4 Respons Susi Pudjiastuti ke Hashim Djojohadikusumo Soal Lobster

Minggu, 6 Desember 2020 07:01 WIB

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, mengunggah videonya sedang bermain dayung alias paddling lewat media sosial Twitter @susipudjiastuti pada hari ini, Sabtu, 5 Desember 2020. Foto/Twitter/susipudjiastuti

TEMPO.CO, Jakarta – Komisaris PT Bima Sakti Mutiara Hashim Djojohadikusumo memandang kebijakan Susi Pudjiastuti saat menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan periode 2014-2019 keliru. Kebijakan yang ia maksud merujuk pada larangan ekspor benih bening lobster atau benur.

"Banyak nelayan ditangkap, usaha budidaya nelayan miskin itu ditutup. Di Jawa Barat, Jawa Timur, NTT, NTB," kata Hashim dalam konferensi pers, Jumat, 4 Desember.

Melalui akun Twitter pribadinya, @susipudjiastuti, Susi pun menjawab sejumlah pernyataan Hashim.

Cuitan Susi Pudjiastuti: Susi keliru, Hashim tidak keliru
Susi menjawab tudingan adik kandung Prabowo Subianto, Hashim, soal kebijakan larangan ekspor benih bening lobster yang disebut merugikan tersebut. "Luar biasa!!!!!!," tulis Susi. Susi menyertakan cuitannya dengan ikon wajah terkejut. Kicauan itu ia timpali dengan ikon lain, yakni wajah yang menutup mulut.

Di kicauan selanjutnya, Susi kembali menulis: "Susi keliru!!!!". Susi juga menulis: “Susi keliru, Hashim tidak keliru.”

Susi lempar sindiran sambil main paddling
Melalui video yang diunggah di Twitter, Susi kembali menyindir pihak-pihak yang menyebutnya keliru dalam melarang ekspor benur. Namun, Susi kali ini tak langsung menyebut nama Hashim.

“Pagi, matahari cerah sekali. Sayang tadi pagi saya cuma dengar Susi keliru, Susi keliru, Susi keliru. Susi keliru apanya?” tutur Susi.

Susi mengungkapkan kalimat yang sama selama beberapa kali. “Apa urusannya yang keliru? Coba apa?” kata Susi.
<!--more-->
Menurut Susi, saat menjabat sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan, dia telah mempersilakan masyarakat melayangkan tuntutan terhadap kebijakan larangan ekspor benur. Bila terdapat pihak yang keberatan, Susi pun mengungkapkan semestinya mereka sudah sejak dulu mengajukan gugatan itu ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN).

Namun, kata Susi, selama lima tahun, hanya ada satu pengusaha yang menyampaikan gugatannya. “Ada satu perusahaan yang menuntut Rp 1 triliun, tapi oleh pengacara menteri, waktu itu Pak Jaksa Agung, enggak berhasil,” ucap Susi.

Susi mengimbuhkan, kini ia bukan pejabat lagi. Dengan begitu, kebijakan-kebijakannya yang keliru pun semestinya sudah diganti.

“Wong sudah diganti semua yang keliru, mestinya kan jadi benar. Keliru diganti, masa keliru lagi?” katanya.

Disebut tangkapi nelayan, Susi minta informasi lengkap soal nama nelayan yang ditangkap

Soal tudingan adanya beberapa nelayan yang ditangkap, Susi meminta Hashim memberikan informasi nama lengkap. "Tuan Hasyim yth, Mohon info nama, alamat nelayan yg ditangkap oleh Susi?????" ujar Susi. Susi mengatakan pihaknya menunggu informasi tersebut. “Saya tunggu jawaban Anda,” tutur Susi.

Hashim menyatakan kebijakan Susi banyak merugikan nelayan. Larangan ekspor oleh Susi disebut membuat banyak nelayan ditangkap. Hashim pun menyatakan setuju dengan dibukanya ekspor benih bening lobster. "Dengan demikian Saya setuju ekspor lobster, dan juga teripang itu keunggulan Indonesia," tutur Hashim.
<!--more-->
Susi juga timpali Hotman Paris
Susi tak hanya menanggapi Hashim. Ia pun melempar pertanyaan kepada pengacara Hotman Paris soal izin ekspor perusahaan Hashim. Hotman sebelumnya menyebut kliennya belum mengantongi izin tersebut.

"(Perusahaan) Yang mane bang????" tulis Susi masih lewat akun Twitternya. Pertanyaan itu mengomentari artikel Tempo berjudul "Hotman Paris: Perusahaan Hashim Belum Kantongi Izin Ekspor Benih Lobster".

Hotman, dalam konferensi pers, mengatakan perusahaan PT Bima Sakti Mutiara yang dikelola oleh Hashim dan anaknya, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo, belum memiliki izin ekspor benih lobster.

"Dalam kenyataannya sampai hari ini PT Bima Sakti Mutiara sampai hari ini belum mempunyai atau masih menunggu kelengkapan izin ekspor," ujar Hotman, Jumat, 4 Desember 2020.

Ia berujar izin ekspor itu masih menunggu empat sertifikat yang perlu dipenuhi. Keempatnya adalah surat keterangan telah melakukan pembudidayaan lobster bagi eksportir yang belum dapat, sertifikat instalasi karantina ikan, sertifikat cara pembibitan yang baik, serta surat penetapan waktu pengeluaran.

Karena itu, hingga kini, Hotman mengatakan perusahaan kliennya tidak pernah melakukan ekspor. Perusahaan tersrbut, dia mengklaim, juga tidak melakukan praktik menyogok untuk mendapatkan izin-izin.

"Justru di situlah yang sangat disesalkan oleh Ibu Sarah ini. Apa lagi bapaknya. Dia sebagai keponakannya Prabowo (Menteri Pertahanan Prabowo Subianto) justru mendapat diskriminasi karena orang lain sudah dapat izin ekspor, dia belum dapat," kata Hotman.

Perusahaan Hashim termasuk satu dari daftar 65 perusahaan eksportir lobster yang datanya masuk ke Kementerian Kelautan dan Perikanan. Pada 17 November melalui surat bernomor B.22059/DJPT/TU.330.D1/XI/2020, KKP mengundang 65 perusahaan, tak terkecuali Bima Sakti Mutiara, untuk sosialisasi kebijakan Peraturan Menteri Nomor 12 Tahun 2020 yang mengatur ekspor benur.

FRANCISCA CHRISTY ROSANA | CAESAR AKBAR

Baca juga:
Paddling di Laut, Susi Pudjiastuti Lempar Sindiran: Apa Urusannya yang Keliru?

Advertising
Advertising

Berita terkait

Ministry of Marine Affairs and Fisheries Reopen Export of Lobsters Larvae for Vietnam

6 hari lalu

Ministry of Marine Affairs and Fisheries Reopen Export of Lobsters Larvae for Vietnam

Ministry of Marine Affairs and Fisheries has allowed the resumption of lobster larvae exports. The cultivation must be in Vietnam.

Baca Selengkapnya

Demi Lobster Kawan Vietnam

7 hari lalu

Demi Lobster Kawan Vietnam

Pemerintah membuka kembali keran ekspor lobster dengan syarat para pengusaha membudidayakannya di sini atau di Vietnam-tujuan utama ekspor lobster.

Baca Selengkapnya

Projo Dorong Ridwan kamil berpasangan Keponakan Prabowo di Pilkada Jakarta 2024, Ini Profil Rahayu Saraswati

12 hari lalu

Projo Dorong Ridwan kamil berpasangan Keponakan Prabowo di Pilkada Jakarta 2024, Ini Profil Rahayu Saraswati

Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Djojohadikusumo didukung Projo dampingi eks Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil maju di Pilkada Jakarta 2024.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

33 hari lalu

Terpopuler: Sri Mulyani Tanggapi Ramai Barang Bawaan ke Luar Negeri, THR Jokowi dan Ma'ruf Amin

Berita terpopuler bisnis pada Senin, 25 Maret 2024, dimulai dari respons Sri Mulyani Indrawati soal ramai pembahasan barang bawaan ke luar negeri.

Baca Selengkapnya

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

34 hari lalu

Terkini: Nilai THR Jokowi dan Ma'ruf Amin, Kisah Sri Mulyani Dirayu Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia

Berita terkini: Berapa nilai THR yang diterima Jokowi dan Ma'ruf Amin? Kisah Sri Mulyani saat dirayu Susi Pudjiastuti untuk pulang ke Indonesia.

Baca Selengkapnya

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

34 hari lalu

Cerita Sri Mulyani Dibujuk Susi Pudjiastuti Pulang ke Indonesia Menjadi Menkeu

Sri Mulyani bercerita pertemuan dia dengan Susi Pudjiastuti yang membujuknya pulang ke Indonesia menjadi Menteri Keuangan.

Baca Selengkapnya

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

35 hari lalu

Prabowo Masih Ungkit Nilai 11 dari 100 Kepadanya, Begini Kilas Peristiwanya

Anies Baswedan memberikan skor 11 dari 100 untuk kerja Kemenhan di bawah Prabowo saat debat capres lalu. Sampai sekarang masih diungkit Prabowo.

Baca Selengkapnya

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

18 Februari 2024

Terkini: Wanti-wanti Susi Pudjiastuti soal Makan Siang Gratis Prabowo, Investor Pertanyakan Kelanjutan IKN

Berita terkini bisnis pada siang ini dimulai dari Susi Pudjiastuti yang mengingatkan soal program makan siang gratis Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya

Profil 3 Partai Politik di Posisi 3 Besar dalam Pileg Pemilu 2024 Versi Quick Count

18 Februari 2024

Profil 3 Partai Politik di Posisi 3 Besar dalam Pileg Pemilu 2024 Versi Quick Count

Beberapa lembaga survei sudah menuntaskan hasil quick count partai politik Pemilu 2024. Berikut profil PDIP, Golkar, dan Gerindra di posisi 3 besar.

Baca Selengkapnya

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

18 Februari 2024

Susi Pudjiastuti Setuju Subsidi BBM Dialihkan untuk Makan Siang Gratis: Asalkan Anggarannya Tidak Disunat

Melalui kicauannya di media sosial X, Susi Pudjiastuti mengaku lebih setuju subsidi BBM dialihkan untuk makan siang gratis anak-anak di sekolah.

Baca Selengkapnya