Core Prediksi Pertumbuhan Ekonomi 3 hingga 6 Persen di Tahun Depan

Sabtu, 21 November 2020 16:37 WIB

Ilustrasi Kemiskinan Jakarta. Ed Wray/Getty Images

TEMPO.CO, Jakarta - Center of Reform on Economics atau Core Indonesia menilai 2021 merupakan tahun krusial yang diharapkan masyarakat Indonesia untuk menjadi tahun pemulihan ekonomi, paska keterpurukan akibat serangan pandemi Covid-19 pada 2020.

Core Indonesia melihat peluang besar bagi ekonomi Indonesia untuk membalikkan kondisi resesi pada tahun ini menjadi tumbuh positif pada kisaran 3 – 6 persen pada tahun 2021.

"Lebarnya rentang potensi pertumbuhan ekonomi ini tidak terlepas dari
kompleksitas faktor-faktor yang mempengaruhi sejauh mana ekspansi ekonomi Indonesia akan terjadi pada tahun depan," kutip dari pernyataan tertulis Core, Sabtu, 21 November 2020.

Core menilai kondisi tersebut sangatlah berbeda dengan pola pergerakan ekonomi pra-pandemi yang relatif lebih stabil. Menurut CORE Indonesia, ada sejumlah faktor penting yang akan mempengaruhi tingkat pemulihan ekonomi pada 2021 dan juga tahun-tahun berikutnya.

Faktor tersebut, yaitu tren perkembangan pandemi Covid-19, adaptabilitas masyarakat dalam menghadapi pandemi, kecepatan penemuan dan pendistribusian vaksin, efektivitas implementasi Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN), serta ada tidaknya terobosan kebijakan yang mendorong reformasi dan transformasi ekonomi untuk pemulihan yang lebih kuat dan berkelanjutan.

Advertising
Advertising

<!--more-->

Pertumbuhan ekonomi diperkirakan hanya akan mencapai batas bawah tiga persen pada tahun depan apabila terjadi kondisi sebagai berikut. Pertama, tingkat penularan wabah Covid-19 yang mulai menunjukkan tanda-tanda penurunan menjelang akhir 2020 kembali meningkat pada tahun 2021 (second wave).

Kedua, proses distribusi vaksin Covid-19 berjalan lamban dan belum dapat diakses secara masal hingga semester kedua 2021. Ketiga, tingkat
keyakinan masyarakat kalangan menengah dan atas untuk berbelanja belum sepenuhnya pulih yang menyebabkan masih terbatasnya ekspansi sejumlah sektor ekonomi.

Keempat, respons kebijakan pemerintah terutama program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) berjalan lamban dan kurang efektif.

Namun, ekspansi ekonomi tahun depan berpotensi lebih cepat hingga mencapai enam persen apabila beberapa asumsi berikut terpenuhi. Pertama, penularan wabah Covid-19 secara konsisten mereda pada 2021. Kedua, pendistribusian vaksin Covid-19 berjalan lancar dan dapat diakses secara masal pada semester kedua 2021.

Ketiga, masyarakat semakin dapat beradaptasi terhadap pandemi dan tingkat keyakinan masyarakat kalangan menengah-atas untuk berbelanja pulih dengan cepat.

Kondisi tersebut juga didukung oleh respons kebijakan pemerintah yang
cepat dan efektif, tidak hanya terbatas pada yang bersifat jangka pendek, tetapi juga terobosan kebijakan yang mendorong reformasi dan transformasi ekonomi untuk pemulihan yang lebih kuat dan berkelanjutan.

Baca: Ekonom Usul Pemerintah Tak Turunkan Anggaran BLT di 2021, Ini Sebabnya

HENDARTYO HANGGI

Berita terkait

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

20 menit lalu

Jokowi Ungkap 2 Faktor Ekonomi yang Bikin Semua Negara Ketakutan

Presiden Jokowi meminta Indonesia menyiapkan fondasi yang kuat untuk pembangunan masa depan.

Baca Selengkapnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

18 jam lalu

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Aprisindo: Pengetatan Impor Mempersulit Industri Alas Kaki

Asosiasi Persepatuan Indonesia menanggapi tutupnya pabrik sepatu Bata. Pengetatan impor mempersulit industri memperoleh bahan baku.

Baca Selengkapnya

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

1 hari lalu

Bandara AH Nasution Sumut Senilai Rp 434,5 Miliar Rampung Dibangun, Menhub: Bisa Tingkatkan Ekonomi Daerah

Proyek pembangunan bandara AH Nasution ini mulai dibangun pada 2020 dengan anggaran sebesar Rp 434,5 miliar.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Tak Hanya India, Jepang Juga Kecewa Atas Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Pemerintah Jepang menanggapi komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor penghambat pertumbuhan ekonomi di Cina, India dan Jepang.

Baca Selengkapnya

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

1 hari lalu

LPEM UI: Proyeksi Ekonomi RI Tumbuh 5,15 Persen di Kuartal I 2024

Perayaan bulan suci Ramadan dan hari raya Idul Fitri juga dapat memacu pertumbuhan ekonomi domestik lebih lanjut.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 hari lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

2 hari lalu

LPEM FEB UI Perkirakan Pertumbuhan Ekonomi Kuartal Pertama 5,15 Persen

Pemilu dan beberapa periode libur panjang seperti lebaran berpotensi mendorong konsumsi dan pertumbuhan ekonomi pada kuartal pertama 2024.

Baca Selengkapnya

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

2 hari lalu

17 Bandara Internasional Dipangkas, Bagaimana Dampaknya ke Pertumbuhan Ekonomi Daerah?

Direktur Utama InJourney Airports, Faik Fahmi mengatakan pemangkasan jumlah bandara internasional tidak bepengaruh signifikan ke ekonomi daerah.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

2 hari lalu

Sri Mulyani Sebut Pertumbuhan Ekonomi Global Bakal Stagnan di 3,2 Persen, Bagaimana Dampaknya ke RI?

Sri Mulyani menyebut perkiraan pertumbuhan ekonomi global pada tahun ini bakal relatif stagnan dengan berbagai risiko dan tantangan yang berkembang.

Baca Selengkapnya

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

5 hari lalu

Ekonomi NTB Tumbuh Positif, Ekspor Diprediksi Meningkat

Perkembangan ekonomi Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) 2023 tumbuh positif.

Baca Selengkapnya