Ekspor Benih Lobster Disetop, Pengusaha Desak Perbaikan Tata-Kelola KKP

Kamis, 26 November 2020 16:55 WIB

Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo bersama tersangka pada konferensi pers penetapan tersangka kasus dugaan korupsi ekspor benih lobster di Gedung KPK, Jakarta, Kamis dini hari, 26 November 2020. KPK menetapkan tujuh tersangka dalam kasus korupsi tersebut dari 17 orang yang sempat ditahan. TEMPO/Muhammad Hidayat

TEMPO.CO, JakartaPengusaha mendesak adanya perbaikan tata-kelola ekspor benih bening lobster atau BBL di lingkup Kementerian Kelautan dan Perikanan. Desakan muncul setelah Kementerian menyetop sementara ekspor BBL menyusul ditetapkannya Menteri KKP Edhy Prabowo sebagai tersangka kasus suap pemberian izin usaha perikanan.

“Program ini harus diatur kembali tata-niaganya dengan benar. Kalau tidak ditata, kami tidak menampik pasti akan ada penyelundupan,” ujar Direktur PT Grahafoods Indo Pasifik Chandra Astan saat dihubungi Tempo pada Kamis, 26 November 2020.

Chandra menyayangkan adanya pihak-pihak Kementerian yang bermain dalam kegiatan ekspor BBL. Pihak yang ia maksud adalah Edhy Prabowo dan beberapa stafnya yang telah ditangkap oleh Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK dengan barang bukti aliran dana di rekening ATM dan belanja mewah.

Menurut Candra, sedari awal, pembukaan kembali keran ekspor BBL memiliki tujuan baik. Pertama, program ini digadang-gadang mampu mendongkrak pendapatan negara bukan pajak (PNBP). Kedua, ekspor BBL akan mendorong nelayan mengembangkan kegiatan budidaya sehingga memperoleh nilai tambah dari komoditas yang dihasilkan. Ketiga, ekspor BBL dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan.

“Tapi dalam pelaksanaan ada pihak KKP yang terlibat, ini mengakibatkan program karut-marut,” katanya.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Penyetopan sementara ekspor BBL diumumkan melalui Surat Edaran Nomor B. 22891/PJPT/PI.130/XI/2020 tertarikh 26 November 2020. Kementerian menginformasikan bahwa pemerintah tidak akan menerbitkan surat penetapan waktu pengeluaran atau SPWP dalam waktu yang belum ditentukan.

Chandra berujar, pengusaha akan menanggung potensi kerugian atas investasi yang telah dikeluarkan. “Ada investasi yang sudah meluncur, yang saat ini jumlahnya sudah 50 ribu nelayan. Potensi kerugian pasti ada karena investasi tidak akan mungkin kembali dalam waktu dekat,” ucapnya. Investasi itu berupa belanja jaring, lampu genset, kapal, dan modal usaha.

Baca: Dugaan Pelanggaran Ekspor Lobster, Ombudsman Ungkap 5 Temuan

FRANCISCA CHRISTY ROSANA

Berita terkait

Sumatera Selatan Masuk Jalur Utama Penyelundupan Benih Lobster, 2,3 Juta Ekor Berhasil Diselamatkan Aparat

7 jam lalu

Sumatera Selatan Masuk Jalur Utama Penyelundupan Benih Lobster, 2,3 Juta Ekor Berhasil Diselamatkan Aparat

Sumatera Selatan masuk sebagai salah satu jalur utama penyelundupan benih lobster. Dari 2021-2023, berhasil digagalkan 17 kali upaya penyelundupan.

Baca Selengkapnya

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

2 hari lalu

Kronologi OTT Bendesa Adat Bali yang Diduga Peras Investor Rp10 Miliar

Seorang Bendesa Adat Berawa di Bali berinisial KR diduga memerasa pengusaha demi memberikan rekomendasi izin investasi

Baca Selengkapnya

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

3 hari lalu

Bendesa Adat Peras Pengusaha yang Mau Investasi Kejati Bali: Baru Pertama Kali Terungkap

Kejaksaan Tinggi Bali melakulan operasi tangkap tangan terhadap Bendesa Adat yang diduga memeras seorang pengusaha.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

4 hari lalu

Terpopuler: Airlangga dan Menteri Perdagangan Inggris Bahas Produk Susu, Gunung Ruang Erupsi 5 Bandara di Sulawesi Kemarin Masih Ditutup

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto saat melakukan kunjungan kerja di London, bertemu dengan Menteri Perdagangan Inggris The Rt. Hon. Greg Hands MP

Baca Selengkapnya

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

5 hari lalu

Terkini: Pendapatan Garuda Indonesia Kuartal I 2024 Melonjak, Sri Mulyani Kembali Bicara APBN untuk Transisi Energi

PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk. mencatatkan pertumbuhan pendapatan di kuartal I 2024 ini meningkat hingga 18,07 persen dibandingkan kuartal I 2023.

Baca Selengkapnya

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

5 hari lalu

Terpopuler: Zulhas Revisi Permendag Barang Bawaan Impor, Teten Evaluasi Pernyataan Pejabatnya soal Warung Madura

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas merevisi lagi peraturan tentang barang bawaan impor penumpang warga Indonesia dari luar negeri.

Baca Selengkapnya

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

7 hari lalu

Trenggono Akui Ekosistem Budi Daya Lobster Belum Terbentuk

Trenggono menjelaskan alasannya menggandeng negara tetangga, Vietnam untuk budi daya benih lobster. Trenggono telah membuka keran ekspor benur.

Baca Selengkapnya

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

7 hari lalu

Sebut Lobster Komoditas Unggul Indonesia, Trenggono Terimakasih ke Vietnam

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono mengatakan bahwa setidaknya ada lima komoditas di sektor perikanan dan kelautan Tanah Air yang unggul. Ia menyebut lima komoditas itu di antaranya udang, rumput laut, tilapia, lobster, dan kepiting.

Baca Selengkapnya

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

9 hari lalu

Warga Ungkap Rumah Tempat Brigadir RA Tewas dengan Luka Tembak Milik Pengusaha Batu Bara

Brigadir RA ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala di dalam mobil Alphard di sebuah rumah di Mampang.

Baca Selengkapnya

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

10 hari lalu

Setelah Laporkan Kapolres Tangsel ke Divisi Propam Polri, Pengusaha ini ke LPSK Bawa Bukti Penembakan Kantornya

Budi meminta perlindungan LPSK. Lawan pengusaha importir mesin itu diduga dibekingi jenderal.

Baca Selengkapnya