Trending Bisnis: Tiket AirAsia Rp 10 Ribu hingga Sri Mulyani Soal Dampak Pandemi
Reporter
Tempo.co
Editor
Kodrat Setiawan
Jumat, 20 November 2020 07:02 WIB
TEMPO.CO, Jakarta -Berita trending ekonomi bisnis sepanjang Kamis, 19 November 2020, dimulai dari heboh tiket pesawat AirAsia PP ke Bali Rp 10 ribu hingga pernyataan Menteri Keuangan Sri Mulyani soal ketimpangan gender yang semakin meningkat akibat pandemi Covid-19.
Adapula berita soal Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok buka suara mengenai kabar akan dihapusnya bahan bakar minyak Premium dan Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Henry Subiakto mengomentari ceramah tokoh Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab.
Berikut berita trending ekonomi dan bisnis sepanjang kemarin:
1. Heboh Tiket AirAsia PP ke Bali Rp 10 Ribu, Simak Kisah Penumpang Ini
Salah satu pendiri agen travel Piknik Nusantara, Frannoto, menceritakan pengalamannya membeli tiket AirAsia seharga Rp 10 ribu pergi-pulang Jakarta-Bali. Frannoto mengatakan tiket itu dikantongi setelah ia mendaftarkan paket AirAsia Unlimited Pass pada 9 November 2020 lalu.
"Saya beli promo AirAsia Unlimited Pass seharga Rp 1,5 juta pada 9 November siang. Saat itu juga saya langsung berburu tiket," katanya saat dihubungi Tempo, Rabu, 19 November 2020.
Adapun untuk membeli tiket ini, ia harus lebih dulu menjadi member BIG. Menurut Frannoto, perburuan mencari tiket seharga Rp 10 ribu PP tak mudah. Sebab, tidak semua kursi dijual dengan harga rendah.
Bahkan, Frannoto juga harus memilih tanggal-tanggal khusus karena promo tidak berlaku untuk masa ramai pengunjung atau peak season seperti libur Natal dan Tahun Baru. Menurut Frannoto, maskapai rata-rata hanya menawarkan penerbangan yang bisa dibeli dengan tiket murah pada hari kerja atau weekday.
Di samping itu, agar proses transaksi lancar, Frannoto harus menggunakan kartu kredit. "Teman saya ada yang memakai bank transfer dan Gopay, mereka kesulitan menyelesaikan pembayaran," katanya.
Meski demikian, Frannoto mengatakan telah terbantu dengan adanya promo. Dia pun berhasil membeli tiket penerbangan hingga 15 kali perjalanan dengan harga di bawah Rp 300 ribu PP untuk periode keberangkatan hingga Mei 2021.
Selain ke Bali, ia memperoleh tiket seharga Rp 95 ribu sekali jalan ke Surabaya. Kemudian, Frannoto juga membeli tiket dari Jakarta ke Pontianak dan Padang dengan harga di bawah Rp 100 ribu.
Baca juga berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
2. Ahok Buka Suara Soal Kabar Premium Dihapus Tahun 2021
Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok buka suara mengenai kabar akan dihapusnya bahan bakar minyak Premium, khususnya di area Jawa, Madura, dan Bali, pada 2021 mendatang.
"Yang saya dengar dalam rapat-rapat dengan direksi, tidak ada rencana penghapusan Premium," ujar Ahok kepada Tempo, Kamis, 19 November 2020.
Ia mengatakan dalam rapat tersebut perseroan justru merencanakan untuk menggencarkan Program Langit Biru. Nantinya, masyarakat dapat memilih untuk tetap menggunakan Premium yang tidak ramah lingkungan, atau beralih ke Pertalite atau Pertamax.
Ahok berujar harga Pertamax seolah-olah mahal, namun sebenarnya lebih irit pemakaian dan membuat mesin lebih awet dengan pembakaran yang sempurna. "Kalau kita yang biasa pakai kendaraan, Pertamax justru bagus karena lebih irit dengan pembakaran ikutan yang sempurna," tuturnya.
Perseroan, ujar dia, akan terus mendorong pemakaian bahan bakar minyak atau BBM ramah lingkungan dan irit pemakaian dengan memberikan promo potongan harga, salah satunya melalui aplikasi My Pertamina.
Sebelumnya, Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RM Karliansyah mengatakan pemerintah berkomitmen untuk mengendalikan pencemaran udara dari penggunaan BBM kendaraan bermotor. Hal itu dibarengi dengan rencana PT Pertamina (Persero) yang akan mengurangi penyaluran bahan bakar minyak jenis premium.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
3. Efek Pandemi, Sri Mulyani: Wanita Kehilangan 50 Persen Jam Kerja, Pria 35 Persen
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan ketimpangan gender semakin meningkat akibat pandemi Covid-19. "Pandemi betul-betul menghantam keras seluruh masyarakat tapi dampaknya lebih berat lagi bagi perempuan," ujar dia dalam webinar, Rabu, 18 November 2020.
Sebab, kata dia, Covid-19 betul-betul berdampak pada sektor seperti restoran, akomodasi, atau hotel dan pekerja rumahan. Dalam laporan awal dari ADB UN Woman High Level Round Table tahun 2020 dinyatakan bahwa 54 persen dari 75 juta pekerja di restoran dan industri akomodasi adalah perempuan.
Karena itulah, Sri Mulyani mengatakan perempuan menjadi pihak yang menderita dari kondisi pandemi ini karena pekerjaan mereka paling terdampak Covid-19. "Perempuan kehilangan 50 persen dari jam kerjanya, sementara laki-laki hanya kehilangan 35 persen (jam kerja)," tuturnya.
Di tingkat global, Sri Mulyani mengatakan pendapatan dari 740 juta pekerja perempuan di sektor informal juga berkurang sebesar 60 persen dalam bulan pertama setelah terjadinya Covid-19. Artinya, terjadi implikasi yang asimetris dari Covid-19 ini.
Dia mengatakan dalam situasi normal, angkatan kerja perempuan di Indonesia lebih rendah dari negara lain. Sekarang, jumlahnya menjadi semakin turun akibat pandemi. Di dalam negeri, partisipasi kerja perempuan pada tahun ini juga sedikit turun menjadi 54,56 persen dari 55,5 persen di tahun lalu.
Di sisi lain, dia melihat beban kerja perempuan semakin besar setelah mereka kehilangan pendapatannya di tengah pandemi. Pasalnya, saat ini mereka Tidak lagi mampu membayar day care atau tempat penitipan anak.
Baca berita selengkapnya di sini.
<!--more-->
4. Staf Ahli Menkominfo Sebut UU ITE untuk Lihat Unsur Pidana Pidato Rizieq Shihab
Pernyataan Ketua Mahkamah Konstitusi 2003 - 2008 Jimly Asshiddiqie yang mempersoalkan ceramah Tokoh Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab terus berkembang viral. Salah satu dukungan datang dari Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Henry Subiakto.
Henry menyatakan Rizieq bisa dijerat dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE). “Saya setuju dg Prof Jimly Asshiddiqie, dan tweet2 saya ttg UU ITE sblm ini jg bisa dipakai utk melihat unsur2 pidana dr tindakan syiar kebencian ini. Terlepas dr itu citra Islam dirugikan dg cara2 perilaku buruk spt ini,” katanya seperti dikutip dari akun Twitter @henrysubiakto, Rabu, 18 November 2020.
Sebelum itu, Henry beberapa kali sudah mencuit tanggapannya terhadap ceramah Rizieq sekembalinya ke Indonesia setelah 3 tahun lebih tinggal di Arab Saudi. Ia menyebut ceramah tersebut dengan sengaja untuk menghasut, mensyiarkan kebencian, anjuran melakukan kekerasan serta permusuhan.
Ceramah itu, kata Henry, kemudian disebarkan secara elektronik oleh pihak yang bersangkutan. "Mk pasal yg ancaman hukumannya 6 th ini terpenuhi unsurnya,” tulis Henry dalam salah satu cuitannya.
Adapun Jimly Asshiddiqie melalui akun Twitter miliknya sebelumnya menyebut pidato Rizieq penuh kebencian. Jimly lalu meminta aparat menindak agar provokasi tersebut tidak menyebar luas.
Baca berita selengkapnya di sini.