Efektivitas Vaksin Covid-19 AstraZeneca Diklaim hingga 90 Persen
Reporter
Caesar Akbar
Editor
Kodrat Setiawan
Selasa, 24 November 2020 08:57 WIB
TEMPO.CO, Jakarta - Produsen farmasi yang bermarkas di Inggris, AstraZeneca, mengklaim vaksin Covid-19 yang dikembangkannya bersama Universitas Oxford sangat efektif dalam mencegah Covid-19. Hal tersebut disimpulkan dari uji klinis kandidat vaksin, AZD1222, di Inggris dan Brasil.
"Titik akhir primer, dan tidak ada rawat inap atau kasus penyakit parah yang dilaporkan pada peserta yang menerima vaksin," dinukil dari keterangan resmi AstraZeneca di laman resminya, Senin, 23 November 2020. Total ada 131 kasus COVID-19 dalam analisis sementara.
Satu rejimen dosis vaksin tersebut, n=2.741, diklaim menunjukkan kemanjuran vaksin 90 persen ketika diberikan setengah dosis, diikuti dengan dosis penuh setidaknya satu bulan terpisah. Dan rejimen dosis lainnya, n=8.895, menunjukkan kemanjuran 62 persen bila diberikan sebagai dua dosis penuh terpisah setidaknya satu bulan.
Analisis gabungan dari dua rejimen dosis, n=11.636, menghasilkan efikasi rata-rata 70 persen. "Lebih banyak data akan terus terkumpul dan analisis tambahan akan dilakukan, menyempurnakan pembacaan khasiat dan menetapkan durasi perlindungan," tulis perseroan.
Badan Pemantau Keamanan Data independen menetapkan bahwa analisis tersebut memenuhi titik akhir utamanya, yang menunjukkan perlindungan dari Covid-19 pada 14 hari atau lebih setelah menerima dua dosis vaksin. Badan tersebut juga mengonfirmasi tidak adanya peristiwa keamanan serius pada uji coba vaksin tersebut.
AstraZeneca segera mempersiapkan pengiriman data sesuai peraturan kepada otoritas di seluruh dunia yang memiliki kerangka kerja untuk persetujuan bersyarat atau awal. Perseroan akan mencari Daftar Penggunaan Darurat dari Organisasi Kesehatan Dunia alias WHO untuk mempercepat ketersediaan vaksin di negara-negara berpenghasilan rendah. Secara paralel, analisis lengkap dari hasil sementara sedang dikirimkan untuk publikasi dalam jurnal peer-review.
<!--more-->
"Penemuan ini menunjukkan bahwa kita memiliki vaksin yang efektif yang akan menyelamatkan banyak nyawa. Yang menarik, kami menemukan bahwa salah satu dari rejimen pemberian dosis kami mungkin sekitar 90 persen efektif dan jika aturan pemberian dosis ini digunakan, lebih banyak orang dapat divaksinasi dengan suplai vaksin yang direncanakan," ujar Kepala Penyelidik Uji Coba Vaksin Oxford, Andrew Pollard.
Chief Executive Officer AstraZeneca Pascal Soriot mengatakan kemanjuran dan keamanan vaksin yang dikembangkan perseroan memastikan bahwa vaksin itu akan sangat efektif melawan Covid-19 dan akan berdampak langsung pada kondisi darurat kesehatan masyarakat ini. Ia menjamin vaksin tersebut nantinya akan terjangkau dan tersedia secara global dengan rantai pasok sederhana dan komitmen nirlaba dari perseroan.
Analisis efektivitas vaksin ini mencakup data uji dari uji coba kandidat vaksin, COV002 Tahap II dan III, di Inggris, serta uji coba COV003 Tahap III di Brasil. Lebih dari 23.000 peserta sedang dinilai dengan mengikuti dua dosis rejimen setengah dosis atau rejimen dua dosis penuh AZD1222 atau pembanding. Uji coba global mengevaluasi peserta berusia 18 tahun atau lebih dari berbagai kelompok ras dan geografis yang sehat atau memiliki kondisi medis dasar yang stabil.
Uji klinis juga sedang dilakukan di AS, Jepang, Rusia, Afrika Selatan, Kenya, dan Amerika Latin dengan uji coba terencana di negara Eropa dan Asia lainnya. Secara total, Perseroan mengharapkan untuk mendaftarkan hingga 60 ribu peserta secara global.
Perseroan menyatakan telah membuat kemajuan pesat dalam manufaktur dengan kapasitas hingga 3 miliar dosis vaksin pada tahun 2021 secara bergilir, menunggu persetujuan regulasi. Vaksin ini juga diklaim dapat disimpan, diangkut dan ditangani pada kondisi lemari es biasa, yaitu di kisaran 2-8 derajat Celsius, setidaknya selama enam bulan dan diberikan dalam pengaturan perawatan kesehatan yang ada.
CAESAR AKBAR
Baca juga: Vaksin Covid-19 AstraZeneca Beri Harapan Perlindungan Lansia