Investor Suka Sandiaga Uno dan Risma, IHSG Akhir Tahun Berpotensi Terus Melejit
Reporter
Francisca Christy Rosana
Editor
Rr. Ariyani Yakti Widyastuti
Selasa, 22 Desember 2020 17:32 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memprediksi perombakan kabinet alias reshuffle akan terus berdampak positif bagi pasar. Ia bahkan memperkirakan respons positif pasar bakal terlihat dari terus membaiknya kinerja indeks harga saham gabungan atau IHSG hingga akhir tahun 2020.
Ibrahim menyebutkan nama-nama menteri baru di jajaran pembantu Presiden Joko Widodo alias Jokowi yang telah populer membuat kepercayaan pasar meningkat.
“Investor suka dengan nama menteri-menteri seperti Sandiaga Uno dan Risma (Tri Rismaharini). Pelaku pasar akan sumringah,” ujar Ibrahim saat dihubungi pada Selasa, 22 Desember 2020.
Sandiaga Uno adalah calon wakil presiden yang kalah dalam kontestasi Pilpres 2019. Dia didapuk sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menggantikan Wishnutama Kusubandio.
Sedangkan Tri Rishmaharini merupakan Walikota Surabaya yang diangkat menjadi Menteri Sosial. Risma menggantikan Juliari Batubara, menteri sebelumnya yang tersangkut kasus korupsi pengadaan bantuan sosial atau bansos sembako.
Dengan perilaku pasar merespons perombakan kabinet ini, kata Ibrahim, akan mendorong IHSG merangkak terus ke level 6.100 dari posisi penutupan perdagangan hari ini yang bertengger di 6.023. Sentimen positif terhadap IHSG akan bertahan sampai sebelum Hari Raya Natal. Namun setelah Natal, Ibrahim memprediksi IHSG akan kembali fluktuatif.
<!--more-->
Meski sentimen terhadap reshuffle kabinet cenderung positif, Ibrahim memperkirakan kondisi tersebut tak serta-merta bakal membuat posisi rupiah menguat. Ibrahim mengatakan nilai tukar rupiah masih dibayangi tekanan oleh faktor eksternal, yaitu lockdown beberapa negara di Eropa. Situasi ini terjadi setelah munculnya mutasi baru virus Corona.
Sementara itu, pada sore hari ini IHSG anjlok lebih dari 2 persen pada perdagangan hari ini. IHSG anjlok menyusul ketakutan pelaku pasar terkait penemuan varian baru virus corona di Inggris yang disebut menyebar lebih cepat.
Data Bloomberg menunjukkan IHSG ditutup melemah 142,33 poin atau 2,31 persen ke level 6.023,28. Indeks dibuka di level 6.146,65 dan bergerak di rentang 6.010,21 hingga 6.176,46.
Kejatuhan IHSG dimulai saat sesi kedua berlangsung. Pada pukul 13.36 WIB, indeks saham anjlok 1,79 persen atau 110,23 poin menjadi 6.055,39. Pada akhir sesi I, indeks juga melemah cukup dalam sebesar 0,84 persen.
Sedangkan pada penutupan perdagangan hari ini, sebanyak 116 saham menguat, 401 saham melemah, dan 192 saham stagnan. Secara sektoral, seluruh sektor melemah yang mana sektor infrastruktur anjlok paling dalam sebesar 3,84 persen.
Baca: Usai Dicopot Jokowi dari Menteri, Wishnutama Ingin Quality Time dengan Keluarga