Jokowi Soroti Indeks Inklusi Keuangan RI Tertinggal Dibanding Negara Tetangga

Rabu, 11 November 2020 14:00 WIB

Presiden Joko Widodo bersiap menyampaikan pidato untuk ditayangkan dalam Sidang Majelis Umum ke-75 PBB secara virtual di Istana Bogor, Jawa Barat, Rabu 23 September 2020. Dalam pidatonya Presiden Joko Widodo mengajak pemimpin dunia untuk bersatu dan bekerja sama dalam menghadapi pandemi COVID-19. ANTARA FOTO/HO/Setpres-Lukas

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyoroti indeks inklusi keuangan Indonesia yang masih tertinggal dibandingkan beberapa negara di ASEAN. Saat ini, indeks Indonesia masih di angka 76 persen.

"Kami masih punya pekerjaan rumah yang besar," kata Jokowi dalam acara Indonesia Fintech Summit secara virtual pada Rabu, 11 November 2020.

Jokowi lalu membandingkannya dengan beberapa negara tetangga. Mulai Singapura dengan indeks 98 persen, Malaysia 85 persen, dan Thailand 82 persen. "Sekali lagi, kita masih di angka 76 persen," kata dia.

Tak hanya inklusi keuangan, Jokowi menyebut literasi keuangan digital masyarakat Indonesia masih rendah, di angka 35,5 persen. Lalu, hanya 31,26 persen saja masyarakat yang yang pernah menggunakan layanan digital. "Masih banyak masyarakat yang menggunakan layanan informal," kata dia.

Advertising
Advertising

Di sisi lain, Jokowi menyinggung layanan fintech saat ini telah berkembang pesat. Kontribusi fintech pada penyaluran pinjaman nasional pada 2020 sudah mencapai angka Rp 128,7 triliun, meningkat 113 persen (year-on-year/yoy).

Hingga September 2020, Jokowi menyebut ada 89 penyelenggara fintech yang berkontribusi hingga Rp 9,87 triliun pada transaksi layanan jasa keuangan di Indonesia. Di mana, Rp 15,5 triliun di antaranya disumbang oleh fintech equity crwod funding (ECF) bridging. "Hal ini merupakan perkembangan luar biasa," kata Jokowi.

Untuk itu, Jokowi berharap para inovator di dalam fintech ini bisa ikut membantu menyelesaikan masalah pada inklusi dan literasi keuangan ini. Ia berharap fintech tidak hanya menjadi penyalur pinjaman dan saluran pembayaran online semata.

Akan tetapi, menjadi penggerak utama literasi keuangan digital hingga pendamping perencanaan keuangan. "Serta perluasan UMKM dalam mengakses pasar e-commerce," kata Jokowi.

Baca: Ekonom Ingatkan Jokowi: Pemerintah Sedang Mewariskan Utang ke Generasi Mendatang

Berita terkait

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

32 menit lalu

Presidential Club Dinilai Sulit Terbentuk Mengingat Hubungan Megawati, Jokowi, dan SBY

Sejumlah pakar menilai pembentukan presidential club oleh Prabowo Subianto sulit terbentuk mengingat hubungan antara Megawati, SBY, dan Jokowi.

Baca Selengkapnya

Penjelasan PDIP soal Foto Jokowi Tidak Terpasang di Kantor DPD Sumut

39 menit lalu

Penjelasan PDIP soal Foto Jokowi Tidak Terpasang di Kantor DPD Sumut

Politikus PDIP membantah adanya instruksi dari DPP PDIP untuk menurunkan foto Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

39 menit lalu

Daftar Pemilihan Gubernur yang Digelar pada Pilkada 2024, Mengapa Yogyakarta Tak Termasuk?

Pilkada 2024 akan dilaksanakan pada November 2024 di semua provinsi di seluruh Indonesia, kecuali Daerah Istimewa Yogyakarta. Apa alasannya?

Baca Selengkapnya

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

55 menit lalu

Jokowi akan Minta Prabowo Garap 78 Ribu Hektare Tambak Mangkrak Senilai Rp 13 Triliun

Presiden Jokowi akan meminta Presiden terpilih Prabowo Subianto untuk menggarap tambak mangkrak di Pantura sekitar 78.000 hektare.

Baca Selengkapnya

Jokowi Resmikan Modeling Tambak Ikan Nila Seluas 80 Hektare di Karawang

1 jam lalu

Jokowi Resmikan Modeling Tambak Ikan Nila Seluas 80 Hektare di Karawang

Presiden Jokowi mengatakan pembukaan modeling tambak ikan nila ini karena ada permintaan pasar yang sangat besar.

Baca Selengkapnya

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

1 jam lalu

Presidential Club Alias DPA: Dibentuk Soekarno, Dihapus saat Reformasi dan Dihidupkan Kembali Prabowo?

Presiden terpilih Prabowo berniat membentuk 'Presidential Club' yang terdiri atas para mantan Presiden RI untuk menjadi semacam penasihat pemerintah.

Baca Selengkapnya

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

2 jam lalu

Jokowi Kunjungan ke Karawang untuk Panen Ikan Nila

Presiden Jokowi juga akan meresmikan Modeling Kawasan Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin.

Baca Selengkapnya

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

2 jam lalu

Ramai-ramai Ingatkan Prabowo soal Ini Jika Ingin Tambah Kementerian

Rencana Prabowo menambah jumlah kementerian dari 34 menjadi 40 menuai respons dari sejumlah kalangan. Mereka ingatkan Prabowo soal ini.

Baca Selengkapnya

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

2 jam lalu

Apa Kata Presiden Jokowi dan Gibran soal Presidential Club yang Ingin Dibentuk Prabowo?

Presiden Jokowi dan putra sulungnya yang juga Wakil Presiden terpilih, Gibran Rakabuming Raka, menyambut baik pembentukan presidential club.

Baca Selengkapnya

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

3 jam lalu

Kabinet Prabowo: antara Orang Toxic dan Nomenklatur 40 Menteri

Prabowo Subianto aktif membuka komunikasi dengan partai-partai yang sebelumnya berseberangan dalam Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya