Suasana antrean di jalur prioritas untuk kelompok rentan Covid-19 di Terminal 3 Bandara Soekarno - Hatta, Selasa 15 Desember 2020. TEMPO | Joniansyah Hardjono
TEMPO.CO, Jakarta - Pengamat penerbangan sekaligus anggota Ombudsman Alvin Lie mengatakan Bandara Soekarno-Hatta memiliki potensi menyaingi Bandara Changi, Singapura, menjadi hub distribusi vaksin Covid-19 di Asia Tenggara. Namun, potensinya masih perlu direalisasi melalui langkah nyata.
Alvin menuturkan Bandara Soekarno-Hatta memiliki infrastruktur yang memadai untuk menyaingi Bandara Changi. "Ini tinggal siapa yang mau melaksanakan positioning, ini persaingan dagang tinggal konsepnya bagaimana, kemasannya bagaimana, harganya bagaimana insentifnya apa, Indonesia bisa bersaing saya kira secara sehat," katanya kepada Bisnis.com, Rabu, 16 Desember 2020.
Guna menangkap potensi ini, lanjutnya, para menteri dan BUMN terkait perlu membuat rancangan Indonesia sebagai hub tersebut, sehingga tidak melulu fokus pada pasar dalam negeri.
"Silakan menteri-menteri dan para Direktur Utama BUMN terkait bersama-sama merancang apakah menyerah kalah kepada Singapura atau Indonesia mau punya konsep yang tidak kalah menariknya bagi perusahaan-perusahaan yang akan memasarkan vaksinnya di Asia Tenggara ini," katanya.
Alvin menerangkan peluang Bandara Changi menjadi hub distribusi vaksin Covid-19 di Asia Tenggara sangat mungkin terjadi karena upayanya sudah cukup cepat dan tepat. Bahkan, pergerakan Singapura untuk mengambil posisi inii sudah mendahului negara Asean lainnya.
Dia mengatakan Singapura bahkan sudah menyiapkan Bandara Changi sebagai tempat pelayanan vaksinasi dari berbagai negara, tidak hanya bagi warga negaranya saja. <!--more--> "Misalkan orang-orang Indonesia yang ingin vaksinasi tidak perlu masuk Singapura cukup di bandaranya saja. Namun demikian, saya yakin negara-negara Asean lainnya seperti Malaysia, Indonesia, Thailand pasti akan mencari terobosan," katanya.
Alvin menekankan pergerakan negara-negara Asia Tenggara lainnya penting agar Singapura tidak berdiri sendiri, sehingga terjadi persaingan. "Ini tinggal seberapa siap Indonesia bersaing dengan mereka," katanya.
Bandara Changi Singapura tengah berupaya menjadi pusat distribusi vaksin virus corona (Covid-19) untuk kawasan Asia Tenggara. Otoritas bandara tersebut meningkatkan kapasitas penyimpanan dinginnya (cold storage) dan membentuk satuan tugas untuk mengawasi proyek tersebut.
Dikutip dari NikkeiAsia pada 15 Desember 2020, Singapura membentuk Changi Ready Task Force yang merupakan konsorsium 18 perusahaan dan grup, termasuk Otoritas Penerbangan Sipil Singapura dan operator bandara, Changi Airport Group. Misinya adalah meningkatkan fasilitas dengan tujuan meningkatkan koordinasi di seluruh industri dan memperlancar proses pengiriman vaksin Covid-19.
Pengiriman kargo vaksin Covid-19 dapat membantu menopang industri penerbangan lokal yang tertekan karena kurangnya lalu lintas udara menyusul penutupan sejumlah perbatasan negara untuk membendung penyebaran pandemi. Selain itu, distribusi vaksin juga akan berperan untuk membawa kembali penumpang.