IHSG Ditutup Melemah Setelah Reli Selama Sepekan, Ini Respons BEI

Jumat, 20 November 2020 17:45 WIB

Pergerakan Index Harga Saham Gabungan pada layar monitor di Jakarta, Jumat, 6 November 2020. Indeks harga saham gabungan (IHSG) berpotensi melanjutkan penguatan pada perdagangan Jumat di tengah kenaikan bursa global yang menyambut Pilpres AS 2020. Tempo/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Indeks harga saham gabungan atau IHSG bergerak fluktuatif pada sesi akhir perdagangan hari ini dan sempat menyentuh level 5.628,442. Namun IHSG lalu tertekan dan berakhir di zona merah pada akhir perdagangan dengan koreksi 0,4 persen ke level 5.571,66.

Koreksi itu sekaligus mengakhiri reli pergerakan IHSG yang menguat sejak perdagangan Jumat pekan lalu, 13 November 2020. Dalam sepekan terakhir, laju indeks menguat 2,03 persen.

Berbeda dengan sesi sebelumnya, investor asing menekan pasar modal dalam negeri dengan aksi jual. Tercatat, net sell atau jual bersih mencapai Rp 400,06 miliar hingga menjelang sesi penutupan.

Adapun PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) menjadi sasaran utama aksi jual dengan net sell Rp 83 miliar. PT Astra International Tbk. (ASII) mengekor dengan Rp70,4 miliar.

Direktur Perdagangan dan Penilaian Anggota Bursa PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Laksono Widodo mengatakan pergerakan IHSG dan akhirnya melemah adalah koreksi wajar. Pasalnya, laju indeks sudah naik kencang.

Advertising
Advertising

“Menurut saya koreksi wajar, pasti akan ada aksi take profit setelah naik kencang. Biasanya investor mau weekend dengan tenang jadi take profit dulu ya,” ujar Laksono ketika dihubungi, Jumat, 20 November 2020.

Hal senada disampaikan oleh analis Binaartha Sekuritas Muhammad Nafan Aji Gusta Utama. Ia menyebutkan profit taking terjadi setelah euforia penetapan suku bunga acuan Bank Indonesia. Langkah itu diyakini akan meningkatkan kinerja pertumbuhan ekonomi nasional.

Profit taking juga terjadi setelah market euforia pada hasil pengumuman current account kuartal III/2020 yang berhasil mengalami surplus US$1 miliar atau melampaui ekspektasi pasar,” kata Nafan.

BISNIS

Baca: IHSG Ditutup Naik Setelah Bank Indonesia Turunkan Suku Bunga

Berita terkait

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

2 jam lalu

Samuel Sekuritas: IHSG Sesi I Ditutup Mengecewakan, Sejumlah Saham Bank Big Cap Rontok

IHSG turun cukup drastis dan menutup sesi pertama hari Ini di level 7,116,5 atau -1.62 persen dibandingkan perdagangan kemarin.

Baca Selengkapnya

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

1 hari lalu

Lagi-lagi Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini di Level Rp 16.259 per Dolar AS

Kurs rupiah dalam perdagangan hari ini ditutup melemah 4 poin ke level Rp 16.259 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

2 hari lalu

BNI Sampaikan Langkah Hadapi Geopolitik Global dan Kenaikan Suku Bunga

PT Bank Negara Indonesia atau BNI bersiap menghadapi perkembangan geopolitik global, nilai tukar, tekanan inflasi, serta suku bunga.

Baca Selengkapnya

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

2 hari lalu

BNI Telah Salurkan Kredit hingga Rp 695,16 Triliun per Kuartal I 2024

Tiga bulan pertama 2024, kredit BNI utamanya terdistribusi ke segmen kredit korporasi swasta.

Baca Selengkapnya

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

2 hari lalu

Suku Bunga Acuan Naik Jadi 6,25 Persen, BCA Belum akan Ikuti

BCA belum akan menaikkan suku bunga, pasca BI menaikkan suku bunga acuan ke angka 6,25 persen.

Baca Selengkapnya

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

3 hari lalu

IHSG Tutup Sesi Pertama di Zona Hijau, Saham Bank BRI Paling Aktif Diperdagangkan

IHSG menguat 0,86 persen ke level 7.097,2 dalam sesi pertama perdagangan Senin, 29 April 2024.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

6 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

6 hari lalu

Ekonom Ideas Ingatkan 3 Tantangan RAPBN 2025

Direktur Institute for Demographic and Poverty Studies (Ideas) Yusuf Wibisono menyebut RAPBN 2025 akan sejumlah tantangan berat.

Baca Selengkapnya

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

6 hari lalu

Setelah Kemarin Melemah, Kurs Rupiah Hari Ini Diprediksi Menguat

Analis Ibrahim Assuaibi, memperkirakan rupiah hari ini fluktuatif dan akan ditutup menguat pada rentang Rp 16.150 sampai Rp 16.220 per dolar AS.

Baca Selengkapnya

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

6 hari lalu

Pengamat Sebut Kenaikan BI Rate hanya Jangka Pendek, Faktor Eksternal Lebih Dominan

BI menaikkan BI Rate menjadi 6,25 persen berdasarkan hasil rapat dewan Gubernur BI yang diumumkan pada Rabu, 24 April 2024.

Baca Selengkapnya