KPBB Usul Pertamina Turunkan Harga Pertamax, Bukan Pertalite

Jumat, 27 November 2020 12:01 WIB

Petugas meletakkan jeriken berisi bahan bakar minyak (BBM) jenis solar untuk layanan pesan antar BBM Pertamina di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta, Rabu, 25 Maret 2020. Warga dapat mencoba layanan pesan antar BBM dan LPG ini lewat call center 135. ANTARA/M Risyal Hidayat

TEMPO.CO, Jakarta - Direktur Eksekutif Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) Ahmad Safrudin mengusulkan agar PT Pertamina (Persero) memberi promo atau diskon pada Pertamax RON 92, ketimbang memberi diskon pada Pertalite RON 90. Pasalnya, ia mengingatkan bahwa seperti halnya Premium, Pertalite juga tak memenuhi standar Euro IV.

"Harapannya dari Premium masyarakat beralih ke Pertamax langsung. Jadi jangan turunkan harga Pertalite. Yang harus diturunkan justru Pertamax," ujar Ahmad dalam webinar, Jumat, 27 November 2020.

Ahmad mengatakan, berdasarkan survei lembaganya, faktor harga saat ini menjadi pertimbangan utama masyarakat memilih bahan bakar. Sementara, pertimbangan keselamatan dan keawetan mesin menjadi pertimbangan sebagian masyarakat.

Dari sana, Ahmad juga menanyakan seberapa tinggi harga BBM Euro IV yang sanggup dibeli oleh masyarakat. Dari survei tersebut, ia mendapati bahwa preferensi harga bahan bakar yang sesuai bagi masyarakat adalah di kisaran Rp 5.000 hingga Rp 7.000 per liter.

"Preferensi harga masyarakat itu sesuai dengan harga bahan baka di global, misalnya saja di Malaysia yang di kisaran Rp 6.800 per liter untuk bahan bakar Euro IV dan di Australia pada kisaran Rp 7.500 per liter untuk Euro VI," ujar Ahmad.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Untuk mencapai harga yang sesuai dengan preferensi masyarakat, Ahmad meminta pemerintah membedah dan membuka secara transparan penyebab harga bahan bakar beroktan tinggi masih relatif tinggi di Tanah Air.

"Pemerintah harus turun tangan, tidak bisa hanya menugasi Pertamina. Kalau tidak, akan banyak-banyak yang dilanggar karena tidak menempatkan kebijakan harga jenis BBM sesuai amanat regulasi," tutur Ahmad.

Sebelumnya, Ahmad berujar Standar Euro IV yang ditetapkan lewat Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 Tahun 2020 yang berlaku pada Oktober 2018 adalah amanat dari Undang-undang Dasar 1945 Pasal 28H, UU Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, serta Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara.

"Konsekuensinya adalah penggunaan BBM yang tidak memenuhi syarat untuk Kendaraan Berstandard Euro IV harus dihentikan," ujar Ahmad. Bahkan, selain Premium, ia mengatakan Pertalite RON 90, Solar CN48, dan Dexlite CN51 tidak memenuhi syarat kendaraan berstandar Euro II, apalagi untuk standar Euro IV, sehingga harus dihapus juga penggunaannya.

Masih belum disetopnya penjualan Premium, menurut Ahmad, menunjukkan bahwa Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dan PT Pertamina (Persero) tidak mematuhi peraturan perundangan. Sementara Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan juga dinilai tidak konsisten dengan ketentuan dalam mengawal amanat peraturan perundangan.

<!--more-->

PT Pertamina (Persero) terus memperluas Program Langit Biru (PLB) ke sejumlah wilayah di Indonesia. Melalui Program Langit Biru, Pertamina meluncurkan Program Pertalite harga khusus, sehingga konsumen dapat merasakan performa Pertalite dengan harga Rp 6.450 per liter, lebih rendah Rp 1.200 dari harga normal Pertalite yaitu Rp 7.650.

Adapun PLB berlaku untuk konsumen kendaraan bermotor roda dua dan roda tiga, angkutan umum kota serta taksi pelat kuning.

"Selain kendaraan bermotor roda dua dan roda tiga, Pertamina juga menyasar angkot dan taksi pelat kuning yang merupakan transportasi publik, sehingga diharapkan menjadi contoh bagi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan beralih ke bahan bakar berkualitas," ujar Unit Manager Communication, Relation & CSR Marketing Operation Region III Eko Kristiawan dalam keterangan tertulis, dikutip Ahad, 22 November 2020.

Baca: 5 Fakta Soal Wacana Penghapusan BBM Premium, Awal Mula hingga Komentar Ahok

CAESAR AKBAR

Berita terkait

Promo Gajian di Yoshinoya, Pepper Lunch, dan HokBen: Diskon 50 Persen hingga Beli 1 Gratis 1

1 jam lalu

Promo Gajian di Yoshinoya, Pepper Lunch, dan HokBen: Diskon 50 Persen hingga Beli 1 Gratis 1

Sejumlah merchant makanan menawarkan ragam promo di pekan terakhir April 2024. Cek daftar lengkap promo tersebut berikut ini.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

19 jam lalu

Pertamina International Shipping Catat Penurunan Emisi Karbon 25.445 Ton

PT Pertamina International Shipping mencatat data dekarbonisasi PIS turun signifikan setiap tahun.

Baca Selengkapnya

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

20 jam lalu

PGN Optimalkan Produk Gas Alam Cair

PGN mulai optimalkan produk gas alam cair di tengah menurunnya produksi gas bumi.

Baca Selengkapnya

Harga Tiket MotoGP Mandalika Didiskon 50 Persen Selama 26 April hingga 5 Mei 2024

1 hari lalu

Harga Tiket MotoGP Mandalika Didiskon 50 Persen Selama 26 April hingga 5 Mei 2024

Harga tiket ajang MotoGP di Sirkuit Pertamina Mandalika, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, didiskon 50 persen selama periode early bird.

Baca Selengkapnya

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

2 hari lalu

Cara Mendaftar Sebagai Penerima LPG 3 Kg Bersubsidi

Bagi masyarakat yang belum terdaftar sebagai pembeli LPG 3 kg harus menunjukkan KTP dan Kartu Keluarga (KK) di pangkalan atau penyalur resmi.

Baca Selengkapnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

4 hari lalu

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Bicara Pemerataan Energi Indonesia

PT Pertamina (Persero) dan PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading berpartisipasi dalam pameran industri terkemuka internasional

Baca Selengkapnya

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

4 hari lalu

Pertamina Geothermal Energy Dorong Program Pengelolaan Sampah

PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan berbagai inisiatif untuk menjaga lingkungan.

Baca Selengkapnya

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

4 hari lalu

Pertamina International Shipping Klaim Berhasil Turunkan Emisi Karbon

PT Pertamina International Shipping (PIS) mengklaim dekarbonisasi yang dilakukan perusahaannya dapat menurunkan emisi karbon.

Baca Selengkapnya

Wacana Pembatasan Pertalite dan LPG 3 Kilogram, Politikus PKS Setuju

4 hari lalu

Wacana Pembatasan Pertalite dan LPG 3 Kilogram, Politikus PKS Setuju

Anggota Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat dari fraksi PKS menyatakan setuju dengan pembatasan Pertalite dan LPG 3 kilogram.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

4 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya