2 Mal Milik Grup Duniatex Diakuisisi Pakuwon
Reporter
Bisnis.com
Editor
Kodrat Setiawan
Senin, 30 November 2020 06:28 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Emiten properti yang terkenal dengan portofolio mal seperti Kota Kasablanka dan Gandaria City, PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON), mengakuisisi dua mal milik Duniatex Group, yakni Hartono Mall di Solo dan Yogyakarta.
Hartono Lifedata-style Mall Solo di Solo Baru, Sukoharjo, resmi berganti pemilik setelah adanya pengalihan kepemilikan dari PT Delta Merlin Dunia Properti kepada PT Pakuwon Permai.
Alih lahan dan bangunan ini resmi diteken pada Rabu, 25 November 2020. Tak hanya Hartono Lifedata-style Mall Solo yang berganti pemilik, tetapi juga Hartono Lifedata-style Mall Yogyakarta.
Marketing Communication Hartono Lifedata-style Mall Solo, Elfizia Carina, membenarkan pergantian pemilik dua mal besar di Soloraya dan Jogja tersebut. “Iya, betul. Resminya baru dua hari ini. Jadi kami masih masa transisi sehingga dalam tahap adaptasi dulu,” ujar dia, kepada Solopos.com, Sabtu, 28 November 2020.
Perempuan yang akrab disapa Fia ini menjelaskan peralihan kepemilikan ini dimungkinkan bakal mengubah konsep pusat perbelanjaan tersebut. Namun demikian, perubahan seperti apa ke depannya, pihaknya belum tahu. Hal ini termasuk soal perubahan nama.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Solopos.com, PT Delta Merlin Dunia Properti mengumumkan kepada para penyewa atau mitra mereka terkait pengalihan kepemilikan Hartono Lifedata-style Mall Solo dan Jogja kepada PT Pakuwon Permai tertanggal 25 November 2020. Surat tersebut ditandatangani langsung oleh Direktur PT Delta Merlin Dunia Properti, Tan Sauw Hwa.
<!--more-->
PT Delta Merlin (Duniatex) berawal dari perusahaan tekstil kemudian melebarkan sayap ke dunia properti yang didirikan Sugeng Hartono. Anak perusahaan ini antara lain PT Delta Merlin Dunia Properti.
PT Delta Merlin memiliki beberapa hotel di berbagai daerah di Indonesia. Antara lain, Best Western Premier Solo Baru, Noorman Hotel Semarang, Fave Hotel Solo. Kemudian The Alana Hotel Solo, Hartono Trade Center, Marriot Yogyakarta, De Salvatore Art & Boutique Yogyakarta, De Rivier Hotel Jakarta Barat, dan Wisma Hartono Yogyakarta.
“Pasti perubahannya ke arah lebih baik. Kalau soal personel seperti staf juga masih sama,” kata Fia.
Sementara itu, pandemi Covid-19 yang memberikan tekanan terhadap sektor pusat perbelanjaan atau mal tidak membuat PT Pakuwon Jati Tbk., menunda penyelesaian beberapa proyek strategisnya, termasuk mal.
Emiten berkode saham PWON itu meresmikan Pakuwon City Mall pada 20 November 2020, yang merupakan perluasan sekaligus re-branding dari East Coast Mall yang sudah beroperasi sejak Oktober 2010 di Pakuwon City Surabaya.
Peresmian mal itu pun semakin memperkuat daftar portofolio recurring income perseroan. Selain itu, peresmian mal itu menjadikan perseroan memiliki satu lagi pengembangan berskala superblok di kawasan Pakuwon City township.
Direktur Pakuwon Jati Minarto mengatakan bahwa dengan beroperasionalnya Pakuwon City Mall ini, maka jumlah total net lettable area (NLA) retail mal di bawah portofolio PT Pakuwon Jati akan menjadi 663.000 meter persegi.
“Total nilai konstruksi di luar tanah Pakuwon City Mall dan Tower Amor sebesar Rp752 miliar,” ujar Minarto seperti dikutip dari keterangan resminya, 20 November 2020.
Adapun, Pakuwon City Mall akan memiliki internal catchment yang kuat dengan tiga tower apartemen tepat di atas mal dan total unit tersedia hingga 3.100. Ketiga tower apartemen di atas Pakuwon City Mall, yaitu Tower Amor, Tower Bella, dan satu apartemen yang masih dalam tahap perencanaan untuk diluncurkan pada 2022, disebut telah mendapatkan respon positif dari pasar.
BISNIS