Ikut Hannover Messe 2021, RI Akan Pamerkan Implementasi Industri 4.0

Reporter

Antara

Sabtu, 28 November 2020 19:13 WIB

Presiden Joko Widodo bersama Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat acara Peresmian Pembukaan Indonesia Industrial Summit Tahun 2018 dan Peluncuran "Making Indonesia 4.0" di Cendrawasih Hall, JCC, Senayan, Jakarta, 4 April 2018. TEMPO/Subekti.

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menyatakan Indonesia bersiap menampilkan wajah industri nasional pada dunia di ajang unjuk teknologi industri bergengsi, Hannover Messe. Perhelatan itu akan diselenggarakan pada April 2021 setelah pembatalan di tahun ini akibat adanya pandemi Covid-19.

“Indonesia akan menjadi official partner country, sehingga harus dapat memanfaatkan kesempatan penting tersebut, utamanya untuk menampilkan wajah Indonesia di mata dunia dalam upaya transformasi ekonomi, khususnya melalui industri 4.0,” kata Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan dan Akses Industri Internasional (KPAII) Kemenperin, Dody Widodo di Jakarta, Sabtu, 28 November 2020.

Ia menjelaskan pada rapat terbatas beberapa waktu lalu, Presiden Joko Widodo memberikan arahan untuk melanjutkan keikutsertaan pada Hannover Messe 2021 guna mempromosikan peta jalan Making Indonesia 4.0.

“Indonesia akan tetap mengusung tema tentang Making Indonesia 4.0 yang masih sangat relevan dengan tema Hannover Messe 2021, yaitu Industrial Transformation,” tutur Doddy.

Perhelatan internasional tersebut, kata dia, akan mengalami perubahan secara konsep, dengan menekankan isu economic recovery post pandemic dan display categories yang akan ditampilkan pada Paviliun Indonesia.

Selain itu Indonesia akan mempertahankan logo dan tagline “Connect to Accelerate” untuk mendukung sinergi yang ingin dibentuk dalam mendukung pertumbuhan industri 4.0 di Indonesia.

Hannover Messe, kata dia, akan menjadi kesempatan besar bagi Indonesia untuk mendapatkan pengalaman dalam bersaing dengan para pemain utama manufaktur dunia dalam menjual kemampuan teknologi industri.

“Tagline tersebut dapat berfungsi sebagai sebuah branding strategy yang menggambarkan ajakan dan undangan kepada semua pemangku kepentingan, baik itu pemerintah, pelaku industri, dan investor baik dari dalam maupun luar negeri untuk bersinergi mempercepat pertumbuhan industri Indonesia melalui penerapan teknologi industri 4.0,” papar Dody.

Paviliun Indonesia akan menampilkan peta jalan yang menggambarkan arah dan strategi pengembangan industri nasional masa depan, termasuk 10 prioritas dalam upaya memperkuat struktur industri nasional.

Ke-10 prioritas tersebut adalah perbaikan alur aliran material, mendesain ulang zona industri, akomodasi standar sustainability, pemberdayaan UMKM, membangun infrastruktur digital nasional, menarik investasi asing, peningkatan kualitas SDM, pembentukan ekosistem inovasi, menerapkan insentif investasi teknologi, dan harmonisasi aturan dan kebijakan.

Berikutnya, Paviliun Indonesia akan memberikan ilustrasi perjalanan Making Indonesia 4.0 sekaligus menunjukkan seberapa jauh lompatan perjalanan implementasi industri 4.0 sejak peluncuran Making Indonesia 4.0 tahun 2018, peresmian Indonesia Industry 4.0 Readiness Index atau INDI 4.0 (2019), dan kemudian disusul dengan program pengembangan ekosistem industri 4.0 atau SINDI 4.0 (2019).

“Paviliun Indonesia juga akan dilengkapi dengan pengenalan showcase pembangunan Pusat Inovasi Digital Indonesia (PIDI 4.0) yang diinisiasi oleh Kemenperin,” kata Dody.

Selain itu, akan ditampilkan juga Smart Industrial Park Facilities sebagai bagian penting dalam pengembangan industri Indonesia akan turut dipromosikan bersama dengan pengembangannya memanfaatkan industri 4.0.

“Kategori produk yang akan dipamerkan pada Paviliun Indonesia terdiri dari automotion, motion & drives, digital ecosystems, energy solutions, engineered part & solutions, future hub, global business & markets, serta compressed air & vacuum,” ujar Dody.

Dody menyampaikan, Kemenperin mendorong para pelaku industri dalam negeri untuk dapat memanfaatkan momentum RI menjadi negara mitra resmi di Hannover Messe 2021.

“Kehadiran di Hannover Messe memberikan kesempatan bagi pelaku industri untuk benchmarking atas perkembangan teknologi dalam memecahkan permasalahan industri,” ujar Dody.

Dukungan khusus kepada startup, kata dia, ditunjukkan dengan memberikan panggung kepada para startup Indonesia yang memiliki teknologi tepat guna yang bisa dimanfaatkan dan menjadi solusi tidak hanya bagi masyarakat Indonesia, tetapi juga dunia.

ANTARA

Berita terkait

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

1 hari lalu

Realisasi Kredit Bank Mandiri Kuartal I 2024 Tembus Rp 1.435 Triliun

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. telah menyalurkan kredit konsolidasi sebesar Rp 1.435 triliun pada kuartal I 2024.

Baca Selengkapnya

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

2 hari lalu

Polda Metro Jaya Gelar Olah TKP Industri Rumahan Narkoba di Sentul Hari Ini

Rumah yang menjadi tempat industri narkoba ini terdiri atas dua lantai, dengan cat berwarna kuning keemasan.

Baca Selengkapnya

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

7 hari lalu

Kini Impor Bahan Baku Plastik Tidak Perlu Pertimbangan Teknis Kemenperin

Kementerian Perindustrian atau Kemenperin menyatakan impor untuk komoditas bahan baku plastik kini tidak memerlukan pertimbangan teknis lagi.

Baca Selengkapnya

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

7 hari lalu

Indonesia Bahas Pengurangan Emisi Karbon di Hannover Messe 2024

Pemerintah RI membahas langkah strategis mengurangi emisi karbon sektor industri di ajang pameran global Hannover Messe 2024 Jerman.

Baca Selengkapnya

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

8 hari lalu

Terkini: OJK Beri Tips Kelola Keuangan untuk Emak-emak, Bulog Siap Jadi Pembeli Gabah Teknologi Cina di Kalimantan Tengah

Kepala Eksekutif OJK Friderica Widyasari Dewi memberikan sejumlah tips yang dapat diterapkan oleh ibu-ibu dalam menyikapi isi pelemahan rupiah.

Baca Selengkapnya

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

10 hari lalu

Luhut Gandeng Cina Kembangkan Teknologi Penanaman Padi di Kalteng: Tinggal Cari Partner Lokal

Luhut Pandjaitan menyatakan bahwa Cina bersedia turut memberikan teknologi padinya ke Indonesia

Baca Selengkapnya

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

11 hari lalu

Fakta Kereta Cepat Jakarta-Surabaya, Digagas SBY dan Batal Libatkan Jepang

Gagasan kereta cepat Jakarta-Surabaya muncul pada 2008, awalnya Indonesia menggandeng Jepang

Baca Selengkapnya

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

14 hari lalu

Pupuk Kujang Kembangkan Produksi Es Kering

Pupuk Kujang menambah lini produk non pupuk dengan meresmikan pabrik dry ice atau es kering memanfaatkan produksi pabrik CO2 cair.

Baca Selengkapnya

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

19 hari lalu

Impor Dibatasi, Pengusaha Tekstil: Meski Belum Signifikan, Tren Kinerja Industri TPT Mulai Positif

Asosiasi Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mengungkapkan dampak kebijakan pembatasan impor yang diterapkan oleh pemerintah.

Baca Selengkapnya

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

25 hari lalu

CIPS Nilai Aturan Pembatasan Impor Berpotensi Lemahkan Daya Saing Produk Dalam Negeri

Dengan aturan ini, dokumen lartas yang sebelumnya hanya berupa laporan survey (LS) kini bertambah menjadi LS dan Persetujuan Impor.

Baca Selengkapnya