalam laga perebutan peringkat ketiga Piala Asia U-23 2024 lalu.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

1 hari lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

1 hari lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

1 hari lalu

Kuartal I-2024, KSSK Sebut Stabilitas Sistem Keuangan RI Terjaga meski Ketidakpastian Meningkat

Menkeu Sri Mulyani mengatakan Stabilitas Sistem Keuangan Indonesia pada kuartal pertama tahun 2024 masih terjaga.

Baca Selengkapnya

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

1 hari lalu

Luhut Ingatkan Prabowo Jangan Bawa Orang "Toxic" Masuk Pemerintahan

Pesan Luhut ke Prabowo jangan bawa orang toxic ke pemerintahan

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

1 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya