1 Tahun Jokowi - Ma'ruf Amin, Ekonom Sebut Omnibus Dinilai Law Kebablasan

Jumat, 13 November 2020 12:59 WIB

Massa yang tergabung dari berbagai elemen masyarakat menggelar aksi unjuk rasa di kawasan Merdeka Barat, Jakarta, Selasa, 20 Oktober 2020. Ribuan massa tersebut menggelar aksi untuk menolak UU Cipta Kerja yang bertepatan dengan satu tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Ma'ruf Amin. TEMPO/Tony Hartawan

TEMPO.CO, Jakarta - Ekonom dari Universitas Gadjah Mada, Poppy Ismalina, memberikan catatan negatif bagi satu tahun kepemimpinan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dalam masa pemerintahannya di periode kedua. Dia menyoroti terbitnya Omnibus Law Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja yang mengancam keberlangsungan lingkungan hidup.

“Saya kemudian melihat Omnibus Law kebablasan. Ini bisa jadi ancaman untuk keberlanjutan ekosistem lingkungan di Indonesia,” ujar Poppy dalam diskusi virtual bersama Green Peace pada Jumat, 13 November 2020.

Sejak dicetuskan Jokowi pada pidatonya di Gedung MPR tahun lalu, Omnibus Law sedianya akan disusun dengan tujuan memudahkan iklim bisnis. Selama ini, Indonesia menduduki peringkat atas dalam kerumitan berusaha di level global.

Namun, dalam perjalanannya, penyusunan UU Cipta Kerja hingga pengesahannya justru menganulir klausul tentang upaya pengelolaan lingkungan yang tercantum dalam Undang-undang lama, yakni Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009. Beleid itu disebut mengandung ancaman lantaran aturan tentang upaya pengelolaan lingkungan hidup (UKL) dan upaya pemantauan lingkungan hidup (UPL) sebagai syarat bagi badan usaha memperoleh izin dilenyapkan.

Poppy menyayangkan hilangnya klausul UPK dan UPL lantaran sebagai gantinya, badan usaha hanya diwajibkan memperoleh persetujuan lingkungan. Di sisi lain, dia menyoroti penerbitan dokumen analisis dampak lingkungan (amdal) untuk menentukan layak atau tidaknya penerbitan izin berusaha. Dokumen itu, kata dia, diuji sendiri oleh pemerintah.

Advertising
Advertising

“Dalam penyusunan amdal, masyarakat yang diizinkan terlibat dalam penyusunannya hanya mereka yang terdampak,” kata Poppy.

<!--more-->

Poppy kemudian memasalahkan penghapusan komisi amdal. Komisi, kata dia, sudah sejak 2000 melakukan evaluasi terhadap dampak ekonomi lingkungan terhadap pembangunan setiap kali penyusunan amdal dilakukan. Penyusunan amdal pun menggunakan perhitungan batas populasi. Poppy mengibaratkan kebijakan anyar terkait amdal menjadi sebuah malapetaka dan kemunduran bagi keberlangsungan lingkungan hidup.

Sejak disahkan pada Oktober lalu, UU Cipta Kerja memperoleh penolakan dari elemen masyarakat. Organisasi lingkungan, Greenpeace, menyoroti resentralisasi kewenangan pemberian izin dan pengawasan pada pemerintah pusat. Juru Kampanye Media Greenpeace Indonesia, Rahma Shofiana, menyebut ini merupakan pelanggaran serius terhadap prinsip desentralisasi dan otonomi daerah yang menjadi mandat reformasi.

Pemimpin Redaksi Majalah Tempo Wahyu Dhyatmika mengatakan persoalan lingkungan masih terus terjadi di masa kepemimpinan Jokowi. Saat ini, Konsorsium Agraria mencatat ada 83 proyek infrastruktur yang berpotensi memicu konflik masyarakat terkait lahan.

“Majalah Tempo tahun ini saja sudah mengangkat tiga kasus konflik lahan,” tuturnya. Salah satu laporan Majalah Tempo menyajikan polemik pembangunan arena balap Moto GP di Mandalika.

Wahyu menyatakan, rencana besar pembangunan infrastruktur yang memicu konflik menjadi pertanyaan. Misalnya tentang upaya pemerintah menempuh proses rekonsiliasi untuk menyelesaikan masalah. Sebab, selama ini, masyarakat yang melayangkan protes justru harus berhadap dengan penegak hukum.

Baca: Jokowi Ingatkan Fintech soal Kejahatan Siber Hingga Data Pribadi

Berita terkait

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

57 menit lalu

Jokowi Perintahkan Sri Mulyani Berkomunikasi dengan Prabowo, Ini Tujuannya

Yustinus Prastowo mengatakan Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah memerintahkan Sri Mulyani berkomunikasi dengan Prabowo Subianto.

Baca Selengkapnya

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

1 jam lalu

Dua Pernyataan Jokowi soal Pilkada: Tak Ajukan Percepatan serta Peluang Kaesang di Bekasi

Apa kata Presiden Jokowi soal kepastian jadwal Pilkada hingga peluang orang-orang terdekat dalam pemilihan kepala daerah?

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

2 jam lalu

Sri Mulyani Diusulkan Jadi Calon Gubernur DKI Jakarta, Bagaimana Tanggapannya?

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI Perjuangan) DKI mengusulkan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai calon Gubernur DKI Jakarta.

Baca Selengkapnya

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

10 jam lalu

Kondisi Rumah Murah Program Jokowi di Villa Kencana Cikarang: Banyak yang Terbengkalai

Kondisi rumah murah program Jokowi di Villa Kencana Cikarang mayoritas terbengkalai dan tak berpenghuni

Baca Selengkapnya

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

10 jam lalu

Kementerian ESDM Masih Bahas Soal Perpanjangan Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Freeport

Kementerian ESDM terus berkomunikasi dengan kementerian Keuangan untuk mengkaji arif bea keluar untuk ekspor konsentrat tembaga PT Freeport Indonesia

Baca Selengkapnya

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

13 jam lalu

Kata Pakar Soal Posisi Koalisi dan Oposisi dalam Pemerintahan Prabowo

Prabowo diharapkan tidak terjebak dalam politik merangkul yang berlebihan.

Baca Selengkapnya

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

14 jam lalu

Istana Sebut Pansel Calon Pimpinan KPK Diumumkan Bulan Ini

Pansel KPK bertugas menyeleksi para calon pimpinan KPK sebelum diserahkan kepada DPR untuk melakukan tes uji kepatutan dan kelayakan.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

14 jam lalu

Jokowi Kumpulkan Prabowo hingga Panglima TNI Bahas Operasi Khusus Papua

Jokowi mengumpulkan menteri dan kepala lembaga negara di Istana Kepresidenan Jakarta pada Rabu siang. Bahan soal anggaran operasi khusus Papua.

Baca Selengkapnya

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

14 jam lalu

Pemerintah Anggarkan Rp 355 Miliar untuk Bangun Taman Peringatan di Ibu Kota Nusantara

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono menyebut taman peringatan di Ibu Kota Nusantara bisa jadi lokasi kunjungan tamu negara

Baca Selengkapnya

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

15 jam lalu

Busyro Muqoddas Tak Lagi Percaya Pansel KPK Bentukan Jokowi, Desak Ada Proses Demokratis

Busyro Muqoddas tak ingin KPK kian terpuruk setelah pimpinan yang dipilih lewat pansel hasil penunjukkan Jokowi bermasalah

Baca Selengkapnya